Meraih Impian Hidup dengan Pernikahan

Tanggal 18 September 2011 adalah Hari Minggu, merupakan hari spesial buat saya. Tepat jam 09.00 WIB saya mengucap ijab kabul dan diikuti kata sah oleh saksi. Alhamdulillah. Sempat gemeter juga, karena ini pertama kali saya melakukannya :D. Lega, puas, seneng, bahagia campur jadi satu, karena secara agama dan secara hukum telah sah sebagai suami dan saya telah memiliki istri, artinya saya sudah mempunyai keluarga. Kemudian diikuti dengan acara resepsi atau walimaatull ursy.

Dalam benak saya, saya harus bertanggung jawab atas hajat hidup keluarga saya. Nafkah lahir batin, kasih sayang, tenaga, pikiran dan seterusnya akan saya fokuskan kepada keluarga saya. Ini adalah komitmen saya.
Orang bilang dengan pernikahan kita akan bahagia. Tidak semudah dan sesimpel itu karena didalamnya terdapat dua kepala yang punya insting, pikiran, perasaan dsb bertemu dan berbenturan. Jika tidak ada komunikasi dan pengertian maka akan jadi pertengkaran karena tidak ada yang mau mengalah.
Pernikahan adalah ibadah, penyempurna ibadah. Mempertahankan dan membangun kerukunan dalam rumah tangga hukumnya wajib. Menyatukan kesamaan visi dan misi dalam mengarungi kehidupan menuju rumah tangga yang sakinah mawaddah warohmah.