Perjalanan dari Mojokerto saya awali berangkat pada pukul 06.00 dengan gl pro series 1991. Biasanya setelah Sholat subuh saya selalu mengecek tekanan angin, bensin dan sistem pengereman, kemudian mengelap helm yang akan saya pakai. Barang bawaan saya tidak banyak, saya selalu membawa jas hujan, obeng dan beberapa kunci pas yang hanya terbatas untuk membuka tutup aki samping, hal ini untuk jaga-jaga apabila terjadi mogok di jalan. Hal pertama adalah isi bensin sebanyak 3 (tiga liter) atau membeli Rp 20.000 dengan jarak tempuh kira-kira 110 km.
Jalan Gedeg - Ploso |
Segera saya meluncur dari Dlanggu, Mojokerto menuju Tuban dengan melintas jalur kec Gedeg, Ngusikan, Kudu, Tapen, Kabuh, Ngimbang, Babat dan Tuban. Untuk menghindari banyaknya lalu lalang kendaran yang kebanyakan pekerja ajinomoto, saya melintas jalan eks lintasan lori pabrik tebu gempol krep yang relatif lebih lancar. Selepas pabrik tebu gempol krep, saya mengharap ada anak sekolah yang nebeng gl pro saya. Hal ini biasa saya lakukan jika saya pulang ke Tuban, hitung-hitung memudahkan langkah mereka menuju sekolahan. Ini cerita lengkapnya : numpang nebeng.
Selamat Belajar ya Le |
Keadaan jalan lintas gedeg-ploso jalannya sempit dan sudah banyak lubang-lubang kecil serta jalan bergelombang. Kendaraan yang melintaspun tidak tanggung-tanggung, ada dump truck dan bus jurusan surabaya jogjakarta yang mencari jalan alternatif. Sulit untuk mendahului jika sudah terjebak dalam antrian truck-truck besar ini, apalagi dari arah berlawanan juga padat. Keadaan jalan di Kabuh juga demikian, banyak lubang dan bergelombang, tapi masih mendingan dari pada dulunya.
Kontur Jalan di Tapen |
jalan perbatasan Lamongan Jombang |
Keadaan Jalan di Gunung Pegat |
Perjalanan dengan gl pro sampai di perbatasan jombang lamongan dengan batas kecepatan maksimal 80 kpj dengan rata-rata kecepatan 65 kpj. Pada umumnya, sepanjang jalan yang saya lintasi banyak lubang besar dan kecil dan bergelombang. Jika malam hari sangat berpotensi terjadinya kecelakaan/ terjatuh dari sepeda motor karena penerangan yang minim.
Perjalanan sampai di tuban dengan waktu tempuh 2,5 jam dengan rata-rata kecepatan 65kpj dan itulah kecepatan standart mengendarai motor bagi saya. Mohon doanya agar saya tetap bisa konsisten berbakti kepada orang tua saya dengan menempuh perjalanan Mojokerto Tuban diberikan keselamatan dan kelancaran. Saat ini Gl Pro menjadi andalan saya untuk menjangkau dua daerah terpisah jarak 110 km, walau kadang-kadang memakai C70.
jalan alternatifnya banyak lubangnya ya..
ReplyDeletetouring asyik, jumpa orang tua dikampung halaman
Aku melu seneng ae bari Man Agus, ehh Mas Agus maksude hhh :D mengunjungi Orang Tua, Sambil Touring, pasti seneng yo Mas Agus. Semoga SELAMAT dalam perjalanan :)
Deleteenak juga jalan-jalannya.. apalagi kalo berombongan dengan teman-teman se ide.. :D
ReplyDeletesaya pernah ke tuban... rindu.. jalan-jalannya
ReplyDeletenanti klo ke sana lagi ta nginep tempat mas agus lah
Selamat sian Mas Agus, wah Seneng yah Mas Bisa Touring
ReplyDeleteDengan motor Gl Pro kesangan, kaya nya bisa menghilangkan penat
Kapan saya bisa touring kaya Mas Agus? hati-hati jalananya kurang
Bersahabat sepertinya, semoga selamat semua all friends. amin :)
enaknya bisa jalan-jalan dan refreshing hehe...
ReplyDeleteBanyak lubang tapi kalo pake Hoda GL Pro maahh libaaaasss, hati hati ya bang riding.a heheee. saya doakan semoga bisa touring ke pulau kecil kami pulau lombok. bisa liat refrensi.a di blog saya lombok 7og4nk tentang keindahan pulau lombok. terimakasih
ReplyDeleteaduh jadi kangen pingin keliling pulau jawa naik motor..
ReplyDeleteinilah yg namanya touring sekaligus beribadah...
ReplyDeletesemoga ibundanya sehat2 selalu. Mas Agus dan keluarga semoga senantiasa dilimpahi kesehatan dan keberkahan juga.
Aamiin.
kunjungan sore mas..ditunggu follback dan link saya psang balik ya mas nya..
ReplyDeleteall-game-software.blogspot.com
perjalanannya melintasi hutan juga ya mas, hmmm perjalanan jauh asyik sekali rasanya :) pasti kalau cape berhenti dulu di warung minum kopi ya mas, hehehe :D
ReplyDeletemelewati jalan-jalan yang berlubang seperti itu harus ekstra hati-hati karena rawan kecelakaan ya pak :)
ReplyDeletepulang kerumah ibu sendiri ya mas,kok gak diajak anak dan istrinya?
ReplyDeletenanti anak saya kehujanan mas, lagian jaraknya cukup jauh.
Deletehehehe
Touringnya mantep banget, seperti jalan-jalan yang pernah saya telusuri dengan mengingatkan suatu blusukan di daerah itu. he,, he,, he,,,
ReplyDeleteSalam
wah lebih jauh dari pati-semarang ya mas...semoga selamat mas
ReplyDeletepak lek, mau nanya.
ReplyDeletekalo mau ke lamongan dr jombang lewat kaboh - ngimbang apa itu gk sampai melewati gunung pegat ?
makasih pak lek, semoga tetap semangat terhadap bakti orang tua.
Kalau Lamongan Kota Lewat babat dan kedungpring pasti lewat gunung pegat, kalau lewat depane RSUD ngimbang belok kanan gak lewat gunung pegat. Letak gunun pegat itu 1 km setelah RSUD Ngimbang.
DeleteTrims atas doanya