Relevansi Ilmu dan Pekerjaan

Relevansi ilmu dan pekerjaan memang membingungkan saja. Minggu-minggu di dalam kereta api KRD Surabaya Kertosono dipenuhi dengan para pemuda (pelajar) yang baru lulus dari SMA maupun SMK. Mereka terlihat bergerombol dan cenderung ramai serta ada yang sendiri karena memang berangkatnya sendirian. Kereta yang biasanya sepi (dari stasiun gubeng) mendadak menjadi "ramai" sehingga bangku-bangku penumpang selalu penuh bahkan ada yang harus berdiri. Dalam hati aku bertanya dan menerka-nerka ada apa gerangan, apa memang meraka sedang refresh otak setelah ujian nasional atau sekedar jalan-jalan.

Pertanyaan saya terjawab sudah setelah salah satu dari mereka cerita bahwa meraka sedang mengikuti saringan masuk ke perguruan tinggi negeri atau SNMPTN. Mendengar hal itu aku jadi teringat ketika harus berjuang masuk ke perguruan tinggi negeri dan harus bersaing dengan ribuan peserta dari berbagai daerah di nusantara. Terasa masih melekat apa yang aku kerjakan saat berangkat dari rumah menuju Surabaya untuk mendaftar sebagai peserta saringan masuk ke perguruan tinggi dulu namanya SPMB.

Kata orang, itulah gerbang menuju masa depan yang diidam-idamkan bagi lulusan SMA dan SMK jika dapat masuk ke perguruan tinggi negeri apalagi jurusannya favorit di pasaran. Lho kok favorit di pasaran, jaman sekarang kan pendidikan yang kita tempuh harus bisa menembus pekerjaan yang serba wah dan bisa dibilang sukses untuk ukuran materi. Apakah ilmu yang kita pelajari harus relevan denga pekerjaan yang kita dapatkan?.

Banyak orang tua yang menganggap jika kita kuliah di universitas negeri maka harus mendapat pekerjaan yang "layak" dan serba wah. Mereka dapat dibilang sukses mendidik anak mereka sehingga mengundang decak kagum para tetangga dan kolega di tempat kerja. Akan tetapi bagiku yang menjalani sendiri roda kehidupan tidak mau terjebak pada hal ini. Karena pekerjaan itu relatif, tergantung kita nyaman atau tidak, mampu atau tidak, bisa memberi manfaat atau tidak. Buat apa jika ilmu kita tinggi pekerjaan kita hebat (jadi manager di BUMN ) tetapi miskin jiwa sosial dan hanya dikuasi oleh nafsu individualis semata.

Relevansi ilmu dan pekerjaan itu lebih baik tapi lebih baik lagi tidak usah menyesali apa yang kita pelajari di bangku sekolah karena tidak mendapat pekerjaan yang relevan dengan ilmu kita. Ilmu yang kita pelajari tidak akan pernah sia-sia karena suatu saat pasti akan berguna walaupun tidak berguna di dunia setidaknya dicatat sebagai ibadah.

Lampu H4 pada Gl Pro Series

Lampu H4 Gl Pro Series. Merombak mesin Gl Pro Series sudah selesai tinggal merombak kaki-kakinya, dan alhamdulillah dapat skok depan punya mega pro beserta T nya. Untuk ukuran velg juga menjadi perhatian karena Ring 18 kurang mantab jika digunakan nge gas kenceng-kencengan kata master-master CB. Velg DID 2.15 dan 1.80 buat menggantikan velg ring 18 dibalut ban 90/80 dan 80/70.

Ada yang kurang jika sepeda motor kenceng tapi "lampu" masih standar, bisa membahayakan diri sendiri dan pengendara lain karena lampu kurang terang khususnya malam hari. Setelah studi banding kesana kemari, akirnya saya mengadopsi lampu H4 dengan batok lampu model harley, reflektor menggunakan Ez depo. Lampu bulat pada Gl pro juga lagi ngetren di Jawa Timur dan Jawa Tengah sebagian. Pertama saya memakai lampu philips 55 wat hasilnya memang terang tapi ketika di gas kenceng lampunya putus. Saya ganti pakai philips 100 wat lampu makin terang dan digas setinggi apapun tidak putus. Untuk suplay listrik bukan ikut aki motor tapi langsung ikut putaran mesin. Kalau pake aki nanti akinya cepet tekor.
Harga batok lampu model harley di jawa timur berkisar antara 130-150 ribu untuk harga reflektor lampu Ez Depo 65 ribu atau bisa pakai reflektor merk Autpal atau reflektor Hela dengan harga reflektor autopal sekitar 45 ribu. Untuk soketnya memakai kaki 3 dengan harga soket 7500 dan untuk "lampu" philips h4 100 watt harganya 35 ribu.

Hasil sorotan lampunya juga tidak mengecewakan karena bisa menerangi perjalanan di malam hari tanpa rasa takut kegelapan. Begitu juga tidak takut dengan sorotan lampu mobil dari arah berlawanan, kalau ada mobil yang menggunakan lampu atas atau lampu jauh saya bisa balas lampu atas juga dengan percaya diri. Demikian sedikit cerita tentang lampu h4 pada gl pro series saya , semoga bermanfaat.

Lampu H4 pada gl pro series
Batok Lampu Model Harley

Lampu H4 pada gl pro
Lampu H4 Pada GL

Cantik Dengan Tangki Honda 175 Twin

Melihat motor honda CB 100 cantik dengan tangki honda cb 175 twin yang berseliweran di jalan maupun di facebook membuat bibir jadi ngiler. Tampilannya seperti ikan bawal gendut tapi pendek. Rasa ingin tau saya muncul untuk mengetahui dimana sih mendapatkan tangki seperti itu. Akirnya terjawab sudah ternyata tangki itu bukan asli tapi hanya reproduksi atau replika dari bahan yang bervariasi. Ada yang dari drum bekas oli ada yang dari tangki sepeda motor seperti Gl 100 di modif menjadi tangki CB 175 twin serta ada yang berbahan galvanis.

Harga tangki CB 175 twin original bekas sangat mahal yaitu mencapai 2 juta bahkan lebih tergantung keadaan originalnya tangki tersebut. Akirnya para tukang pembuat tangki menyiasati dengan membuat replika untuk menjangkau konsumen yang dananya cupet. Banderol dari tangki ini berkisar antar 400 sampai 600 ribu belum termasuk cat. Jika sudah matang artinya sudah dicat ada embelm sayap dan tulisan honda dan ada karet hitamnya harganya mencapai 800 ribu rupiah. Bagi saya harga seperti itu sudah fantastis.

cantik dengan tangki cb twin
tangki cb twin

tangki cb twin
tangki cb twin repro

tangki cb twin
tangki cb twin


Kembali pada topik semula, tampilan sepeda bagi pengguna dan pemilik CB 100 merupakan hal yang wajib 'ain terpenuhi setelah merombak mesin dan kaki-kaki. Tangki ini menjadi alternatif setelah lama bosan dengan tangki CB 100 original dengan tampilan kecil. Dengan mengadopsi tangki CB 175 twin otomatis jok harus menyesuaikan menjadi lebih lebar dan lebih tinggi. Jika jok tidak mengikuti, maka akan kelihatan seperti kadal kurang makan.

Selamat berkreasi buat biker-biker CB seluruh Indonesia.

Batok Lampu CB Twin

Modif Honda Cb 100 Kembali

Akhirnya Kelar Juga Modif Cb 100

Knalpot Tiger Revo di Gl Pro

Knalpot tiger revo di gl pro. Tampang gendut knalpot tiger revo memang lagi ngetrend di seputar jawa timur untuk memodif sepeda motor khususnya GL Pro,Gl Max dan CB. Motor kelihatan lucu tapi kekar dibanding memakai knalpot GL Pro, Gl Max Standart atau megapro baik yang lama maupun yang megapro new. Banyak yang sudah mengaplikasikan pada motor CB dan GL Pro, Max didaerah seperti Mojokerto seperti yang saya lihat di Carefour Mojokerto.

Waktu parkir diparkiran mata saya langsung tertuju pada GL Pro hijau entah milik siapa, karena knalpotnya memakai tiger revo. Cantik dan gagah itulah gambaran saya (lho kok bisa cantik kok gagah, wah ngawur nih hehe). Silakan di lihat penampakannya :

Knalpot Tiger Revo di Gl Pro

Kenalpot tiger revo di GL Pro


Masalah muncul ketika membeli knalpot baru tiger revo, karena tidak plug n play pada motor, maka harus mengakali di tukang las untuk mengepaskan posisi leher angsanya dan juga dudukan kenalpot. Untuk menyiasati dudukan kenalpot bisa mengadopsi seperti GL pro asli, memakai footstep ala klasik, atau memakai footstep megapro serta tiger. Pemasangan pangkon dan kerapian tukang las menentukan tampilan dari knalpot ini, bisa-bisa tampilannya lebih jelek dari aslinya.

footstep mega pro new
Knalpot tiger revo di gl
footstep model klasik
Saya kepincut dengan knalpot ini dan pengen saya aplikasikan di GL Pro Series kesayangan saya tapi apa daya duit belum bisa menjangkau. hihihi..

Hati-hati Memilih Surat Tilang

Warna surat tilang yang diberikan Polantas ada dua macam, yaitu warna biru dan warna merah. Warna biru berarti kita mengakui kesalahan yang kita lakukan dan bersedia membayar denda ke Bank BUMN yang telah di tentukan. Jika sudah membayar "tilang" ke Bank, maka bukti yang diberikan ke bank kita tukarkan dengan SIM yang ditahan oleh polisi di pengadilan negeri. Ada juga yang mengatakan proses pengambilan Surat-surat yang di ambil polisi di polsek teritorial polisi menilang.

Sebenarnya memilih warna surat tilang tidak ada bedanya, intinya juga kita bayar ke kas negara, bukan masuk ke kantong polisi. Akan tetapi kurangnya sosialisasi, maka masyarakat hanya mengetahui surah tilang berwarna merah saja yang artinya kita tidak mengakui kesalahan kita dan kita siap "berdebat" di pengadilan.

Waktu teman saya kena tilang di wilayah hukum polres Mojokerto Kabupaten tepatnya di daerah by pass mojokerto sebelum Pom Bensin dari arah Jombang. Kesalahan yang di tuduhkan polisi kepada teman saya adalah ban yang kecil (depan belakang) sehingga tidak layak jalan atau bisa membuat celaka pengemudi dan orang lain. Teman saya itu "diberhentikan" oleh dua orang polisi yang berboncengan. Dengan terpaksa SIM diambil oleh polisi dan berunding di POS tempat mangkalnya.

Waktu di POS langsung disodori surat tilang warna merah alias harus ikut sidang, sedangkan teman saya domisili Surabaya sehingga tidak mungkin untuk ikut sidang. Dari sini polisi dapat membaca arah dari masalah ini, karena rumah jauh dan disuruh sidang, pasti tidak mau dan ujung-ujungnya adalah damai. Teman saya ngajak berunding, akirnya saya suruh pilih surat tilang warna biru biar saya yang handle surat tilang ini karena saya domisili Mojokerto.  Polisi sempat ngeyel, tidak bisa memberikan karena sudah tidak berlaku lagi. Setelah ngeyel dengan surat birunya, akirnya teman saya mendapat surat tilang warna biru. Polisi pun dongkol. hehehe.

Sampai disini saya merasa dapat "mengerjai" pak polisi tadi, tapi ketika saya mau membayar di bank BRI jalan Mojopahit ternyata bank tersebut tidak menerima pembayaran dengan alasan sudah tidak bekerja sama lagi. Wah ulah apaan lagi nih pikir saya, wong mau "bayar" aja kok ribet. Terpaksa besoknya saya tanya ke pos polisi dimana teman saya di tilang dan beliau bilang memang sekarang sudah tidak ada kerjasama lagi dengan bank. Jadi mau surat tilang warna merah dan biru tetep ikut sidang.

Saat tanggal sidang berlangsung memang saya sengaja tidak ikut sidang dengan pertimbangan antri dan banyak calo-calo yang berkeliaran menawarkan jasa pengambilan SIM. Mengantisipasi hal ini saya mengambil SIM hari berikutnya dengan membayar ganti denda tidak hadir pada sidang alias Verstek.

Jadi menurut pengalaman saya di Mojokerto surat tilang warna biru harus tetep ikut sidang.
Dari pada damai dengan polisi toh sama-sama mengeluarkan uangnya, mending di setor ke kas negara.
Semoga Bermanfaat.
Surat Tilang warna Biru
Surat tilang warna biru (dok. Pribadi)

Kuitansi Pengambilan SIM


Demikian informasi yang dapat saya sampaiakan mengenai surat tilang berwarna biru dan merah, intinya masih enak ditilang dari pada harus membayar kepada petugas ditempat. Surat Tilang warna biru dan merah sama saja yang penting kita ambilnya di kejaksaan negeri.

Naik Atap Gerbong Kereta Api KRD Kertosono Surabaya

Tulisan ini bukan untuk provokasi dan pamer keberanian kepada kawan-kawan semua, cuma terpaksa aku lakukan demi sampai pada tempat tujuan dengan biaya murah. Sungguh konyol memang, keselamatan jasad bahkan nyawa dipertaruhkan hanya ingin sampai Surabaya dengan tarif murah (bahkan tidak bayar) dan aku menyadari akan hal ini.

Senin tanggal 12 Maret 2012 seperti biasa kerja berangkat pagi pulang petang dengan menumpang kereta api KRD. Berangkat dari rumah seperti biasa ditemani hawa dingin dan sedikit kabu. Sampai di stasiun mojokerto parkir sepeda motor dan membeli tiket dengan dua orang antrian. Masuk ke peron jalur 2 kerata datang dengan gagahnya dengan membawa ratusan manusia yang tiap hari bekerja PP dari Kertosono ke Surabaya.

Pemandangan senin pagi itu lain dari biasanya karena penumpang kerata api penuh sesak, ada yang nggandol di pintu dan ada yang di lok. Aku mencoba masuk tapi gak bisa karena memang keadaannya berdesak-desakan. Sembilan Puluh Persen penumpang mojokerto mengundurkan diri dan memilih menggunakan transportasi lain.

Pikiranku waktu itu ingin naik sepeda motor aja dari pada naik bus nanti telat. Tapi ada pemandangan asik di depan saya, ada orang yang naik atas gerbong dengan mudahnya. Langsun saja aku ikuti langkah orang itu, lumayan lincah juga berbekal keahlian waktu kecil nyolong jambu dan kedondong milik tetangga. heehe.
Diatas gerbong anginnya kenceng banget dingin pula. Rasanya sih tidak se ekstrim yang dikatakan orang-orang. Bahkan di atas gerbong ada yang bisa tidur dengan pulas. woow sudah berpengalaman nih ye. Orang-orang yang sudah hafal medan, mana yang ada kabelnya dan terowongan memberi aba2 awas kepala, dengan sigap aku langsung tiarap menghindari kabel dan terowongan jembatan. Benar-benar pengalaman yang luar biasa dan nilai kebersamaan yang tinggi.

Petualangan ini berakir di stasiun wonokromo karena pak satpam dan polsuska sudah menanti dibawah.
Akirnya aku cuma bisa berkata, ooo ini tho rasanya naik diatas gerbong, dingin, penuh tantangan dan tidak pengen mengulangi lagi.
Jangan di tiru ya...

Suasana di atas gerbong

Temennya Banyak

sampai stasiun kedinding

Kereta Api KRD Surabaya Kertosono Mogok

Lama juga tidak menulis di blog karena jenuh, akirnya bisa kembali lagi menulis dengan tingkat kejenuhan 40 % hehe. Pengen nulis apa ya setelah lama vacum, akirnya aku pilih melanjutkan kisah perjalanan dengan kereta api. Masih tetap setia dengan perjalanan pergi pulang naik kereta api KRD, kali ini aku akan posting KRD yang mogok di Stasiun Krian dan Stasiun Kedinding. Cekidot. :D.

Merasakan sensasi kereta api Krd mogok di tengah perjalanan membuat perjalanan pulang kerja kali ini terasa berbeda. Rasanya nggak seperti hari-hari biasanya yang terasa hambar dan gak ada suasana lain. Kamis tanggal 16 Februari 2012 kereta yang saya tumpangi mogok di Stasiun Krian. Padahal lokomotif kereta yang digunakan bernomor seri CC bukan BB lagi. Ini pertanda apes atau memang di kasih hiburan ya... hehehe

Awalnya, dari Stasiun Gubeng kereta berjalan normal bahkan lebih cepat dari biasanya. Saya yang tertidur pulas dalam kereta dibangunkan oleh kondektur kereta untuk menarik karcis. Sampai Stasiun Sepanjang saya tidak bisa memejamkan mata lagi, akirnya saya putuskan untuk melek walau capek menjalari tubuh ini. Ketika kereta sampai pada stasiun Boharan pertanda kereta mogok sudah diketahui. Berjalannya pelan, ibarat sepeda motor berjalan pada gigi 1 tidak bisa di oper ke gigi 2. Keadaan ini berjalan sampai stasiun Krian, di sini kereta sudah tidak bisa jalan lagi tidak mampu untuk mengangkat beban 6 rangkaian gerbong kereta.

Setelah menunggu sekitar 15 menit baru di umumkan lewat pengeras suara stasiun bahwa kereta mogok tidak bisa melanjutkan perjalanan dan harus menunggu lokomotif kereta dari dipo induk Sidotopo, Itupun kalau ada loconya. Saya mulai berandai-andai jika di dipo sidotopo ada kereta berarti kurang satu jam lagi lokomotif akan datang, jika tidak ada ada maka menunggu lokomotif kerata Rapih Doho dari kediri yang akan tiba di stasiun Gubeng pada pukul 21.30. Lama juga pikir saya. Dari pada mikir kereta mending sholat maghrib dulu di masjid sebelah stasiun Krian. Setelah sholat maghrib saya menunggu sambil membaur dengan para penumpang lain. Waktu sholat memasuki Isya' belum ada tanda-tanda kedatangan kereta. Akirnya saya putuskan sholat Isya' sekalian.

Dari arah Surabaya memancar cahaya seperti kereta datang, hati terasa tenang karena sebentar lagi lokomotif datang, setelah mendekat ternyata kereta dinas yang mau melanjutkan ke Madiun. Ndilalah...Kereta dinas ini mogok juga pas distasiun Krian, jadi ada dua kereta yang mogok di stasiun yang sama. Hari mogok bagi kereta kali ya karena tidak pernah di servis cuma dipakai aja.

Lokomotif kereta datang juga dari Dipo Sidotopo pada pukul 21.30 langsung menyambung kereta dinas ke rangakaian Krd kemudian menggandeng rangkaian Krd. Pukul 21.45 kereta berangkat melanjutkan perjalanan, sampai rumah pukul 22.30. Sungguh perjalanan yang penuh tantangan.

Kereta Inspeksi yang mogok di Krian (foto Pribadi diambil di Gubeng)



Dok Pribadi



Dilain tanggal masih di hari kamis kerata KRD juga mengalami mogok di stasiun Kedinding dengan nomor lokomotif CC juga, dengan masinis yang sama. Padahal lokomotif yang di gunakan adalah loko yang biasa di pakai KA Mutiara Selatan. Ada apa ini dengan malam jum'at. hiiiiiiiiii serem.
Semoga perjalanan kedepan lancar tidak ada kereta mogok lagi...

Menjadi Penumpang Gelap Kereta Api

Menjadi penumpang gelap kereta api kok pake coba-coba, hehehe. Ini cukup menggelitik bagi saya, karena tidak lengkap jika tidak menjadi penumpang gelap. Dan rasanya bukan penumpang kereta sejati jika tidak sedikit melanggar aturan yang telah di tetapkan oleh perusahaan PT KAI. Melanggar kok bangga, melanggar kok di tulis dan di share kayak gak ada tulisan lain aja, itu yang ada dalam benak saya. Tapi saya mencoba melihat dari sudut pandang lain tentang perbuatan melanggar ini.

Suatu aturan atau regulasi pasti ada tolok ukur sukses tidaknya, ada kelemahan atau tidak dalam menjalankan misi aturan tersebut. Dalam konteks perusahaan PT KAI menjalankan regulasinya tergolong sudah sukses walaupun masih ada celah yang bisa di terobos. Masalah klasik dalam perkeretaapian salah satunya adalah adanya penumpang gelap alias penumpang tanpa karcis resmi. Para penumpang gelap ini entah datang dari mana dan dengan cara apa kok bisa masuk. Hal ini sering terjadi dalam beberapa kali ganti regulasi dan ganti direktur utama.Penumpang gelap berdampak pada kerugian karena berkurangnya pemasukan bagi perusahaan, sedangkan beban bahan bakar semakin banyak.

Ternyata jika ingin menjadi penumpang gelap sangatlah mudah. Cukup berbekal nyali dan muka tebal aja. Saya mencoba menjadi penumpang gelap dengan lewat pada jalan samping sebelah rel, tidak lewat pintu masuk utama. Pengawasannya pun tidak ketat dan bahkan tidak ada yang menjaga "celah" ini. Kebocoran ini sangat bisa dicarikan jalan kelaurnya yaitu dengan menugaskan seorang satpam untuk stand by di area ini. Tapi dari dulu kok ya tidak dilaksanakan, apa memang sengaja memberi "nafkah" pada para kondektur atau penarik karcis di dalam kerata api. Kalau alasan kekurangan personel, saya rasa kok tidak masuk akal karena ada banyak satpam yang berjaga di satu pos dan menumpuk di situ.

Semoga kebocoran ini dapat di benahi oleh manajemen PT KAI sehingga tidak menyalahkan para penumpang gelap terus. Koreksi diri dahulu dari internal jangan menyalahkan para penumpang.

Kejutan di Awal Bulan

Sebuah kejutan di awal bulan ini bagi saya tentang blog ini. Seneng juga dengan apa yang telah aku perbuat untuk blog yang carut marut ini. Sudah tata letaknya tidak menarik tulisannya tidak menarik pula. Tapi, meskipun demikian blog malpraktek ini adalah tempat untuk menuangkan pikiran dan uneg-uneg saya. Setidaknya bermanfaat banyak bagi proses pembelajaran bagi diri sendiri walaupun sedikit bermanfaat bagi sobat-sobat bloger (pembaca).

Blog ini saya sebut malpraktek karena saya utak atik sesuai referensi dari suhu-suhu blogger yang telah malang melintang dan mapan dalam dunia per-blogger-an. Banyak ilmu dari blog mereka yang saya telan mentah-mentah kemudian saya aplikasikan ke blog ini. Hasilnya sungguh diluardugaan karena ilmu saya yang masih sedikit, blog ini malah jadi tidak karuan, terkadang eror pada pengaturan template nya. Kebanyakan eror terjadi pada script, karena saya tidak paham sama sekali masalah ini. Belum lagi masalah lay out yang amburadul alias ala kadarnya asal pasang aja tanpa ada pertimbangan yang visioner.

Berangkat dari kelemahan diatas lha kok saya dapat kejutan dari alexa rank dan google pagerank. Pertama datang dari alexa rank dimana angka untuk detik ini pada level 4.389.812 dengan links 25 biji. Menurut saya yang tidak bisa oprek sana oprek sini pada blogger (bahasa resminya SEO) merupakan prestasi yang aduhai. Karena prestasi atau tingkat kesuksesan seseorang bisa tidak bisa disamakan satu sama lain. Menurut saya ini sudah termasuk sukses besar dalam dunia perbloggeran saya. Bermula dari angka 25.000.000 pada bulan November 2011 kemudian naik terus sampai angka tersebut pada bulan Februari 2012. Semakin sedikit angkanya maka semakin bagus popularitasnya dimata alexa. Google berada di peringkat pertama dan facebook berada di peringkat kedua, sedangkan blogger.com berada diperingkat 44.

Kejutan kedua datang dari google pagerank. Iya google pagerank adalah alat untuk menentukan situs mana yang lebih populer selain alexa dan layak ditampilkan pada halaman utama mesin pencari google. Nilainya 0-10 dimana nilai 10 adalah yang terbaik, berbeda dengan alexa, lebih kecil lebih baik. Nah hari ini saya cek google pagarank berada di 2-10 atau pagerank 2. Alhamdulillah, menurut saya lagi-lagi ini sebuah keberhasilan bagi saya walaupun menurut sobat-sobat masih kurang. Ya itu tadi blog ini adalah hasil malpraktek dari ketidaktahuan dan kerendahan ilmu saya. Juga karena peran serta sobat-sobat blogger semua yang telah mau menerima saya sebagai teman dalam dunis perbloggeran. Kejutan di awal bulan yang istimewa buat saya. Alhamdulillah.
 

Salah Masuk Kereta

Salah masuk kereta. Kali ini saya akan berbagi cerita kebodohan saya yang lain. Cerita ini ada hubungannya dengan percobaan penipuan berkedok memesan barang online, cerita sebelumnya dapat disimak disini. Bemula ketika pulang kerja pukul 16.00 WIB keluar kantor langsung disambut riuh oleh derasnya hujan. Dari Jalan Sulawesi menuju Stasiun Gubeng jalan kaki dengan di balut oleh jas hujan setelan. Asik juga berjalan dibawah guyuran hujan mengingatkanku pada masa kecil hujan-hujan dengan baju basah kuyup berlari kesana-kemari dengan teriakan khas anak-anak.

Sampai di Stasiun saya melepas jas hujan setelan saya dan saya masukkan kedalam tas, kemudian saya memesan tiket di loket. Seperti biasa saya menggunakan kereta api KRD jurusan Surabaya Mojokerto Kertosono yang berangkat pada pukul 17.25. Setelah masuk di lokasi tempat menunggu stasiun saya berinisiatif membersihkan kaki yang terkena pasir saat jalan tadi di musholla stasiun. Saya sempatkan berwudhu juga dengan harapan nanti waktu Sholat maghrib tidak perlu antri berwudhu, pada saat itu jam sudah menunjukkan pukul 15.15 ditandai dengan berangkatnya kereta api malam Bima.

Tiba-tiba ada aba-aba kalau ada kereta di track nomer satu, saya tidak mendengarkan kereta apa yang akan datang. Begitu kereta datang saya langsung berebut masuk kedalam kereta dan mencari tempat duduk yang nyaman. Alhamdulillah dapat tempat duduk, lega pikir saya. Sedang menikmati duduk sebentar, eh ada orang bilang : mas ini tempat duduk saya dengan menunjukkan tiketnya. Wah kereta KRD yang bayar 2000 aja pake nomer-nomeran pikir saya dalam hati. Saya pun mencari tempat duduk yang kosong lagi dan dapat tempat duduk yang tiga orang. Saya berpikir kok penuh ya biasanya tidak penuh dan orang-orang yang ada disamping wajahnya tidak familiar bagi saya. Apa mungkin saya salah kereta ya?.hehehe
Setelah berpikir agak lama sepertinya ini salah kereta, karena saya malu bertanya maka saya langsung keluar kereta sambil kereta berjalan mau berangkat. Ups salah kereta hihii. Ada juga yang nyeletuk salah kereta ya mas, wuih malu banget.

update...
Kemarin (09/02/2012) pas waktu pulang ternyata ada orang yang mengalami kejadian yang sama seperti saya, salah masuk kereta. Hihihi.
Hujan lebat mengguyur Surabaya sehingga suara pengeras dari petugas stasiun gubeng terdengar sayup-sayup. Datang kereta api Rapih Doho tujuan Blitar lewat Kertosono. Saya naik dan mendapat tempat duduk. Didepan tempat duduk yang berhadapan juga sudah terisi, eh tiba-tiba ada orang mengusir tempat duduk bapak yang di depan saya (nomor 4B gerbong nomor 1). Dengan PeDe tingkat tinggi: "Pak ini tempat duduk saya". Langsung si pemilik tempat duduk mengecek karcis nya dan ternyata benar gerbong 1 nomor 4B, orang yang mengusir tadi juga tidak kalah sengit berdebat bahwa itu tempat duduknya. Setelah 5 menit ngobrol dengan tensi tinggi, eh ternyata tiket bapak yang mengusir ini tiket KA Penataran jurusan Blitar lewat Malang. Duuh malunya. Ups salah kereta deh pak, sama kayak saya dulu. hihihi.

Kekhusyukan Sirna Oleh Biaya Parkir

Kekhusyukan memang ada tingkatannya sendiri-sendiri, tergantung orang dan ilmunya (ikhlasnya). Setanpun memanfaatkannyak dengan baik. Banyak jalan yang dilakukan setan untuk mengganggu kekhusyukan kita melalui jalan manapun dan cara apapun. Dan yang mengganggu kekhusyukan saya dalam beribadah sholat adalah biaya parkir di masjid agung Gresik. Biaya parkirpun bisa merusak niat dan kekusyukan ibadah sholat, lho kok bisa. Ceritanya begini, ketika saya dalam perjalanan pulang kerja dari Surabaya menuju Kota Tuban. Dari Surabaya jam 4 sore yang sedang macet-macetnya memaksa saya untuk berhati-hati dalam mengendarai sepeda motor. Perjalanan saya relatif lancar dan memasuki Kota Gresik sudah waktunya sholat maghrib. Saya memutuskan untuk sholat di masjid agung Gresik karena tempatnya luas dan airnya mengalir deras dan relatif bersih. Biasanya saya sholat di masjid dekat pom bensin terminal osowilangun berhubung saya pengen sholat di masjid agung gresik, maka niat itu aku jalankan.

Sampai di Masjid Agung Gresik saya kaget dicegat oleh petugas sekuriti dengan menulis nomor plat kendaraan saya kemudian di sodorkan ke saya. Saya juga heran mengapa kok di kasih karcis parkir, apa memang sekarang Masjid ini menarik parkir setiap pengunjungnya. Dulu tidak pernah ditarik tarif parkir kok sekarang di tarik ya pikir saya ketika menuju tempat wudhu. Selesai wudhu kemudian sholat maghrib plus isya karena dalam perjalanan jauh (musafir) maka boleh untuk menjamak dan qoshor kedua solat tersebut. Dalam sholat itu ndilalah kok ya saya kepikiran biaya parkir tersebut. Astaghfirullah. Tapi kalau di pikir-pikir ya ada benarnya ditarik biaya parkir, selain untuk keamanan juga untuk pemasukan kas masjid atau untuk menggaji sekuriti tadi. Pikiran saya berkecamuk antara setuju dan gak setuju, ikhlas dan gak ikhlas mengeluarkan uang parkir untuk masjid.

Alasan saya karena masjid adalah tempat yang suci dan bersih dari hal-hal yang bersifat materi serta keduniwian. Tidak etis kalau masjid dijadikan ajang untuk mencari duit walaupun itu dengan alasan keamanan, lebih baik menjaga area masjid tapi tidak usah mengharapkan imbalan, karena Allah akan memberi imbalan bagi hambanya yang melancarkan orang lain berkomunikasi kepada Allah (baca : sholat). Masak masjid disamakan dengan mall, tempat wisata, kampus dan pasar dalam konteks materi yang tiap kita menaruh sepeda pasti di tarik parkir walaupun biayanya tidak seberapa. Saya juga sebenarnya terlalu naif karena dengan berat hati toh akirnya saya membayar uang parkir tersebut. Lebih baik sholat di pom bensin atau masjid yang lain saja jika memang tarif parkir itu berlanjut terus. Secara tidak langsung akan mempengaruhi orang yang akan sholat di masjid agung gresik sekaligus menghambat orang ingin sholat.
Semoga tidak ada niatan komersil didalamnya.

Yang Dilakukan Ketika Menunggu Kereta Lain Lewat Duluan

Apa yang dilakukan ketika menunggu kereta sedang langsir bagi pengguna Kereta Api?. Menunggu jelas hal yang sangat membosankan apa
KA Malam Bima Mau Berangkat ke Jakarta

lagi tidak jelas kapan selesai menunggunya. Masih bersama kereta api KRD jurusan Kertosono Mojokerto Surabaya yang selalu setia menemani perjalanan kerja tiap hari. 
Naik kereta dengan kasta terendah enaknya bayarnya murah cukup 2000 rupiah sudah sampai di kota pahlawan. Selain cepat dari pada naik bis atau naik motor sendiri yang terkendala padatnya jalan raya. 

Tidak enaknya cuma satu, jadi "kalah-kalahan" sama kereta yang lebih tinggi kastanya, seperti KA Turangga, KA Bima, KA Mutiara Selatan KA Argo Wilis dll. Pada perjalanan kerja pasti menjumpai kereta api malam Bima yang dengan angkuhnya melewati KRD yang parkir di rel sebelah. Hal ini sempat membuat saya agak kawatir dengan jadwal masuk kerja saya karena takut telat. Kadang juga disalip lagi sama KA Mutiara Selatan, jad nunggunya dobel, lamanya pun juga dobel. Waktu menunggunya pun cukup lama satu kereta bisa sampai 15 menit. Ketemu keretanya kalau nggak di Stasiun Kedinding, Krian atau Boharan, ketiga setasiun ini menjadi saksi angkuhnya kereta kasta teratas tersebut.

Sore hari waktu pulang kerja pasti menunggu lagi di setasiun Tarik. Kali ini yang di tunggu adalah kereta api Argo Wilis dari selatan dan KA Turangga dari Utara. Kalalu ini waktu menunggunya agak lama sekitar 30 menit. Waktu nganggur 30 menit tadi banyak di gunakan oleh para penumpang untuk melakukan kegiatan untuk mengusir kebosanan. Yuk kita simak apa aja kegiatannya :

Duduk tetap menunggu, alasan ini masuk akal karena gak pengen kehilangan tempat duduk. Ingat di kereta api KRD kalau ada tempat duduk kosong ya di tempati, nomor tempat duduk tidak berlaku di kereta ini.

Kipas-kipas karena kepanasan, Penumpang model ini menghabiskan waktu di dalam kereta sambil kipas-kipas karena panas. Biasanya penumpang ini murni orang bepergian bukan pekerja yang Pegi Pulang tiap hari. 

Keluar gerbong mencari udara segar, kebanyakan penumpang laki-laki, tapi ada juga yang penumpang perempuan pastinya nitip bangku pada temen sebelahnya terlebih dahulu. Ada yang cari makan dan camilan asal bisa mengusir lapar dan bosan.

Bermain catur, ini tipe penumpang yang suka olah raga. Buktinya dimanapaun dia tetep berolahraga asal badan sehat pikiran sehat gak peduli kereta berangkat jam berapa. 

Bermain kartu, nah ini tipe penumpang penggembira karena bermain kartu gaplek sambil teriak teriak terus yang kalah di capit sama jepitan jemuran. 

Cukup sekian informasi dari kereta api KRD semoga menginspirasi anda. Semoga bermanfaat

Waspada Penipuan Berkedok Membeli Barang Online

Waspada penipuan yang berkedok membeli barang online yang di perdagangkan. Penipu mengincar semua pedagang online yang mereka "temui", baik itu melalui website, blog dan iklan yang mencantumkan identitas si pemilik toko. Jual beli online memberikan alternatif  bagi masyarakat mobile yang ketersediaan waktu untuk jual beli secara konvensional terbatas. Membeli barang online menjadi tren masa kini karena menawarkan kemudahan, kecepatan dan fleksibel dalam bertransaksi.

Dari sisi pedagang transaksi online menjadi alternatif karena biaya yang relatif murah dan terjangkau. Dengan blog dan iklan online saja kita sudah mempunyai toko yang menyediakan berbagai macam barang. Barang yang di jual pun tidak selalu ready stok nya sehingga yang mempunyai modal cekak pun bisa jualan. Cukup bermodal foto barang saja sudah jadi toko online. Ini disebut fleksibel dalam jual beli online selain pembayaran yang bisa diatur.

Saya hampir saja kena tipu oleh ulah para gerombolan penipu ini. Saya membuka usaha dengan berjualan terasi tuban dengan media blog, iklan di tokobagus.com dan bekas.com. Entah dari mana mereka mengetahui usaha dagang saya tiba-tiba ada telepon tanpa id number di hp saya. Seorang bapak-bapak menanyakan barang dagangan saya dengan serius dan berapi-api seolah antusias ingin membeli. Saya juga tertarik untuk memberi tanggapan dengan kata manis pemasaran ala kadarnya. Beliau beralamat di Sukomuyo Manyar Gresik, kemudian dia minta contoh terasi dari saya. Seolah-olah ingin bener-bener membeli, karena dia mengatasnamakan UD (usaha dagang) Berlian yang beralamatkan pada dua kavling ruko di Manyar tadi. Merasa yakin dengan info yang di berikan bapak ini saya menjadi sangat antusias karena dia punya ruko dengan UD yang berjualan beraneka macam barang (kelontong).

Setelah contoh terasi sampai pada alamat yang saya kirim dan bapak ini memberikan respek yang bagus dengan sedikit sentuhan analisa tentang terasi saya. Akirnya dia memutuskan untuk membeli terasi saya. Tidak tanggung- tanggung langsung dia membeli 300kg. Mendengar perkataan 300kg di telepon membuat saya terbang ke awang-awang, karena kebanyakan memikirkan untungnya, hehehe. Sampai pada tahap mekanisme pembayaran.
Saya meminta pembayaran melalui rekening saya dengan pembayaran minimal DP 80 persen dengan total pembelian 9 juta rupiah. Tetapi anehnya bapak ini tidak mau membayar atau transfer terlebih dahulu tetapi menyuruh saya mengirim terasi terlebih dahulu kemudian besoknya baru dibayar melalui giro BTN. Awalnya saya tidak curiga karena setahu saya mekanisme pembayaran melalui giro memang agak telat pencairan uangnya. Saya sempat senang karena bapak ini juga tidak menawar harga yang saya berikan langsung aja main pesan, sempat curiga juga dengan bapak ini. 

Saya mendiskusikan hal ini kepada istri saya siapa tahu kejanggalan masalah pembayaran ada kejelasannya. Benar juga istri saya memberi pandangan tentang mekanisme pembayaran yang harus di depan dulu karena etika jual beli online memang seperti itu, kecuali jika sudah saling mengenal. Hari berikutnya saya konfirmasi lagi tentang masalah pembayaran. Dengan hunting ke internet mencari info tentang giro, ternyata bilyet giro atau giro memberikan peluang untuk tipu menipu, dengan bilyet atau cek kosong (infonya bisa dicari di google). Pembicaraan di telepon dengan bapak "penipu" ini mengulang tentang mekanisme pembayaran yang ternyata tetep ngotot minta mengirim barang terlebih dahulu diperjelas dengan bayarnya dua atau tiga hari kemudian untuk langganan, katanya. Dalam hati saya ini murni penipuan sudah saya tidak meneruskan transaksi ini lagi dan bapak tersebut seperti kena skak mat. Waspadalah dengan transaksi online, lebih jernih dalam mencerna transaksi jangan terbayang keuntungan yang melimpah di depan mata terlebih dahulu. Semoga bermanfaat.