Kereta Api KRD Kembali Seperti Semula

Bergelut kembali dengan aktivitas dan rutinitas tiap hari, bekerja, setelah menikmati hari libur (Sabtu-Minggu). Biasanya Hari Senin bagi sebagian orang menjadi hari yang berat, berat karena ada jeda antara liburan (Sabtu-Minggu) menuju aktivitas sebenarnya, yakni bekerja. Ada yang mengekspresikan dengan Hari Senin, hari yang berat. Begitulah geliat hari Senin, dimana sarana transportasi untuk menuju tempat kerja selalu penuh bahkan sesak. Baik itu naik kendaraan umum, seperti bis, kendaraan pribadi juga terkendala oleh jalan yang ramai dan sesak.

Pagi ini, KRD Kertosono yang mengatar saya menuju tempat kerja, Surabaya sudah kembali seperti semula. Penuh sesak namun masih dalam tahap normal. Kira-kira okupansi KA KRD Kertosono ini sekitar 150% dari kapasitas tempat duduk tiap gerbong 106 Penumpang. Berdiri menjadi hal wajib sebagai pengganti upacara di Hari Senin saat sekolah dahulu. Saya lihat untuk penumpang tanpa tiket sudah mulai berkurang karena masih dalam suasana arus balik lebaran, masih di jaga oleh petugas dari TNI.

KA KRD Kertosono 2014

KRD Kertosono datang Stasiun Mojokerto terlambat 40 Menit dengan ditarik lokomotif CC2019220 dipo induk Jatinegara (JNG). Di Dalam kereta, AC/pendingin udaranya bertugas sangat sempurna, dingin banget. Walaupun penumpang berdesakan, namun tidak sampai menimbulkan efek panas (berkeringat). KRD Kertosono tiba di Stasiun Wonokromo pada pukul 06.50 WIB masuk jalur 3 (tiga), sejatinya akan di susul oleh KA Penataran Ekspres, namun KRD Kertosono diberangkatkan terlebih dahulu menuju Surabaya Gubeng.

Saat ini, transportasi kereta api menjadi andalan bagi saya untuk menjangkau Mojokerto-Surabaya, Saya usahakan tetep naik KRD Kertosono, walaupun bersesakan yang penting masih bisa terangkut menuju Surabaya. Selamat Hari Senin dan Selamat beraktivitas.

Kereta Api Arjuno Ekspres 2016

Kereta Api Arjuno Ekspres 2014 sudah jalan kembali setelah beberapa waktu lalu hampir 1 (satu) Minggu tidak dijalankan karena tidak tersedia rangkaiannya. Kereta Api Arjuna Ekspres adalah kereta jurusan Surabaya Kota - Madiun dengan keberangkatan dari Surabaya Gubeng pada pukul 18.18 WIB. Untuk keberangkatan dari Madiun pukul 03.30 WIB, Mojokerto pukul 06.20 WIB sampai Gubeng pukul 07.20 WIB. Perubahan jadwal ini mengikuti GAPEKA 2014 yang sudah berubah pada 1 Juni 2014 kemarin.

Kereta api Arjuno Ekspres mengalami beberapa pergantian rangkaian dimulai dari rangkaian KRDI berwarna orange. Kemudian rangkaian ini menjalani perawatan kurang lebih 1-2 Bulan di Balai Yasa, rangkaian diganti dengan kereta yang ditarik lokomotif. Kemudian berganti lagi menjadi KRDE yang berwarna merah biru dan saat ini kembali lagi menjadi warna orange.

interior ka arjnuo ekspres

Saya berkesempatan merasakan kembali naik KA Arjuno Ekspres tadi malam, tanggal 05 Agustus 2014. Sebenarnya saya sudah mempunyai tiket KA Dhoho yang memang tiap hari saya gunakan untuk perjalanan pulang kerja. Berhubung saya pulang kerja agak sore dikit, saya beralih menggunakan KA Arjuno Ekspres yang berangkat dari Gubeng pada pukul 18.18. Harga tiket ka arjuno ekspres tetap tidak mengalami perubahan. Surabaya - Madiun Rp 30.000. Surabaya - Mojokerto Rp 10.000.

gambar ka arjuno ekspres

Interior ka arjuno

Tidak ada yang berubah pada interior KA Arjuno Ekspres , masih seperti yang dulu. Yang membedakan adalah bunyi klakson atau semboyan 35 nya yang agak beda. Begitu juga dengan suara mesin yang biasanya sangat bising, kini sudah berkurang. Tidak ada fasilitas AC pada KA Arjuno Ekspres, hanya kipas angin atau blower yang agak bising suaranya. Kereta api Arjuno Ekspres berhenti di Stasiun Wonokromo, Tarik kemudian tujuan akhir saya, Mojokerto. Tiba di Mojokerto pada pukul 19.20 WIB masuk jalur 2 sedangkan jalur 3 ada KA Pasundan dari Kiaracondong tujuan Gubeng.


Demikian cerita dari saya mengenai Kereta api arjuno ekspres 2014 yang sudah mengalami beberapa kali pergantian rangkaian.

KRD Kertosono Pasca Liburan Idul Fitri

Kereta Api KRD Kertsono dengan jurusan Surabaya Kota - Kertosono merupakan transportasi andalan saya untuk berangkat kerja ke Surabaya. Naik dari Stasiun Mojokerto tujuan Surabaya dengan jadwal berangkat pada pukul 05.33 WIB sampai di Surabaya Gubeng 06.33 WIB (tapi banyak telatnya) walaupun tidak sampai 1 Jam.

Biasanya, KRD itu identik dengan kereta api yang murah, tak terawat dan diabaikan (tidak terlalu ketat aturannya). Sehingga para penumpang yang naik dari stasiun kecil yang memang longgar secara pengawasan bebas naik tanpa tiket. Akibatnya kereta menjadi penuh sesak, bahkan yang mereka tidak sungkan-sungkan lagi untuk tidur di tempat duduk yang bukan hak mereka. Yang punya tiket malah kebagian berdiri, nasib.

gambar krd kertosono
KRD Hari ini, Di Stasiun Krian tunggu bersilang Pasundan Lebaran

Keadaan seperti ini semakin parah ketika Hari Senin atau setelah libur panjang. Bisa naik kedalam kereta itu sudah untung banget. Untuk ukuran lokasi di daerah, hal ini sudah sangat aneh, berbeda dengan di wilayah Jabodetabek dengan pemandangan kereta selalu penuh sesak di "jam sibuk". 

Pemandangan berbeda pada Hari Senin tanggal 4 Agustus kemarin, kereta api KRD sangat longgar, bahkan kami yang penumpang Mojokerto masih mendapat jatah tempat duduk. Suatu berkah dan keajaiban bagi kami. Saya bisa menikmati tidur mulai dari Mojokerto sampai Surabaya (Wonokromo) dengan durasi sekitar 1 Jam. Kira-kira, menurut saya pribadi, penyebab longgarnya kereta KRD karena ada pengawasan yang ketat di tiap stasiun. Masih dalam suasana Arus Balik Lebaran, dijaga oleh satpam, polisi dan tentara. Mereka yang biasa "numpang" di KRD tidak berani melakukannya seperti kebiasaan sebelumnya. 

Demikian ulasan singkat mengenai keadaan KRD Kertosono pasca liburan idul fitri tahun 2014. Semoga keadaan seperti ini berlanjut seterusnya.

Mudik Dengan Motor Gl Pro

Pada Kesempatan Mudik tahun 2014 kali ini mencoba menggunakan sepeda motor (gl pro). Hari raya idul fitri sebelumnya, setelah saya menikah merupakan hari raya idul fitri ke-3 (tiga) bagi saya, saya menggunakan Bus Umun kemudian menggunakan Jasa angkutan kereta api. Bagaimana perbedaan menggunakan tiga moda transportasi yang berbeda merupakan citra rasa tersendiri bagi kami, saya dan keluarga. Bepergian sendiri itu beda dengan bepergian bersama keluarga kecil, rasanya ada tanggung jawab untuk memberikan rasa nyaman, aman dan senang pada anggota/tim keluarga saya. Jika saya bisa merubah rasa capek menjadi senang saat naik kereta api, sepeda motor atau bus, hal ini belum tentu berlaku pada pasangan saya.

Preview sebelumnya, mudik dengan kendaraan umum yakni Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) saat hari raya sangat padat, kita tidak bisa memilih bis yang kita kehendaki khususnya memilih yang mendapat tempat duduk. Apalagi kedatangan bis sering terlambat karena keterbatasan kendaraannya yang tidak sebanding dengan penumpang. Telat dan molor menjadi konsekuensi, belum lagi masalah pada anak saya yang mabuk naik bis.

mudik gl pro

Mudik dengan kereta api itu enak. Kereta api ekonomi yang paling murah sekalipun sekarang sudah tertib baik dari segi tempat duduk, asongan dan tidak berjubel. Semua sesuai dengan kapasitas angkutnya, di tambah kereta api ekonomi sekarang berpendingin udara. Pokoknya, naik kereta api itu nyaman. Tetapi jadwal yang tidak sesuai dengan keinginan kami. Dari Mojokerto, Surabaya, sampai Tuban sudah OK jadwalnya. Tetapi yang dari Tuban, Surabaya, Mojokerto yang tidak bersahabat, sampai mojokerto terlalu "malam" bagi anggota/tim saya.


Terakhir saya mencoba naik sepeda motor, Gl Pro lah yang menjadi primadona saya. Saat itu saya berangkat hari Rabu tanggal 30 Juli 2014 pukul 08.05 dari Mojokerto. Perjalanan saya perkirakan ditempuh 3-4 Jam karena membawa istri dan anak, kalau sendirian bisa 2-2.5 Jam perjalanan. Mengingat kondisi jalan yang bergelombang dan ramai, kecepatan saya batasi senyaman mungkin. Kalau perlu tiap kami capek wajib berhenti untuk istirahat. Kami istirahat dua kali, pertama di pinggir kali Brantas daerah Keboan, Ngusikan, Jombang. Kedua di Pom Bensin Ngimbang, Lamongan. Setelah itu bablas langsung menuju Tuban, tiba pada pukul 11.30 WIB.
suasana mudik lebaran
Kondisi perjalanan di daerah Keboan, Jombang

Pentol Pom Bensin
Istirahat di Pom Bensin Ngimbang Lamongan

Alhamdulillah kami enjoy dalam perjalanan dan sampai Tuban dengan selamat bertemu dengan Ibu saya, mbahnya Hayyu Anak saya. Baliknya pada hari Sabtu tanggal 02 Agustus 2014 pukul 07.00 dari Tuban menuju Mojokerto. Kami berhenti di Pom Bensin Ngimbang dan Masjid daerah perbatasan Mojokerto- Jombang. Semua lancar, aman, terkendali.