Home » » Kebiasaan - kebiasaan Dalam Perjalanan Kereta Api Ekonomii

Kebiasaan - kebiasaan Dalam Perjalanan Kereta Api Ekonomii

Naik kereta api ekonomi alias K3 jika tidak dinikmati memang bikin stres, apalagi orang yang bepergian dengan kereta ekonomi jarak jauh. Gambaran didalam kereta ekonomi, panas dan selalu berhenti lama karena disusul atau bersilang kereta bisnis dan kereta eksekutif. Harga yang pantas untuk segmen kelas masing-masing. Bayar murah ya harus mengalah dengan orang yang sudah bayar mahal untuk sebuah pelayanan. Belum lagi masalah "lokomotif" mogok dan masalah pada sinyal mekanik dan elektrik. Sangat tidak mengenakkan pengguna kereta api ekonomi khususnya jarak jauh. Bayangkan saja duduk 12 jam dengan kursi yang tidak empuk dan sandaran yang tidak nyaman, pantat panas dan otak pun menjadi panas.

Untuk menyiasati keadaan seperti ini banyak tingkah polah penumpang yang menjadi kebiasaan umum yang lumrah dilakukan. Didalam gerbong kereta ekonomi melihat pemandangan sekitar seperti sawah, alam pegunungan, melihat kendaraan saat melintasi perlintasan dengan jalan raya bisa mengusir kejenuhan.

Di borders atau sambungan antar gerbong kereta api sambil ngelamun pandangan kosong keluar. Bisa juga melihat pemandangan sekitar rel, perumahan penduduk atau jika ada persilangan dengan jalan raya bisa melihat kendaran yang berhenti di palang pintu rel kereta api. Di borders ini juga bisa memotret kereta api pas lagi belok meliuk sehingga kelihatan seluruh gerbong yang di belakangnya. Borders atau sambungan kereta memang tempat favorit.

Ada juga yang tetep ditempat duduk sambil baca koran yang ditawarkan oleh penjual koran. Koran dibolak balik sampai habis tapi belum sampai juga, jenuh kan. Sampai iklan dalam koranpun ikut kebaca saking lamanya, celakanya seluruh iklan yang dibaca dilahap habis tapi kereta juga belum sampai tujuan.

Kebiasaan lain adalah dengan ngobrol bareng teman, jika tidak bawa teman ya ngobrol dengan orang disamping depan kiri kanan. Sudah ngobrol nggedabrus ngalor ngidul sampai mulut berbusa kereta juga belum sampai tujuan. Nasib naik kereta api ekonomi deh.

Ada juga yang suka jajan, tiap pedagang asongan lewat pasti di belinya sampai dagangannya habis dibeli dan dimakan, kereta juga belum sampai, apes deh. Uang jajan pun memebengkak melebihi harga tiket kereta.

Tidur menjadi solusi terbaik untuk menghilangkan kejenuhan. Tapi kalau tidur lama-lama di kereta ekonomi, pantat dan tulang belakang jadi sakit semua karena kursinya tidak empuk. Yang menjadi masalah lagi enak-enaknya tidur orang di sebelah ngomong aja gak ada habisnya dengan orang disampingnya lagi sehingga yang tidur tidak jadi tidur. nasib lagi deh.

Itu tadi kebiasaan-kebiasaan dalam perjalanan kereta api ekonomi yang sering saya jumpai dan bahkan kadang saya lakukan. Semoga perjalanan dengan kereta api ekonomi anda menyenangkan bukan mengenaskan.

137 komentar:

  1. ia tuh gan.... capenya bukan maen... naik kereta api.. ke jogja....

    ReplyDelete
    Replies
    1. lama mas kalau naik kereta ekonomi

      Delete
    2. bisa sampe tidur berkali-kali

      Delete
    3. ada untungnya saya belum pernah naik kereta, jadi tidak merasakan....

      Delete
    4. ntar kalo disitu mulai dibikin jalan kereta loh

      Delete
    5. nanti kalau sudah dibikin jalan rel kereta api bisa merasakan enaknya naik kereta ekonomi mas

      Delete
    6. saya nunggu jalan khusus becak aja.. biar lambat asalkan tidak berdesak-desakkan..

      Delete
    7. namanya becak way ya mas pay nyaman dan aman

      Delete
  2. siiip tentang ini mamang kurang paham ... tetep mamang belum pernah naik kereta heheheeh

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe, tak ceritani aja ya mang

      Delete
    2. siip mas.... kalau naik kereta lagi berenti pernah hihihih.... nanti coba - coba ah naik kereta , jurusan Statsiun Jakarta (Senen) ke statsiun Pagaden ada kan mas apa harus di statsiun Haur geulis

      Delete
    3. kalau jalur sana saya tidak tau mang, ini khusus daop 8 surabaya yang saya tau.
      kalau komuter sih berhenti tiap stasiun kok mang,

      Delete
    4. ayo kita naik kereta bareng-bareng

      Delete
    5. kereta kelinci sambil bawa anak

      Delete
    6. yang saya bingung kalau naik kereta kebablasan gimana ya?

      Delete
    7. kalau kebablasan bisa turun di stasiun terdekat terus nunggu kereta arah sebaliknya atau naik ojek , bus atau nggandul truck

      Delete
  3. hahaha.. jadi ingat pengalamn naik kereta api ekonomi ke jogja dulu.. sama persis dng tulisan mas agus :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. haha...nasib naik kereta ekonomi mas

      Delete
    2. wahh, pengalaman yang sama, banyak juga

      Delete
    3. karena naik kereta ekonomi begitu menyiksa batin

      Delete
    4. begitu ya mas batin tersiksa, lebih baik naik bis aja ya

      Delete
    5. kalau naik kereta memang batin yang tersiksa, kalau naik bus, dompet yang tersiksa, xixixi

      Delete
  4. memang asik mas, naik sepur klutuk sambil tolah toleh di jendela dan menikmati pemandangan jemuran di pinggir rel. itu yg sering saya jumpai jika masuk daerah rumah2 yg deket rel KA. pernah kan mas?

    ReplyDelete
    Replies
    1. di antara stasiun gubeng dan wonokromo banyak juga mbak jemuran kolor maupun sarung2 yang saya jumpai, hihihihihi

      Delete
    2. wiiih jadi pengen naik kereta api, kok ada spur klutuk apa itu mbak Indah...
      heheheh kebayang banyak jemuran...

      Delete
    3. sepur kluthuk itu sepur jaman dulu mang saat sepur belum kenceng seperti sekarang, atau sepur masih terbuat dari tanah liat
      awas leher kena tali jemuran

      Delete
    4. saya nggak yakin mbak indah yang ngakunya masih remaja pernah naik sepur klutuk. atau jangan2 mbak indah keceplosan nih, bahwa ternyata doi udah seumur budhe-budhe.

      Delete
    5. kalau lihat jejak fotonya sih begitu

      Delete
    6. bisa bawa pancing nih kalau tidak bawa salin, bisa mancing jemuran lumayan buat salin ahi...ahi...ahi...

      Delete
    7. nah mas agus ini kreatif , kalau dapat sarung lumayan tuh mas bisa buat selimut

      Delete
    8. Hahaha...namanya hidup di desa emang gitu mas. Masih banyak cerita dari para sesepuh termasuk Buyut saya yg mpe sekarang sehat. Banyak kisah perang hingga sepur klutuk ketika mengangkut para tahanan belanda. Nah dari sanalah saya tau istilah sepur klutuk.

      Delete
    9. iya, sepur klutuk memang familir di telinga saya dan dieritakan oleh mbah saya.
      lho mbah buyutnya masih gesang tho mbak, semoga sehat ya mbak , umur berapa mbak ?

      Delete
  5. saya malah lucunya ada tukang sapu mas, yang nyapu dari depan ke belakang, nanti ada lagi tukang sapu dari belakang ke depan, kayanya sampahnya ya itu itu saja hiehiehieh...pusing deh

    ReplyDelete
    Replies
    1. nah ini betul juga mas, tukang sapunya gak sampai bersihin di kolong kan, dan langsung menodongkan kantong, hehehe

      Delete
    2. bukan menodongkan pistol tapi kantong, piye jal?

      Delete
    3. maksud hati mau menodongkan pistol,eh kebalik sarung pistolnya yg ditodongkan

      Delete
    4. berarti itu sudah profesional kelasnya...

      Delete
    5. profesional sekali, tangan kosong aja berani

      Delete
  6. Ya benar juga sobat, kalau naik kereta api model ini memang harus tahan dan sabar, apaboleh buat, ....
    saya setuju, dengan cara anda, Namun kita tetap waspada dan hati hati
    terima kasih sudah berbai

    ReplyDelete
    Replies
    1. sama2 pak penyuluh perikanan, tetap waspada jika ada copet atau orang yang baru di kenal dalam kereta

      Delete
    2. Iya benar sekali teman, terkadang copate banyak berkeliaran dan disana memang tempatnta
      Oke.. terima kasih

      Delete
    3. copet kadang bisa menyamar sebagai penumpang bisa juga dengan modus menawarkan makanan atau minuman.
      sippp

      Delete
    4. sebagai balasan terima kasihnya pak penyuluh e mas zach, sipp gitu lhoo mas,hihi

      Delete
    5. mas zach itu baca nggak sih..? huh...

      Delete
    6. ohh kalo di blog ini pasti tuntas dong..
      kita sama-sama pemakai kereta, weeeek

      Delete
    7. alhamdulillah pertanyaan dan jawaban yang melegakan

      Delete
  7. kalau naik kereta memang banyak karekter dan sikap orang yang berbeda-beda yang akan kita lihat , dan begitulah manusia, tiap kepala pasti berbeda sikap dan pemikirannya :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul sekali kang hari, kalau saya sih gampang bosan jika tujuan belum sampai karena harus dudu lama, jalan2 jadi solusinya :)
      terima kasih kang hari

      Delete
    2. kang hari mau makan.
      (coba Mas, dilafalkan dengan cepat, hehe)

      Delete
    3. kalau dikebun binatang ndak takut,kalau dihutan,lariii aja mas zach,hehe

      Delete
    4. mas zach agak aneh orangnya, justru dikebun binatang malah takut...

      Delete
    5. kalau di kebun binatang bisa buat foto2 ya mas kayak kucing

      Delete
  8. dulu pernah mo naik klas bisnis dari solo ke jogja.. ee malah di kasih ekonomi...

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau solo jogja kan deket mas jadi gak begitu lama perjalanannya , bisa dinikmati perjalanannya

      Delete
    2. jangankan solo jogja.. dari rumah saya ke warang yang jaraknya 20 m harus naik motor.. maklum.. sudah terbiasa di manja tranportasi..

      Delete
    3. solo yogya mah saya malah udah pernah jalan kaki.
      lomba hiking yogya-solo jaman SMA dulu.

      Delete
    4. dimanja transportasi malah bikin gak sehat ya mas pay,
      Mas zach , kalau sma rambut jelas belum gondrong,kuliah celana jeans sobek2 rambut gondrong sambil bawa carbiner kemana2

      Delete
    5. carbiner apaan mas? maklum ndeso...

      Delete
    6. terima kasih sudah dibetulkan mas zach sang ahlinya ,
      carabiner itu cantolan kok mas, alat untuk cantol mencantol . itu aja pengertiannya ndak lebih ndak kurang

      Delete
    7. wah baru tau klo carbiner bisa buat nyantol.. brarti bisa buat nyantol cewek juga dong...

      Delete
    8. nah ini tujuan utama dari carabiner bisa buat nyantol cewek juga

      Delete
  9. .. kalo aq sich pas dikereta pasti menyediakan cemilan. cemil^ sambil liat^ pemandangan di luar jendela. he..86x ..

    ReplyDelete
    Replies
    1. nah ini baru asik, gak mungkin bosan kalau pake cemilan

      Delete
    2. apalagi cemilannya pedas nggak ada air, wah tujuan jadi lupa akhirnya cepat sampai kan...

      Delete
    3. sudah pedas kebelet buang air besar toilet gak ada air, coba gmn rasanya

      Delete
  10. paling gak enak itu kalau ada pengemis minta2 mas sambil narik2 baju gtu maksa buat ngasih , pdhal masih muda , kenapa tdak bekerja saja pikir saya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya sih mas,ini sudah masuk ranah masalah sosial

      Delete
  11. Sampai hari ini malah belum pernah naik kereta bos, maklum ditempat saya gak ada kereta api.. hehehee

    ReplyDelete
    Replies
    1. dan sampai saat ini pun saya bisa menceritakan kepada mas,boleh ya

      Delete
    2. boleh aja, asalkan ceritanya bisa buat tidur nyenyak

      Delete
    3. hahaha...nanti ceritanya bisa bikin mules mas pay

      Delete
  12. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
    Replies
    1. yah koq dihapus, padahal pasti penting banget deh komen ini

      Delete
    2. kelihatannya sih begitu mas,
      This comment has been replied by author,piye jal?

      Delete
    3. padahal aset begitu sangat berharga sekali, piye karepe jal?

      Delete
    4. kenapa ya, saya jadi bertanya dalam bibir

      Delete
    5. karena aset adalah hak milik kalau di serobot orang lain, gimana jal?
      karena pertanyaan nya bisa bikin bibir klomoh

      Delete
    6. This comment has been removed by the author.

      Delete
    7. this comment bisa mengeluarkan klepon

      Delete
  13. wah si mas kreatif nih, kalau saya karena di kalimantan gk ada kreta, jd gk bisa naik kereta kecuali ke jawa, wkwkwkwkwk
    http://cincalu.blogspot.com/

    ReplyDelete
    Replies
    1. alhamdulillah mas,saya cuma bisa nulis aja di blog sesuai apa yang pernah saya alami ,hehehe

      Delete
  14. kalau pengalaman saya dulu sering duduk di kamar wc kereta api karena kelebihan penumpang. Berjam-jam, sampai ada yang mau pipis tak jadi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. nah ini masih teradi mas di kereta api krd yang saya tumpangi tiap hari,wc full bahkan ada yg tidur

      Delete
  15. hahahha mas AGus bisa ajaaa.......saya waktu naik kereta api ekonomi suka kipas2 sendiri haha panasssss...terakhir waktu acara dari jakarta satu rombongan sekitar 6 orang duduk berhadapann kita main game disepanjang perjalanan jakarta-jogja hahhaa...ahhh kereta memang ruang ide dan inspirasi hahahha *gayane* aku udah berkali-kali ketinggalan di blog ini..cuaca jambi lagi kurang mendukung mas agus..hujan badai tak berani online hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha,sampek tangane capek kipasan,
      semoga semua baik2 saja, rumah gak ikut kebawa badai mbak?
      Disini selalu mendoakan keselamatan dan kesehatan

      Delete
    2. mbak Amri gaya heheheh.... iya mbak hati - hati modemnya jadi off dulu deh kalau ada hujan badai... mamang juga kalau ada hujan off dulu, karena sibuk nadangin genteng atap bocor heheheheh

      Delete
    3. hehehe mang , gimana kalau gentengnya dilapaisi baja aja, dilebur dulu bajanya biar membentuk genteng

      Delete
    4. Mas Agus.heheheh nggak capek lagi tapi udah sengkleh *jawa.red* hahaha.wahh kalau rumahnya jangan atuh hehe.terimakasih doanya mas agus dan kawan-kawan
      wiihh ada mamang...bisa aja mang...nadangin genteng bocor....saya jagain antena modem bar nggak kena hujan..*manjat antena trus mayungin* hiaiiaa

      Delete
    5. tangan mau protol hehe,
      biasanya kalau ada cewek mayungin itu di lintasan balap mbak, lah mbak amri malah mayunging modem di genteng, hihihi

      Delete
    6. hihahah ini gaya baru mas Agus....kwkwkwkkw

      Delete
    7. gayanya sambil mecucu ya mbak, hehehehe
      awas nanti ada tikus

      Delete
  16. kalau saya apes mas, lebaran kemari saya gak dapat tempat duduk jadi berdiri terus dari madiun ke jogja, heduwh,,,lumayan lemes !!

    ReplyDelete
  17. saya puas banget naik kereta ekonomi. ini menginspirasi saya buat bikin postingan sejenis Mas, Insya Allah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya juga bersyukur ada kereta ekonomi, karena menghemat biaaya perjalanan.
      Saya pengen tau cerita mas zach naik krl ke tempat kerja

      Delete
    2. saya juga ikut menunggu mas zach...

      Delete
    3. kalau mamang ketempat kerja naik pesawat * gaya * padahal naik bajaj bajuri hehhehehe

      Delete
    4. mang yono , boleh ya nanti di ceritani lagi naik sepawatnya.
      mang yono kalau kerja hati2 mang minum bandrek yang banyak biar stamina kuat, kalau bisa satu jurigen

      Delete
    5. Saya nunggu di kereta siapa tau ada yang lagi posting kereta di kereta

      Delete
    6. hahaha, kereta nya gak jadi berangkat mas ada gangguan masinis

      Delete
  18. hmm kalo baca masalah kereta api , seumur hidup baru satu kali naik kereta, itu juga waktu ke jogya

    ReplyDelete
    Replies
    1. enaknya yang liburan ke jogja,bisa menikmati perjalanan gak mbak?

      Delete
  19. waah bagaimana yaa rasanya naik kereta Api, saya belum pernah naik kereta Api Sob, maklum di Sulawesi Selatan belum ada jalur kereta Api....

    ReplyDelete
  20. saya bahkan belum pernah naik kereta api, hehehehehe.... tapi memang seperti itu, kadang nggak menyenagkan naik KA ekonomi

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya ceritani aja mas naik kereta rasanya enak lho, gak macet suasana di dalam gerbong nyaman

      Delete
  21. hahaha. sama dengan komentar di atas dech.. seumur2 belum pernah naik kereta, masuk daerah setasiun saja nggak pernah. di daerah saya nggak ada kereta sobat..

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya masnady terima kasih atas kunjungan dan perkomenannya :)

      Delete
  22. tetep mamang belum pernah naik kereta

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya belum pernah naik sepawat kayak mamang

      Delete
    2. saya yang belum pernah cuma kapal selam...

      Delete
    3. kalau kapal selam saya sudah pernah melihat dan melewati aja, tuh di monumen kapal selam depan stasiun gubeng

      Delete
  23. kapan yah saya terakhir naik kereta ekonomi..? ahh dah lupa, asli ndak enak banyak asongan hilir mudik. tp katanya udah ndak ada asongan yah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. asongan masih ada tapi sudah tidak seramai dulu. tertib dan bersih tidak ada penumpang berdiri kecuali penumpang siluman :D

      Delete
    2. Di ramaikan lagi dong asongannya biar pada kosong..

      Delete
    3. boleh mas , saya tak jualan jagung bakar aja deh biar asapnya ngebul

      Delete
  24. Setelah membaca cerita diatas, kayaknya penulis sering mengalami hal-hal diatas mungkin sering bepergian menggunkan jasa Kereta Ekonomi #Opini

    sampai sekarang saya masih sekali naik kereta itupun kelas ekonomi dan jaraknya cuma jember banyuwangi. itu saya lakukan karena ingin menjawab rasa penasaran bagaimana rasanya naik kereta yang nota bene transportasi bersejarah tinggalan dari penjajah doeloe.

    Sensasi yang saya alami sangat parah, enggak enak banget mungkin itu karena dulu belum diberlakukannya jumlah maksimal berapa penumpang setiap gerbong dan pada saat itu bersamaan dengan pulangnya peserta ujian SNMPTN dari jember menuju banyuwangi dan satu arah yang sama. sehingga saya mulai awal berangkat sampai berhenti di stasiun sempu berdiri di borders sambungan kereta, sungguh sensasi yang nggak ingin saya ulang lagi. pengennya apa yang ada di bayangan sebelumnya bakalan lebih asik daripada naik bus tetapi yang terjadi malah sebaliknya, tetapi tidak apa saya tidak menyesal, karena pengalaman adalah guru terbaik. #malah curhat di blognya orang...haha

    ReplyDelete
    Replies
    1. tiap hari saya pakai kereta ekonomi mas dan gambaran kereta probowangi yang mas tumpangi itu ada di ka krd.
      saya belum pernah naik kereta menuju banyuwangi katanya ada terowongan mrawan yang panjang ya mas.

      Delete
  25. sekali-kali pake yang kelas bisnis atau eksekutiv gak papa kan? daripada di yang murah tapi gak nyaman...

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya mas sesekali aja kalau keterusan nanti dompetnya jadi kosong

      Delete
  26. saya belum pernah naik kereta *payah* - tapi setidaknya saya dapet gambaran dari pengalaman agan. thanks udah berbagi :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul sekali mbak mending naik bis atau sepawat aja

      Delete
    2. Elsawati Dewi:..saya turut prihatin dan cuma bisa bilang...kesian de yu...;o)

      Delete
    3. saya ndak ikut2 lho mbak elsa

      Delete
  27. antara 1999 sampe 2003 hampir tiap hari naek kereta api ekonomi pasarminggu - bogor, selalu dengan pacar, jadi makin lama sampai makin asiiik, dan selalu berharap sampe ketujuan minggu depannya...hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. kenapa gak sekalian naik keretanya ke surabaya terus pulangnya satu bulan kemudian kang, oh iya pacarnya yang jadi ibunya anak2 aapa ganti kang ?

      Delete

Silakan Tinggalkan Komentar Sesuka Hati, Bebas
Link Hidup ? Jangan Deh

Blog Archive