Masyarakat yang berada di wilayah bojonegoro lebih memilih rengel sebagai pusat perekonomian mereka. Wilayah kecamatan kanor bojonegoro jauh dari pusat kota bojonegoro dan kota kecamatannya pun tidak seramai kecamtan rengel. Sehingga mereka berbondong-bondong menuju pasar desa rengel yang terletak 1 km dari rumah ibu saya. Belum adanya jembatan yang menghubungkan kedua wilayah ini tidak menyurutkan semangat juang penduduk kanor atau sebaliknya. Masih ada jasa angkutan tradisional berupa perahu diesel dengan maksimal muatan 15 sepeda motor. Moda transportasi ini mempunyai dua armada agar bisa melayani dari sisi kanor dan dari sisi rengel. Aset perahu ini milik desa Ngadirejo yang tiap beberapa tahun diadakan lelang untuk menentukan operator dari kedua perahu ini.
Bengawan Solo |
Angkutan perahu tradisional ini sudah ada sejak saya kecil tahun 1990 bahkan bisa sebelumnya sudah ada perahu ini. Nilai dari dua perahu ini sangat berharga bagi penduduk kanor dan rengel karena menjadi salah satu ujung tombak perekonomiannya. Kalau tidak ada dua perahu ini haru muter sekitar 30 km untuk sampai di kecamatan rengel. Sepertinya tidak mungkin dibangun jembatan dengan segera dengan alasan daerahnya terpencil dan bukan prioritas pembangunan yang mendesak.
padahal banyak yang membutuhkan jembatan ya mas gus, hanya saja memang karena di pemerintahan kita ada skala prioritas, jadi sudah pasti ada yang disampingkan pembangunannya
ReplyDeleteiya betul mas, belum tepat sasaran dan belum merata pembangunan Indonesia
Deletepake swadaya masyarat gimana bro hehe ( nimbrung )
Deleteharusnya merata ya... pakai uang rakyat yang dikorup pejabat aja heheeh
Deletemakanya kita doakan yang baik-baik buat pemerintah.. klo di tuduh korupsi terus.. entar tambah semangat korupsinya.. heeehe
Deleteswasembada bisa juga sih pak, tapi sungai bengawan kan lebar banget...pasti butuh dana milyaran tuh
Deletejustru masyarakat terpencillah yang harus jadi prioritas...kalau gituh adanya, gimana jika WAHAI KEPADA MASYARAKAT TERPENCIL DISELURUH INDONESIA..2014 NANTI, KALIAN SEMUA JANGAN MENGGUNAKAN HAK PILIH ANDA, GUNAKAN HAK PILIHNYA JIKA DAERAH ANDA SUDAH TIDAK DIANGGAP TERPENCIL LAGI OLEH PUSAT!!!...nah..gimana kalau gituh!!
Deleteko kerasan
Deletetinggal di daerah terpencil ahg pedesaan
ga ada jembatan
juga bisa internetan
duh pasti sepi dan nyaman
berteman jangkrik dan bulan
juga malam diantarj kunan2 beterbangan ..
waw.. baca puisi sambil dodok nih
DeleteAdem tenan...
Deletesambil selimutan..
Deletepemerintah memang meprioritaskan yang kelihatan dan memiliki nilai jual "suara" yang menjanjikan, hehe
Deletekalau dana suwadaya pasti habisnya banyak, lebar sunga bengawan solo sekitar 300 meter bahkan lebih jika di buatkan jembatan, dengan dana yang tidak sedikit pasti akan berpikir beberapa kali lipat untuk membangun jembatan ini. biarlah masyarakat hidup dengan kebiasaannya yaitu menyeberang tradisional dan itu di manfaatkan oleh tukang tambang perahuu untuk mencari nafkah yang hahal.
bener Mas, politik berperan dominan memang. semprul ya
Deletesi semprul itulah ternyata yang bermasalah...
Deleteternyata masalahnya ada pada semprul tho, jadi diskusi klir sudah nemu akar permasalahan,
Deletekala kondisi banjir sangat memprihatikan sekali...
ReplyDeletetapi penyeberangan perahu itu bisa untuk mata pencaharian warga sekitar
iya, untuk yang satu ini saya sepakat
Deletesaya juga setuju dengan komentarnya mbak Iis sama mas zac...
Deletemasa matanya di cari.. kan sudah pada punya mata...
DeleteAku yo idem lah
Deletememang Mbak iis, tapi itu cuma segelintir orang saja, bahkan di bisnis penyeberangan ini ada mafianya juga lho, mereka mengklaim daerah tertentu dan kadang nggak mau berbagi
Deleteberbagi sembako gitu?
DeleteSepakat itu karena kancaku juga jadi juru penyeberangan dengan rakit gitue. Jadi aku sering nyeberang gratis gitu.
DeleteWaduh ga tau mbayar, Mungkin aku malah yang di kata Mbak Khuna mafia..
sebenarnya perahu atau tambangan itu milik pemerintah desa dengan di lelang kepada publik , jadi pengelolaan oleh pribadi yang membuat tarif juga di sesuaikan oleh pemilik tadi, apakah ini bisa di katan mafia ya mbak, hehe
Deletenah kalau pertemanan ini masuk di ranah perkoncoan mas, hehehe
paling tidak masih bisa di manfaatkan untuk mencari nafkah bagi orang sekitar
ada perkoncoan juga ta
Deletebukannya perkoncoan sudah dilarang dikampus2 kang?!
Deleteperkoncoan dan perkoplakan itu tidak dilarang asal di gunakan dengan baik dan benar, betul ?
Deletedi daerah sekitar kec. sepanjang sidoarjo ada juga mas Angkutan perahu tradisional kayak gitu :D disebut nambang sama orang2 sekitar :)
ReplyDeleteoiyah mas :) ijin tukar link, Link nya sudah terpasang di blog saya :)
Deletebetul mas namanya rolak gunung sari ya mas, masih banyak yang menggunakan jasa penyeberangan ini, antara karang pilang, gunung sari menuju sepanjang .
Deletebaik mas saya pasang link nya
terima kasih ya mas
sama-sama Mas
Deleteyuk kita salaman dulu
Deleteitu sampan bisa muat motor banyak juga ya, keren tapi kalau mobil bisa kagak ya
ReplyDeletekenapa mobil ?? bisa sih kalau mobil-mobilan,,,
Deletemobil bajaj bisa dong
Deletemobil kancil bisa juga
Deletepakai mobil knock down bisa ya ..
Deletekalau knock down, yang diangkut rodanya dulu...balik lagi, angkut mesinnya...*halah
DeleteBsa bisa Banget kemarin aku juga nyebrang bersama keponakanku bawa motor sama mobil dua
Deletejangan kan mobil, kontainer pun bisa kok.....bisa tenggelam, hehehe
Deletekalo traktor boleh nggak?
Deletetraktor boleh masih muat kok mas
DeleteSemoga saja lancar-lancar saja Cak Gus perahune ,yang penting jangan melebihi kapasitas saja muatane,,,,
ReplyDeletesiip
Delete(ngebayangin tukang perahu)
setujuu
Deletedan ingat istri dirumah heheeh
Deletecoba di sediakan kapal feri sekalian...
Deleteferi maryadi atau feri salim?
Deleteferi irawan..
DeleteFeri Cilembu tea.
Deletebeliau tukang perahunya sudah apal kok kang dede muat berapanya gitu, tapi yang pakai sepeda ontel juga masih banyak.
Deleteferi ariawan itu siapa ya apakah tetangga saya ?
nama saya jadi mirip artis gituh?!...tapi keren kan sayah
Deletekalau kang hadi itu lebih pantas jadi kades aja jangan jadi artis, bahaya
Deletepadahal keberadaan jembatan sangat diperlukan disini ya Mas untuk makin menghidupkan ekonomi daerah setempat. apa daya, nggak terlihat sama pemerintah rupanya.
ReplyDeletemungkin pura - pura ndak kelihatan sama pemerintah, atau matanya lagi sliweran ... hhehehe
Deletemungkin kota tak terliat mang
Deletemengharukan ya...
Deletentar kulihat
Deletekalau aku dah jadi pejabat
tapi sekarang masih jadi rakyat
jadi aku harus semangat
semangat 45
Deletebambu runcing
Deletekalau di kabupaten bojoneogoro di kecataman trucuk dan kalitidu di bangun jembatan penghubung karena urgent sekali, masyarakat turuk kalau mau ke bojonegoro kota harus muter 20 km , jika ada jemabatan jaraknya cuma 5 km.
Deletekayaknya suasana perang nih ada bambu runcing segala
20 km dengan 30 km kan jauhan 30 km...kepiye to iki
Deletendak ada 30 km tuh kang ci... ada juga 35 Km jadi jauhan 35 Km
Deletelha iya orang yang nulis pasti lagi stres nih
Deletemamang doakan dah semoga pemerintah melirik dan membangun jembatan mamang siap mengerjakan jembatanya tapi ndak geratis loh... ( promosi hehhee)
ReplyDeletewah kerja kontraktor to mang
DeleteIya dong,..
Deletepastinya
Deletegitu deh
Deletemakanyaaa
Deleteyaaah,,,bicara proyek nih, hehehe
Deleteheheh sambil jualan Bandrek mas hehehe
Deletejangan lupa merconnya juga di sulut mang biar rame
Deletekenapa gak di buat jembatan aja, kayak suramadu...
ReplyDeleterencana malah dibuat jembatan ampera pak..
Deletelebih gaul pake sampan..
Deletesampan hismanto
Deletekalau di buat jembatan seperti jembatan petekan surabaya pasti keren , bisa di buka dan di tutup. hehe
DeleteWaduh, kalau perahunya banyak goyang karena arus air, apa gak kecebur motornya ..
ReplyDeletekalau pas arus deras, biasanya sampan juga nggak mau nyeberangkan Mas. Di Nglames, Madiun dulu gitu,,,sekarang sudah nggak ada lagi tukang sampan karena sudah ada jembatan besar
Deletebiasanya motornya dilenkapi pelampung mas..
DeletePerahunya dikasih pelampung gak mas Boku .. he he
Deletebiasanya motornya di tinggal mas, yang nyebrang cuma orangnya
Deleteyang nyemplung siapa
Deletekalau alirannya deras ya ngikut arus aliran air mas, tidak melawan arus jadi itu siasatnya,
Deleteyuk kita nyemplung bareng
Pak Agus, saya dulu waktu tinggal di Madiun sering nyeberang pakai sampan (gethek) kayak gitu...terutama kalau mau ke kampung seberang Sungai Bengawan...waktu itu jembatannya belum dibangun selebar yang sekarang, lagipula kalau mau lewat jembatan jalannya agak jauh, so praktis nyeberang pakai gethek...tapi saya selalu nggliyeng dan mabuk nyeberang, lihat arus air kepala langsung berputar-putar...
ReplyDeleteNglangi malah dekat Mbak khusna..
Deletekebetulan saya nggak bisa nglangi Pak Lulus...bisanya gaya batu saja
Deletegaya kodok gak bisa ya?
Deletejangankan gaya kodok, gaya kura2 juga lincah
Deletegimana kalo gaya gajah?
Deleteoh di nglames sana juga nasibnya seperti ini ya mbak dulunya, kalau di rengel masih menyeberang dengan perahu. hehe
Deletepasti bisa berengan dengan gaya dada, sambail melambai tangan dada
saya taunya bengawan solo itu cuma dari lagu sob...belum pernah liat langsung
ReplyDeleteSilakan sobat kalau mau ciblon juga boleh..
Deleteyuk kita bluron sambil slurup
Deletemudah2an secepatnya dibuatkan jembatan, kasihan juga penduduk sekitar kalau terus seperti itu
ReplyDeletejembatan kayak sura madu..
Deleteamiin..semoga aja cepet di bangun ya mas, kayak jembatan suramadu bisa di tempuh dengan bison dari wonokromo
DeleteKalau hujan mesti daerah Tuban, Bojonegoro, lamongan seringnya kena banjir ya Mas Agus..? sekarang apa masih demikian Mas..?
ReplyDeletebiasanya setahun sekali
Deletekadang dua bulan sekali
Deletekadang juga telat tiga bulan
Deletemasi banjir mas, air kiriman dari hulu sana jee..rumah ibu saya kalau banjirnya besar pasti kemasukan. rumahnya seperti tambak
Deleteada ikannya ndak mas
Deleteikannya banyak mang, bahkan bisa menjadi ladang mata pencaharian
DeleteKasihan juga ya bang, misalnya pmrntah membangun jembatan dsitu yg punya perahu mata pencaharian mereka putus nanti dikasih mkan apa ank istrinya...serba salah ya bang
ReplyDeletebetul sekali mas fian, tapi alangkah baiknya di bangun jembatan karena orang yang mencari nafkah dengan lancarnya transportasi lebih banyak jee
DeleteYa ampun...jaman udah canggih masih ada penyebrangan spt itu yah? lah klw banjir gimana coba?
ReplyDeletekan kasihan sama warga sekitar..ckckckck ini pemerintahnya gimana sih ....?
ya nggak gimana mana mbak ckckck
Deletedi Jakarta aja masih ada kok
Deleteapalagi di pelosok..
Deletekalau banjir masih tetep nyeberang kok mbak, hehe
Deleteapalagi di nduesooo
di Jakarta juga masih banyak yang pakai perahu, padahal ke jembatan ndak jauh - jauh amat ...
Deletedi bojonegoro ada jembatan
ReplyDeletemalah aku pernah jalan
dan menyeberang naik kendaraan
saat disana liburan
tapi lupa tempat dan nama kecamatan
hehe
disekitar bengawan solo rawan kebanjiran
susah kalau dah musimnya harus kepengungsian ..
pasti di kecamatan pucuk yang menghubungkan kecamatan kalitidu dengan pucuk deh, hehehe
Deleteemang jembatan baru kok mbak
Malam mas agus setya!maaf baru bisa mampir.
ReplyDeleteTrauma saya klo naik perahu,hal buruk pernah terjadi!
pasti pernah mau tenggelam ya kang hehe....
Deletepasti pernah ngguling perahu nya ya mas, terus mabuk laut gitu
Deletewah kalo saya malah belum pernah ke bengawan solo mas, makasih infonya mas
ReplyDeletekalau sekali-kali pasti asik mas, buat rekreasi keluarga gratis lho, hehe
DeleteMasih ada juga ya Mas model perahu penyeberangan seperti ini. :)
ReplyDeletemasih banyak kok mas, memanfaatkan keadaan yang ada lha tidak ada jembatan e jee mas
DeleteDi sungai perbatasan Jawa Tegah jawa barat ada persis spt itu
ReplyDeletepersis tapi gak sama kan?
DeleteTapi masih saudara
Deletesungai logawa ya kang, hehe
Deleteyang pasti ini lebih menantang ya mas, apalagi yang dayung lumayan bisa buat olahraga juga :) iya kan..
ReplyDeletedulu sih menggunakan dayung tapi sekarang sudah pakai diesel mas, lebih keren kan
DeleteNi Penyebrangan pake perahu ber mesin disel gitu maksutnya Sob. Di hulu bengawan solo peng hubung antar desa bahkan hinga kini masih ada penyeberangan dengan rakit maupun perahu yang hanya mengandalkan tali tambang yang membentang menghubungkan dua sisi bengawan solo gitue..
ReplyDeleteiya mas, menggunakan diesel karena jaraknya yang jauh dan arusnya juga deras.
Deletekalau bengawannya surut yang pakai dayung.
wah sampannya kuat juga bisa ngangkut motor sampai banyak, wkwkwkwkwk kaya kapal Fery, hahahahah :)
ReplyDeletesudah minum jamu kuat kok mas deket rumah situ, enak kan kalau habis jamu jadi greng
Deletebrp liter mas, bbm naik jamu naik gk, wkwkwkkwkwkwk
Delete