Home » » Antisipasi Langkanya Tahu Tempe

Antisipasi Langkanya Tahu Tempe

Baca berita di situs berita antaranews.com membuat hati jadi miris seperti teriris-iris. Tempe dan tahu  yang menjadi makanan (lauk) sehari-hari bagi saya dan keluarga tiba-tiba menjadi langka karena harga bahan baku tahu dan tempe (kedelai) tidak memungkinkan untuk meraih keuntungan dari produksi tempe. Efeknya produsen sekaligus penjual tempe ada yang tidak memproduksi tahu dan tempe, akibatnya menjadi langka.

tahu tempe tipis


Di tingkat pengecer yang menjadi jujukan ibu dan istri saya di dlanggu mojokertos sana, tempe dan tahu stoknya terbatas. Harganya pun naik, walaupun tetap bisa membeli tahu dan tempe, tetapi kemasannya di kurangi. Kalau sebelumnya seribu (1000) sudah bisa di gunakan untuk tiga kali makan (kami sekeluarga) sekarang seribu (1000) hanya untuk sekali makan, itupun irisannya tipis sekali. Istri saya sampai saya gojek, gojloki, guyoni dengan mengatakan " tempenya seperti rempeyek, atau kripik tempe" karena saking tipisnya. Begitulah seorang istri (istri saya) yang pintar mengolah makanan supaya tetap tersaji saat kami makan. Tahu dan tempe menjadi makanan (lauk) yang wajib bagi kami sekeluarga walaupun ada lauk lain tetep harus ada tahu dan tempenya. Lidah orang ndeso seperti saya memang sulit merubah kebiasaan mengkonsumsi tahu dan tempe.

Alternatif

Entah bagaimana rasanya jika lidah ndeso saya tidak merasakan tahu dan tempe untuk beberapa hari kedepan, atau entah kapan sampai harga bahan baku tahu dan tempe normal. Istri saya, lagi-lagi punya ide cerdas dengan membuat lauk dari kentang, umbi talas dan jagung. Untuk kentang bisa di buat perkedel atau begedhel yang terbuat dari kentang yang sudah di ulek kemudian di bentuk oval lalu di goreng. Rasanya enak, lumayan memenuhi kebutuhan lauk nabati non hewani, karena saya meminimalisasi lauk hewani. Jika dirasa kentang terlalu mahal, bisa menggunakan umbi talas sebagai begedhel dicampuri kentang, tetap umbi talasnya yang dominan. Jagung bisa dimanfaatkan untuk lauk pengganti tahu dan tempe, dibuat, dadar jagung atau bakwan jagung atau orang tuban menyebutnya pelas. Rasanya enak apalagi di pasangkan dengan sayur bayem. Untuk resep membuatnya saya tidak bisa, karena urusan dapur istri saya ahlinya. hehe.

Ada atau tidak ada tahu dan tempe di pasaran tidak perlu disikapi secara brutal, masih ada alternatif lain sebagai lauk pengganti tahu dan tempe. Urusan bahan baku tahu dan tempe mahal, karena pemerintah (partai penguasa) masih fokus pada konvensi dan juga fokus strategi di 2014. Biarlah (keluarga) saya yang menanggung beban negara, apa sih yang tidak di lakukan demi negara tercinta ini.

89 komentar:

  1. Yahh...seperti itulah kenyataannya mas...makin hari nilai rupiah makin anjlok dari dollar otomatis segala bahan yang diimpor melonjak naik. Inilah efek dari korupsi sehingga rupiah tidak punya kekuatan di dunia... namun anehnya lagi kenapa kita tidak memperkuat ketahanan pangan kita dengan meningkatkan mutu pertanian kita? malah sekarang makin gencar area pesawahan dan perkebunan dijadikan mall dan lainnyaa...hadeueuehh... mungkin mereka tidak sadar karena mereka (masih) memiliki uang untuk membeli segalanya...lah kita orang miskin...makin susah....

    ReplyDelete
    Replies
    1. klo saya produsen tempe akan tetap memproduksi, seperti kata pepatah :
      "tidak ada kedelai maka keledai pun jadi.."

      Delete
    2. setujuuuuuu. Hidup mas kompi. Coblos mas kompi.

      Delete
    3. rupiah anjlok pun tidak ada aksi serius dari pihak yang berkompeten dalam hal ini, ya sudah lah mas biarkan mereka berkreasi. hehe

      keledai pun tidak jaatuh pada lobang yang sama, katanya sih gitu mas pay

      Delete
    4. saya menyesal mas telah membuat posting yang melorot-melorot, la sekarangh si rupiah ketularan hehe....

      Delete
    5. melorotnya diganti dengan merosot saja piye Pak...biar kayak anak play group yang suka main perosotan...xixixi

      Delete
    6. biar rupiah nggak anjlok lagi saya minta kang Arif posting yang melejit, menaik atau apalah hehe...

      Delete
    7. mas arif tidak usah menyesal nanti juga ada yang melorot sendiri bahkan ini lebih besar efeknya. hehehe. jangan di apalkan lho pak ies, nanti jadi mantera, hehe

      prosotan itu beda dengan presetan ya mbak ? hehe
      yuk kita minta bareng-bareng mas arif supaya posting tentang up trend nilai rupiah, hehee

      Delete
  2. daun bayem dikasih tepung kan bisa jadi bakwan mas :) hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mas daun bayam lembaran juga bisa dicelup ke adonan tepung jadi peyek bayem...

      Delete
    2. awas yang kena darah tinggi jangan banyak banyak konsumsinya

      Delete
    3. bayem di srundeng enak apa tidak ya ?

      Delete
    4. kalau di makan mentah-mentah enak gak

      Delete
    5. katanya om agus suka mentahannya...

      Delete
    6. yang mentah mentah kan bikin sakit perut mas

      Delete
  3. dampak dari mahalnya kedelai, banyak sekali pengangguran terutama pengrajin atau pabrik tahu yang tutup. di semua daerah pengrajin tahu tempe mogok mas./

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul mas zigzor, banyak yang tidak berjualan dan produksi karena mogok sebagai bentuk protes

      Delete
    2. hamdalah tempat kami nggak ada yang tutup atau mogok...walau mahal, tetep masih ada di pasar

      Delete
    3. alhamdulillah, masih bisa merasakan nikmatnya tempe dan tahu

      Delete
  4. tempe dan tahu langka.. koq pas makan di warung nasi kucing ada yang jualan gorengan ampas tahu ya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. mungkin masih ada yang produksi tahu mas pay, kan tidak semua mogok tidak produksi.
      atau bisa juga pakai ampas tebu, hehehe

      Delete
    2. tempe gembus maksudnya ampas tahu tuh? kok belum pernah tau ya di sini...

      Delete
    3. katul di lalapi sama kricak juga boleh pak, hehe

      tempe embus, menjes, gambus sama saja, di sana belum tau pengolahannya mungkin mbak,

      Delete
  5. kalau begitu mendingan nanam kedelai sediri saja mas, tapi katanya kualitas kedelai kita ndak sebagus kedelai inpor... katanya mas... katanya... hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. mendingan memelihara kedelai yang bisa nanam kedelai hehe

      Delete
    2. mending nanam kedelai di pot aja mang atau di taman, hehe

      keledainya lagi menghindari lobang yang sama, nanti di kira keledai aja jatuh ke lubang yang sama

      Delete
    3. aneh ya, kalau ndak bagus, lha apa gunanya LIPI, katanya lembaga ilmu pengetahuan, kan bisa bikin riset untuk menemukan varietas unggul yang cocok di tanam di endonesiah...

      Delete
    4. lipi nya lagi meriset keledai biar jadi kedelai mbak, hehehe

      Delete
    5. yang bilang gitu itu keledai mang..

      Delete
  6. Tidak ada tempe, ikan asin pun jadi deh

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe.di tuban sana banyak ikan asinnya mbak, pindang juga ada

      Delete
    2. ikan asin paling enak dibikin sambel ijo lho Pak...

      Delete
    3. tuban sama brondong lamongan juga pusatnya pak,

      kalau sambel abang itu yang pakai caos ya mbak

      Delete
  7. Kalo kata temen saya malah ada hikmahnya pak..., berhubung negara kita sering dibilang "Dasar otak tempe!", maksudnya murah gitu pak... Nah, kalo jadi mahal tempenya kita kan bisa bangga donk kalau dibilang otak tempe karena tempe sekarang kan mahal (melihat 2 mata koin) ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe...sekarang lauknya ganti daging , karena harganya hampir sama je mbak, hehehe
      daging ayam lho ya bukan daging sapi

      Delete
    2. jadi nanti "dasar otak daging" gitu?

      Delete
    3. hehehe...dasar otak otak daging ,

      Delete
  8. isuk tahu sore dele
    dulu kedele sekarang kentang, talas dan jagungpun boleh
    dari pada ribet-ribet tempe ya mas
    hehe... komentarnya pun ribet ini mas

    ReplyDelete
    Replies
    1. lebih baik makan sambel kata pak ies, sama kerupuk juga enak, hehehe

      Delete
  9. wah kalau gitu mendingan di ganti daging aja mas lauknya.. malah enk dan harganya nggak jauh berbeda hahaha tambah lemu awakku mas.. hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya menghindari protein hewani mas, hehehe
      bukan tidak mau sih cuma meminimalisasi aja, bukan poso pati geni lho

      Delete
  10. wah gimana dong kalo tahu langka ntar saya gak bisa ngemil gehu pedas

    ReplyDelete
  11. Jangan tergantung ama satu jenis makanan saja, efeknya jadi gini...sama juga kalo tergantung ama beras...beras naik ya berok2 juga...

    Tapi lidah ama perut emang ga bisa dibohongi... Makan pangsit 3 mangkok pun kalo belom ketemu nasi bilangnya belom makan..

    ReplyDelete
    Replies
    1. heehehe..saya juga begitu kok mbak, tergantung dengan satu jenis makanan.
      begitu juga nasi, kalau belum makan nasi masih aja terasa lapar, aneh juga ya

      Delete
    2. aku ga pernah tergantung ke makanan
      kalo gantungan ke tali atau carabiner sering

      Delete
    3. namanya juga orang ndeso mas, carabiner kan buat manjat tower

      Delete
    4. kalo makan sesuatu yang menggantung aku sih sering, om...

      Delete
    5. kalau makan sih tidak pernah mas, kalaua ngemut iya sering

      Delete
  12. Hemmm gak bisa makan mendoan dong ....

    ReplyDelete
  13. Beberapa bulan yg lalu.... Di buat sedih ....dengan harga barang merah, sekarang Tempe pula lagi yg ikut naik...semakin lengkap penderitaan rakyat kecil.

    ReplyDelete
    Replies
    1. sekarang apa yang tidak melambung harganya bu? semua nya naik, inflasi lagi deh. katanya pertumbuhan ekonomi naik sekian persen terbaik diantara negara asia

      Delete
  14. Wah mas Agus ini rasa nasionalismenya luar biasa, negara yg banyak beban begini mau ditanggung sekeluarga hehe..

    ReplyDelete
    Replies
    1. lha mau gimana lagi mahal gak mahal kan tetep beli to mas, itu sama aja menanggung beban negara

      Delete
  15. puasa makan tempe dulu deh mas,, hhhe .

    wah cinta negara, asikkkk dah :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. cintailah istri masing-masing, hehehehehehe
      atau cintailah pasangan masing-masing

      Delete
  16. Wah memang pemerintah di indonesia semakin ngaco saja, jujur saja, sangat sangat menanti Jokowi menjadi presiden di indonesia ^_^ agar indonesia bisa maju

    ReplyDelete
    Replies
    1. semoga saja ada pendobrak sistem yang sudah ngaco ini

      Delete
  17. anak saya yang hobi banget makan tempe goreng Pak, kalau nggak ada, pasti nanyain...ngenes lihat ukuran tempe yang semakin langsing saja...padahal seingat saya, beberapa waktu lalu sempat jga harga kedelai melonjak dan kedelai langka ya, tempe dibuat dengan campuran ubi atau jagung...

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya juga hobi makan tempe goreng bareng sambel mbak, hehehe
      kalau orang surabaya bilang sego sambel atau penyetan.
      nenek saya pernah nanam kedelai tapi harganya selalu murah, ngenes

      Delete
  18. Nggak ada tahu tempe, nggak usah pakai lawuh mas, sego karo sambel ae lah.., ben tambah kemlurusen...:)

    ReplyDelete
    Replies
    1. sego sambel silet siletan mas, hehee
      sego ne panas sambele pedes

      Delete
  19. Alhamdulillah barusan makan malam masih ketemu sama Tahu...

    ReplyDelete
  20. di sini bener2 nggak ada tahu tempe sekarang Mas. adanya kerupuk doang. tadi makan sama bayem tapi tanpa tempe. tapi dengan senyuman manis isteri saya, tempe pun jadi lupa. hebat kan

    ReplyDelete
    Replies
    1. top banget mas, istri memang menjadi penambah nafsu makan, hehehe

      Delete
  21. Wah kalau memang benar2 terjadi hilangnya tempe dan tahu, lalu mau makan apa kita2 ini mas. Padahal selama ini lauk yang paling favorit adalah kedua itu je...billahik..

    ReplyDelete
    Replies
    1. masih ada alternatif kok mas, pakai begedel, dadar jagung, lentho

      Delete
  22. Alternatif yang cerdas, sangat baik dicontoh oleh kita-kita nih...

    ReplyDelete
  23. cara bbikinnya piye mas?
    masa cuma kentang atau talas langsung di goreng, apa ya enak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau begedel ya kentang di gerus dulu kemudian dicitak di goreng, pelas juga gitu,

      Delete
  24. Tpi kalo untuk daerah sini aman2 saja kyknya mas :)
    mudah2an gk langka :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. alhamdulillah kalau masih aman, masih ada stok protein nabati

      Delete
  25. ia mas..udah dua hari ini dirumah saya juga ga keliatan tu tempe sama tahu.moga aja ngga berlangsung lama ni..

    ReplyDelete
    Replies
    1. semoga aja mas aulia, kasian saya lidahnya tidak bisa lepas sama tempe

      Delete
  26. apapun itu om
    asal istilahnya tempe biasane enak..

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe..asal adaa tempe nya tetep enak

      Delete
    2. yang ada kacang kedelainya nyempil kan, cocok bange...bisa bikin melayang

      Delete

Silakan Tinggalkan Komentar Sesuka Hati, Bebas
Link Hidup ? Jangan Deh

Blog Archive