Home » » Menghadiri Akad Nikah

Menghadiri Akad Nikah

Bulan Oktober tahun 2013 ini memang musimnya orang nikah, bertepatan dengan bulan Dzulhijjah atau Besar dalam kalender jawa. Katanya, musim nikah ini memusingkan para ibu-ibu rumah tangga yang kebagian mengelola keuangan keluarga, katanya lho ya, semoga saja saya yang salah dengar. Karena mendapat undangan (baik pernikahan maupun khitanan dan undangan lainnya) berarti kita di beri kehormatan untuk hadir dalam gegap gempita pesta.


Dapat undangan resepsi pernikahan dari teman rombongan kereta yang dilaksanakan pada tanggal 12 Oktober 2013 (sabtu). Berhubung sabtu saya mempunyai keperluan pulang ke Tuban, saya hadir pada acara akad nikah. Acara akad nikah sendiri dilangsungkan pada hari Jum'at malam pukul 19.30 WIB dirumah pihak perempuan.




Rencana menghadiri undangan saat akad nikah bersama rekan rombongan kereta juga, lumayan ada temannya. Saat saya datang, prosesi akad nikah baru menginjak pada uji coba pelafalan kalimat ijab qobul oleh pihak laki-laki setelah sebelumnya penghulu memeriksa berkas administrasinya. Dan hadirin yang datang menjadi saksi atas akad nikah yang di langsungkan, begitu mengharukan dan membahagiakan. Proses ijab qobul berlangsung dengan lancar, sekali jalan langsung jadi, karena memang belum berpengalaman atau baru pertama kali melaksanakan ijab qobul. Beda lagi jika yang sudah berpengalaman, tanpa diajari pun langsung lancar. Acara di akhiri dengan do'a dan kami semua mengamini nya. Semoga menjadi pasangan saling melengkapi, menjadi keluarga yang memberi manfaat bagi sesama dan barokah.



Mengikuti prosesi acara akad nikah mengingatkan saya pada 2 tahun kebelakang. Bulan september 2011 saya mengikat istri saya dalam tali pernikahan yang sah secara hukum dan agama. Sama halnya dengan proses akad pernikahan lainnya, begitu penghulu mengucapkan "khaalan", langsung saya quick smash dengan "qobiltu nikhaha....dst" dan saksi pun berucap sah dan saya (dan semua pengantin laki-laki) langsung lega dan plong. Gerbang pintu kehidupan nyata sudah di depan mata, kehidupan tidak seindah yang di bayangkan, berjuang bersama itulah esensi pernikahan.



68 komentar:

  1. diundang utk menghadiri akad nikah itu suatu penghargaan, krn tak banyak orang yg diundang, hanya beberapa yg di istimewakan ....
    semoga menjadi keluarga Sakinah, Mawaddah, Waramah

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul sekali bu sukma, dan doanya langsung saya amin kan..
      amiin

      Delete
    2. Lagi musimnya Bulan Nikah pas momennya dengan Qurban. Kash kado aja rendang atau jeroan biar makin "JOS" nanti di malam pertamanya. Eala ngomong apa saya nih. *error otak Mode ON

      Delete
    3. kasih yang bikin darah jadi mengalir deras seperti derasnya air terjun, hehehe
      pasti jadi panas dingin

      Delete
  2. ko sama pak Agus, di kampung say juga banyak yang nikah dan pesta hajatan pada bulan Oktober :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. tepatnya bulan "besar" ya mas, kalau oktober jatuhnya di ulan "selo" ya sepi mas, hehe

      Delete
  3. Di sini musim kawin lahir batin, om...
    Di kampung kampung banyak yang hajat
    Di hutan tiap malem anjing ribut pada kawin juga..

    ReplyDelete
    Replies
    1. berarti kesimpulannya, kawin memang enak ya mas ?

      Delete
    2. wkakakakakaka kawin dalam bahasa apa mas, jawa atau indo wkakakakakaka @kabu.......r

      Delete
    3. jawa atau indo yang penting enak ya mas agus

      Delete
    4. apa ajalah yang penting jangan kepleset rawin ya..?

      Delete
    5. yang penting enak dan bikin ketagihan aja deh, hehehe
      kepleset anunya rawins ya ? hehe

      Delete
    6. maksudnya jangan artikan rawin sebagai raja kawin
      itu aja kok...

      Delete
    7. owalaaah raja kawins tho...kalau kawins nya sama istri sendiri sih oke oke saja, nah kalau sama lain perempuan nanti kena raja jugan lho, raja hutan (singa)

      Delete
  4. pengantin pria-nya terlihat sudah matang ya mas :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. kelewat mateng mas, alias mateng di pohon, atau mateng wit, hehehe

      Delete
    2. rasanya pasti manis banget tuh :D

      Delete
    3. manisnya lain dari pada yang lain

      Delete
    4. wismakreatif mengucapkan
      Selamat Hari Raya Idul Adha Mas...Maaf Lahir Batin :)

      Delete
    5. saya juga mohon maaf lho mas,
      baiklah, maaf memang harus di ucapkan kapanpun, itu lebih indah, hehe
      berpelukan gak nih ?

      Delete
    6. kalo udah matang diangkat dong
      tar gosong, hahah

      Delete
    7. katanya gosong kayak melinjo yo...

      Delete
  5. Whew, mas agus dpt nasi duluan tuh!!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. selain makan duluan, juga dapat berkat an tho mas, hehehe

      Delete
  6. yach mas agus,,,,,,, kok malah melirik hape

    ReplyDelete
    Replies
    1. istri lagi sms mbak, katanya jangan pulang malam-malam, hehe

      Delete
    2. mau melirik mbak maya nggak ada di sana sih :)

      Delete
    3. mbak maya kan lagi bisnis onlen mas, hehehe

      Delete
  7. wah mari kondangan ya mas....:)

    menurut aku mas,arti dari kondangan itu sendiri sudah bergeser dari makna sesungguhnya,
    mohon maaf kalau aku mengatakan seperti itu,acara hajatan atau kenduri baik itu kawinan atau sunatan adalah sejenis acara sukuran atas berlangsungnya acara si empunya,dan ingin berbagi kebahagian dengan orang yang mereka kenal,baik sahabat,sodara sanak dan family.
    semestinya mereka si empunya hajat tidak akan memikirkan dana yang akan kembali,lebih-lebih mendapat uang yang jumlah nya lebih dari modal acara hajatan itu sendiri.
    bukti kuat saya bisa mengatakan seperti ini, di kartu undangan si pengundang tidak risih memberikan note tambahan (tanpa mengurangi rasa hormat sebaik nya tidak memberi hadiah dalam bentuk barang).
    waktu aku kecil,ibu suka mengeluh jika menerima banyak undangan,baik itu kawinan atau sunatan,kenapa?
    ya karena yang mengundang tidak ada kedekatan dengan yang diundang,mereka datang keundangan karna tetangga yang mengajak ,tetangga itu mengumpulkan sebanyak mungkin orang orang sekitar nya agar bisa menghadiri yang punya hajat,yang notabenenya tidak saling mengenal. jadi gimana getoh....kejadian ini banyak dan sering kali terjadi di daerahku (ga tau kalo tempat lain).
    dan ada juga yang punya hajat setelah acara hajatan selesai malah tambah pusing,dana yang terkumpul tidak mencapai batas minimal pengeluaran,padahal mereka sudah utang sana sini,termasuk ke warung langganan hahahaha.

    reality jaman saiki....mas :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. weleh ternyata sama kok mas reo, disini kebanyakan emang begitu. Karena sudah mengakar dan menggurita sulit untuk membiasakan diri mas. Katakanlah saat ini yang punya hajat ikhlas tidak menerima bantuan apapun, tapi di lain waktu banyak pihak yang mengundang, dan bertubi-tubi, benteng ikhlas tadi akan bobol juga, kenapa dulu saya tidak terima bantuan ya, pasti gitu ya mas, memang semua tergantung dari keikhlasan masing-masing.

      Delete
    2. Wah wah sudah lama saya nda membaca komentar Mas REo Adam yang panjang panjang begini heiheihiehe. Ini pasti semangad setelah menyantap sate kambing kali ya hihihihiheiheiiee. *Error otak MODE ON

      Delete
    3. tadi Kang Reo kirim sms, isinya bagus banget dan simpatik. beliau memang lagi in banget hari ini. gagah dan baik. hebat kan

      Delete
    4. aku juga mau sms lik zach ah
      lik njaluk duite...

      Delete
    5. mas reo memang lagi berbaik hati, eh tapi..tiap hari kan beliau baik banget kan ?

      eman sekali kalau menyumbang (keharusan) bukan keikhlasan, tapi sudah mengakar bu. sulit sekali merubah pola nya, entah pakai 3-5-2 atau 2-1-2 , hehehe

      mas reo memang rajanya sms gituan mas zach, coba tanya deh..

      Njaluk duite kuwi maksude ngamen sek ngono tha mas ?

      Delete
  8. mas aku mau ngelamar,partner link blog aku lum terdaftar....hehe
    #ngarep

    ReplyDelete
    Replies
    1. oleh, gowo rene lamarane mas, hehehe

      Delete
    2. wah udah lamaran nih
      kapan kawin..?

      Delete
    3. asiiik... langsung kawin aja mamas - mamas

      Delete
    4. kawin gaya apaan mas ? kayak hauk hauk di belakang kebon mess itu ya..

      mang yono juga boleh kok mengawini istrinya, hehehe

      Delete
  9. wah kayanya sekarang lagi musim hajatan ya mas, saya juga mulai dapet undangan nih

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe..alhamdulillah, mulia sekali orang yang dapat undangan dan berkenan hadir .

      Delete
  10. September 2011 to Mas? kalo saya November 1999. masih muda ya kita?
    glek.

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya september 2000 mas... kalau saya udah tuwa belum ya?

      Delete
    2. semua masih abegeh dong ah..buktinya suka komen di blogger, hehehe

      Delete
  11. wah mas agus nyengir2 di pojokan hehehehe... saya kapan ya mas bisa mengundang temen temen untuk menhadiri pernikahan saya... ?? hehehe calonnya saja belum ada mau ngundang.. wckckkckck

    ReplyDelete
    Replies
    1. besok aja mas.... mau saya cariin ndak?

      Delete
    2. tuh mang yono siap nyariin tetangganya yang masih single, mau gak mas ?

      Delete
  12. Kalau di Pontianak sendiri juga banyak juga yang melaksanakan akad pernikahan. Namun disinggung soal UNDANGAN NIKAH, memang sebaiknya datang jika diundang. Tapi kawan kawan di MEDIA, selembar kartu UNDANGAN tidak begitu esensial lagi. Begitu tau ada rekan media kita yang mengakhiri hidupnya (maksudnya hidup melajangnya-red), kami akan datang dengan atau tanpa di berii selembar Kartu UNDANGAN

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe..itu namanya getok tular undangannya kang, mouth to mouth bukan adu mulut lho ya, di kampung saya mojokerto sana juga begitu kang, ada tetangga yang punya hajatan, tidak ada undanganpun pasti hadir.

      Delete
  13. Pengantinnya yang mana kang? saya ucapkan selamt menempuh hidup baru pada kedua mempelai. salam buat keluarga akang.

    ReplyDelete
    Replies
    1. alhamdulillah , wa'alaikumsalaam. itu yang pake jas hitam, bukan saya lho ya pengantinya, hehehe

      Delete
  14. sebuah momen yang tak pernah terlupakan mas, seumur hidup mudah mudahan saya cuma satukali melaksanakan akad nikah, AMI...............N

    ReplyDelete
    Replies
    1. amiin..kalau dua kali dan dapat perawan, pasti deh mas arie namanya dapat jek pot, hehehe

      Delete
  15. Ah Mas Agus postnya buat aku ingin
    Ingin menikah dg dia
    Mas Agus , ku mohon maaf lahir dan batin
    Dan selamat Hari Raya Idul Adha

    ReplyDelete
    Replies
    1. mohon maaf lahir batin juga buat mbak anisayu , eh maaf kan boleh kapan aja diucapkan ya, hehehe

      Delete
  16. hm,,,,saya merasa risih kalau ke acara pernikahan karena ujung ujungnya pasti saya di tanya, Kapan Nyusulnya....

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe..biasanya sih gitu mas, pasti deh di tanyai dan juga di guyoni, tapi tenang aja mas, selesaikan dulu proyek pribadi

      Delete
  17. wow... makan - makan ya mas, memang bulan ini banyak banget yang nikahan, tspi saya gak ingin nikah lagi ah cukup sekal saja
    mas agus september 2011 ya... kalau saya september 2000 ... masih muda kan saya hehe

    selamat Hari Raya Idul Adha mohon maaf lahir bathin

    ReplyDelete
    Replies
    1. mohon maaf lahir batin juga mang, wah bulannya sama beda tahun aja mang, ternyata kita teman sebaya ya, hehehehe

      Delete
  18. iya sob, katanya di bulan ini baik untuk nikah :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. bulan besar nama jawanya, sebelumnya bulan selo, sepi hajatan, kasihan yang punya terob dan sound system, hehe

      Delete
  19. kalau saya bulan septembernya tahun 2010 mas,beda setahun ya,,hehehe..
    Selamat Hari Raya Iedul Adha mas.. semoga barokah semuanya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. ouw..baru menikah juga ya mbak, dan termasuk pengantin baru..swet suwet..hehehe
      semoga keluarga sehat dan lancar segalanya, mudah urusannya. amiin

      Delete
  20. Wah bulan oktober musim kawin ya mas, :D
    didaerah sini juga banyak

    ReplyDelete
    Replies
    1. berarti memang sama perhitungannya mas ferdi, pakai bulan dzulhijjah. hehehe
      musim makan makan dong mas ?

      Delete
  21. Selamat kepada kedua mempelai, semoga jadi keluarga bahagia, yang sakinah, mawadah, warohmah...dan tentu kang agushari itu jadi bisa mengenang saat perkawinannya dulu hingga jadi tambah demen sama sang istrinya....aaaaamiiiin

    ReplyDelete
    Replies
    1. amiin....agus hari itu siapa kang, perasaan itu dua nama deh, agus dan hari..huh.
      semoga saja saya tambah demen dan lengket dengan istri saya.

      Delete
  22. terimakasih atas informasinya saya juga dulu di jodohin dan lebih konyolnya lagi sudah di siapin cincin kawinnya lagi :D

    ReplyDelete

Silakan Tinggalkan Komentar Sesuka Hati, Bebas
Link Hidup ? Jangan Deh