Suatu ketika saya sedang antri membeli tiket kereta api di stasiun gubeng dimana sudah berjajar kebelakan 8 orang. Saya urutan nomer 5, tiba-tiba ada seorang lelaki umur sekitar 50 tahun dengan santainya ikut antri didepan antrian saya. Ingin rasanya protes terhadap lelaki tersebut tapi apa daya saya tidak tega dan tidak berani mengutarakannya. Cuma bisa nggerundel didalam hati saja walaupun hati berusaha untuk tetap sabar. Kalau yang diserobot ibu-ibu baik ibu muda atau ibu-ibu yang asli pasti sudah ngomel dengan suksesnya didepan lelaki yang menyerobot tadi.
Dijalan raya pun demikian. Lagi enak-enaknya menikmati perjalanan dengan Honda C70 dijalanan surabaya dengan kecepatan 50 kpj dan saya sudah termasuk minggir, masih saja ada yang main serobot dengan menyalip sebelah kiri saya. Untung saja jalan didepan tidak ada truk yang menghalangi jalan atau jalan berlubang. Andai saja ada setidaknya orang yang main serobot ini akan kedodoran dan menginjak rem dalam-dalam. Didepan stasiun gubeng ada pengendara sepeda motor supra x 125 laki-laki menyerempet pengendara lain motornya ninja 2 tak warna hijau. Kebetulan yang diserempet adalah tentara kalau dilihat dari helmnya sih TNI AL. Pengendara ninja ini langsung menonjok pengendara supra 125 hingga hampir jatuh.
Tadi pagi waktu perjalanan didalam kereta api Krd juga demikian. Kereta api krd dari kertosono menuju surabaya sudah penuh dengan penumpang, saya berdiri karena tidak ada tempat duduk yang kosong. Waktu sampai di stasiun sepanjang banyak orang yang turun dan di dekat saya ada tempat duduk yang kosong. Saya bermaksud mau menduduki tempat duduk tersebut dengan brancang-ancang mau duduk. Tiba-tiba ada orang main serobot dan saya tidak jadi sukses duduk yang sudah saya ambil ancang-ancang tadi.
Fenomena main serobot ini lama-kelamaan menjadi kebiasaan yang dibenarkan atau menjadi intuisi. Orang yang menyerobotpun tidak segan dan malu sedangkan orang disekitarnya sudah acuh. Saya sendiri kalau naik sepeda motor kadang juga sering serobot kiri kanan karena terbawa arus orang yang ugal-ugalan. Kemudian ingat kembali dirumah ada anak dan istri menunggu, sadar kembali. Dari kejadian tersebut saya berusaha dari diri sendiri tidak main serobot dalam antrian. Lebih baik mengalah dari pada harus melukai perasaan orang lain. Selain itu diserobot juga saya niati untuk melapangkan urusan orang lain. Masih Ingin main serobot ?
budayakan nyerobot pertamaX
ReplyDeleteyes berhasil
Deleteyaaaaaaah...terlena tidak mengamankan pertamax dulu..
Deletepopoknya saya jangan pertamax
Deletepopoknya dilempar ke kali biar ndak bisulan.
DeleteKLo speda saya tidak memakai pertamax.premium lebih murah
Deletekalau c70 saya pakai bensin campur mas, campur dorong.
Deleteoh iya, kenapa saya nulisnya popok ya? kan pokoknya maksudnya
Deletekeingatan popok si kecil terus
Deletejaman sekarang jarang mas ada orang yang mau sadar diri untuk sekedar tertib di jalan raya, apalagi mau ngantri lama, lha wong mister bin aja sukanya nyerobot antrian hahaa...
ReplyDeletetapi 'budaya' nyerobot ini sudah berkembang ke beberapa dunia, bukan dunia lain, tapi dunia pendidikan, dunia perbisnisan, dunia politik, bahkan dunia percintaan #tsaaaah
perserobotan yang disebutkan mbak uswah terakhir itu yang bikin hati nggegirisi mau ngomel kok ya ndak pantes mau pasrah kok ya nelongso, akire bunuh diri.. itu pemuda jama sekarang lho kalau jaman dulu tidak begini
Deletexixixixi
ya gitu pemuda sekarang kebanyakan nonton pilem korea, jadinya melo, ditolak sama cewek aja sudah bunuh diri, kalo pemuda jaman dulu pejuang cinta sejati, ga dapet si rene, ganti pedekate ke si ani, tapi awas pak esbeye marah...
Deletenyanyi dulu ah... aa..ni aaa..ni
Deletees beye lagi kasih selamat ketua umum demokrat terpilih mbak
kita memang belum bisa disejajarkan dengan bangsa-bangsa barat dalam hal disiplin sob, jauh ketinggalan
ReplyDeletebetul sekali sobat muro'i, generasi seumuran saya sudah mulai sadar akan kedisiplinan perlahan namun pasti bisa disiplin mas.
Deletecuman nanti dikawatirkan nilai peduli terhadap sesama jadi hilang
bu ani mau nyapres.. asik kali ya kalo presidennya bang roma wapresnya bu ani, ntar mereka bisa duet satu panggung huehueheu
ReplyDeleteheheheh, nanti kalau ada kunjungan dari negara lain lagu wajibnya ani...ani...ani..
Deleteatau kalau apel pagi wajib menyanyikan lagu ani.
mungkin memang sudah jadi budaya kali ya mas, terutama di kota...
ReplyDeletebetul sekali mas..giliran seumuran saya yang memotong generasi tua yang suka minta didahulukan.
Deletewah indonesia masih jauh dari kata seportif di banding negara2 luar sobat..
ReplyDeletedan menyerobot sudah hal biasa di lakukan orang indonesia, tanpa memikirkan perasaan orang yang di serobot...
betul sobat ku.
Deletesemoga yang muda-muda bisa memotong generasi ini.
tapi sudah ada tanda2 kalau yang muda2 ini tertib dan disiplin
Klo begini terus kapan Indonesia bisa maju...!?dari hal terkecil dan sepele saja sudah bobrok
ReplyDeletetapi tidak semua lho mas agus kompac, ada kok yang masih mau antri.
Deletedi jalanan pun ada juga yang masih mau tertib, cuman orang2 yang terburu nafsu yang gak mau tertib
Honda C70 nya boleh ga buat saya,atau tukeran ...
ReplyDeletexixixi...malu mas saya itu sepeda tua tahun 1975 masak masih ada yang mau.
Deletetapi kalau larinya gak kalah sama sepeda keluaran terbaru. hehe
Tua2 keladi mas.Barang antik harga nya bisa melebihi barang baru.
Deletesemoga aja seperti itu mas. barangkali kalau ditmbun besok2 harganya sudah semakin tinggi
DeleteJaman sekarang org2 tdk tahu namanya antrian bang maunya nyerobot segalah tdk memikirkan keselamatan diri sendiri.
ReplyDeleteiya mas kebelet buang air besar kali yah, heehe
DeleteKebelet mau pipis mas xixi..
Deletejangan pipis di bawah pohon atau pipis mepet tembok lho, nanti digigit semuuut
Deletekalo di dunia kerja, pun ada fenomena begitu Mas.
ReplyDeletedan ada tokoh antagonis yang senngnya bikin rusuh suasana. itu biasa di dunia kerja (meski nggak semuanya, apalagi untuk institusi yang hanif).
tapi demikianlah hidup. selalu seimbang, ada tokoh baik, ada tokoh jahat.
mas zach tentu lebih berpengalaman dari saya, wong saya kerja baru 4 tahun ini mas.
Deletebelum menemui kejadian luar biasa tentang serobot menyerobot.
tapi itulah dunia, kalau ndak ada tokoh antagonis apalah artinya orang "bener".
tapi yang bener selalu menang pada akhirnya Mas. percayalah
Deletesaya orang yang paling percaya sama kang zach mah, tapi ngga yakin loh y...;o)
Deletealhamdulillah sejuk banget.
Deletekang cilembu apa masih meragukannya :)
paling gak suka ma org yg suka main serobot
ReplyDeletesama mbak, kalau saya cara gak suka saya cuma nggerundel, kalau perempuan biasanya lebih berani ngomong kalau gak suka sama yang nyerobot.
Deletesalam kenal mbak
mamang datang deng... deng.... kalau mamang tadi anti nomor di kantor pajak ndak ada yang nyerobot, tapi antrian belakang pada nitip ke mamang apa itu sama dengan nyerobot ya heheheh
ReplyDeletesaya sambut kedatangan mamang sambil joget, betul mang kalau dikantor pajak malah suruh yang di belakang maju duluan
Deletenumpang lewat yaa mas... hohohoo
ReplyDeletekulanuwuun.
Deletepringisi.
silahkan ... hati - hati jalanan licin
Deletepermen isis pringisi.
Deleteawas ada kulit pisang
hahay,,,anda belum beruntung untuk duduk,silahkan coba lagi besok,,hee
ReplyDeletesalam kenal mas
nah itu dia, padahal mata ngantuk banget
Deletesalam kenal kembali
mlm sobat trmksih banyak infonya sobat
ReplyDeletemalam atau pagi ya sobatku?pagi aja ya..hehe
DeleteBener banget tuh, Budaya serobot menyrobot sepertinya sudah membudaya di mana2 gan
ReplyDeletekalau di bank sudah tertib antriannya
Deleteterima kasih kunjugannya
salam kenal
Sama Sob, harus lebih banyak belajar Sabar lagi...
ReplyDeletesabar sob, inilah ujian hidup kadang ada yang sejalan dengan pemikiran ada yang tidak sejalan.
Deletemungkin serobot menyerobot sudah jadi budaya ya kang,soalnya di mana-mana ada saja.
ReplyDeleteapalagi dijalan raya banyak orang pengen cepet sampai tujuan sedangkan jalannya cuma itu2 aja
Deletemenurut saya:..lebih baik ditegur bapa diantrian tiket itu, daripada kita ngga ikhlas dan akhirnya ngedumel, malah tambah2 dosa sendiri azh...tegurnya dengan muka yang manis tentunya, tapi kalau kemudian malah galakan dia...tendang azh sekalian, masa kalah sama yang umurnya 50 tahun sih...tampol azh kang...hehehe
ReplyDeletesaya terima sarannya kang, kalau tendang sih kasihan orang tuanya kang cilembu, gimana kalau sekalian dilempar aja.
Deletehehe
Fashtabiqul srobot, dong? Bhahaha
ReplyDeletehahaha... kreatif dalam permainan kata nih mas eksak.
Deleteiya sih budaya serobot memang sudah berdarah daging di Indonesia, sepertinya memang kita jarang sabar mengantri atau menunggu.
ReplyDeletesabar sabar biar nanti buahnya sabar datang belakangan. siapa tau nemu dompet orang yang nyerobot tadi.
Deletehehe
salam kenal
saya mending nyerobot di kolom komentar saja :d
ReplyDeleteboleh mbak indah, awas selokan lho nanti kecebur jangan main serobot aja
Deletekasian yg ditonjok tuh... beginilah memang, sudah seringkali fenomena saling serobot terjadi di publik, mulai dari publik biasa sampai para pemimpin publik republik ini
ReplyDeletekekuatan dan kekuasaan mengalahkan segalanya kalau begini
Delete