Anggrek warna ungu yang bunganya indah sekali merupakan jenis anggrek yang memiliki batang (saya tidak mengerti jenis anggrek) soalnya ada juga anggrek seperti anggrek bulan yang tidak memiliki batang. Jadi tumbuhnya dekat dengan akar.
Langsung saja saya mulai cara saya menanam anggrek menempel di pohon mangga :
Untuk anggrek dengan batang yang panjang biasanya ada tunas kecil dan subur di ujung batang tersebut, saya cabut beserta akarnya untuk saya pindahkan ke media berupa serabut kelapa saya kasih arang sebagai pengganti tanahnya. Langkah ini merupakan ujicoba saja karena saat ini saya tidak terfokus untuk menanam anggrek secara profesional, kelak jika ada kesempatan akan saya coba menanam anggrek secara serius. Hasilnya tanaman anggrek yang telah di pijahkan tumbuh subur. Langkah ini sudah cukup baik bagi saya, karena menumbuhkan tunas anggrek apalagi subur itu sulit.
Langkah berikutnya adalah dengan mengumpulkan batang anggrek kemudian di ikat jadi satu tempelkan pada pohon mangga atau media tanaman lain. Dalam jangka waktu satu bulan akan tumbuh tunas namun agak kurus, biarkan akarnya menyerabut di pohon mangga kemudian taburkan arang agar akarnya banyak.
Untuk penyiramana saya lakukan sesempat saya, akan lebih baik jika kelembaban dijaga. Biasanya saya siram dengan air gula atau air bekas cucian beras atau leri. Penjelasan ilmiahnya saya kurang begitu menguasai, karena cara ini saya dapatkan dari teman yang sudah memelihara anggrek bertahun-tahun.
Cara saya menanam anggrek bulan, baru tahap uji coba belum dikatakan berhasil. Untuk memisahkan tunas anggrek bulan, saya harus memilah tunas yang menempel pada akar, sulit memang, harus hati-hati. Setelah dapat tunas beserta akarnya, saya ikat dengan serabut kelapa kemudian saya taburi arang sebagai pengganti tanah.
Untuk penempatan tanaman anggrek, saya memosisikan tanaman anggrek berada tempat yang tidak terkena sinar matahari secara langsung. Dibawah pohon mangga itu solusinya, rindang dan sejuk serta banyak lumut. Itu saja cara saya menanam anggrek menempel di pohon mangga, simple dan mudah semoga cara yang kedua tersebut berhasil dan tumbuh subur.
Baca Juga :
Untuk anggrek dengan batang yang panjang biasanya ada tunas kecil dan subur di ujung batang tersebut, saya cabut beserta akarnya untuk saya pindahkan ke media berupa serabut kelapa saya kasih arang sebagai pengganti tanahnya. Langkah ini merupakan ujicoba saja karena saat ini saya tidak terfokus untuk menanam anggrek secara profesional, kelak jika ada kesempatan akan saya coba menanam anggrek secara serius. Hasilnya tanaman anggrek yang telah di pijahkan tumbuh subur. Langkah ini sudah cukup baik bagi saya, karena menumbuhkan tunas anggrek apalagi subur itu sulit.
Langkah berikutnya adalah dengan mengumpulkan batang anggrek kemudian di ikat jadi satu tempelkan pada pohon mangga atau media tanaman lain. Dalam jangka waktu satu bulan akan tumbuh tunas namun agak kurus, biarkan akarnya menyerabut di pohon mangga kemudian taburkan arang agar akarnya banyak.
Untuk penyiramana saya lakukan sesempat saya, akan lebih baik jika kelembaban dijaga. Biasanya saya siram dengan air gula atau air bekas cucian beras atau leri. Penjelasan ilmiahnya saya kurang begitu menguasai, karena cara ini saya dapatkan dari teman yang sudah memelihara anggrek bertahun-tahun.
Cara saya menanam anggrek bulan, baru tahap uji coba belum dikatakan berhasil. Untuk memisahkan tunas anggrek bulan, saya harus memilah tunas yang menempel pada akar, sulit memang, harus hati-hati. Setelah dapat tunas beserta akarnya, saya ikat dengan serabut kelapa kemudian saya taburi arang sebagai pengganti tanah.
Untuk penempatan tanaman anggrek, saya memosisikan tanaman anggrek berada tempat yang tidak terkena sinar matahari secara langsung. Dibawah pohon mangga itu solusinya, rindang dan sejuk serta banyak lumut. Itu saja cara saya menanam anggrek menempel di pohon mangga, simple dan mudah semoga cara yang kedua tersebut berhasil dan tumbuh subur.
Baca Juga :
Dungaren Cak postingane berbeda hahaha,,,tapi oke lho tips dan triknya untuk menanam bunga Angreknya,boleh ditiru nih,apalgi ditempat saya banyak limbah serabut kelapa daripada berantakan mendingan dimanfaatkan untuk menanam anggrek,,,,,,
ReplyDeletesaya ngomentari template aja, boleh ya?
ReplyDeletesidebar yg Arsip Blog itu model hurufnya diganti saja, mas Agus. Kl yg skg kok kayaknya "tabrakan" dg font postingannya...
njenengan koq yo telaten temen to Mas Agus. yo.. yo... hebat wis.
ReplyDeletenek saya paling2 nyuruh anak-anak pada ngerapiin tanaman, lalu tepuk tangan dari jauh, hehe.
top Mas, kapan-kapan pengin nengok anggreknya disitu
kenetulan saya bukan penggemar bunga Mas :D
ReplyDeletesuka juga dengan anggrek, hanya tak pernah menanamnya sendiri hehe
ReplyDeleteTips cara menanam bunga anggreknya boleh juga Mas agus
ReplyDeleteBoleh saya coba Praktekan pad pekarangan depan Rumah saya
Makasih atas trik nya Mas Agus :)
di blog mang yono ngemeng anggrek, di sini pula hahaha,, kayanya ini janjian :D
ReplyDeletebisa jadi duwit itu kang kalo ditelateni..
ReplyDeleteNah loh..... belajar sama Mang Yono ya Kang, Ko sama sih :D ?
ReplyDeleteTapi,,,,, kalau pakai serabut kelapa apa tidak rawan rayap Kang ?
Makasih jawaban sebelumnya ya...:D
Salam
hehehe..lagi belajar nanam anggrek pak..pengalaman pake serabut kelapa tidak di hinggapi rayap, saya pake arang juga atau awu layan. asal pohonnya tidak ada rayapnya saya rasa tidak di hinggapi pak
DeleteTumben nich Mas Agus share cara menanam Anggrek :)
ReplyDeleteboleh dicoba nih mas agus dengan meniru cara mas agus :)
ReplyDeleteWah cantik banget mas bunga anggrek nya.. Saya pernah nanam yang bunganya berwarna putih mas..
ReplyDeleteserba bisa ternyata mas Agus, perkeretaapian paham, otak-atik mesin apalagi eh sekarang petani anggrek juga dikuasai
ReplyDeletedalam rangka apa nih kok tema artikelnya sama kayak mang yono, seputar anggrek..
ReplyDeletewah nasib bunga anggrek saya, sdh tinggal cerita.... sdh nggak sempat lagi merawatnya, bbp thn yg lalu masih rajin sih merawatnya ... skrg sdh hanya bbp saja,
ReplyDelete