Home » » Hujan Yang Indah

Hujan Yang Indah

Hujan Yang Indah itu datang ketika saya beserta istri berangkat bersama GL Pro Series dari mojokerto pukul 09.30. Yakin kalau hari itu tidak turun hujan, maka kami putuskan untuk tidak membawa jas hujan. Karena memang barang bawaan kami sudah banyak, bahkan overload. Saya membawa tas ransel dengan barang yang sudah penuh, sedangkan istri saya juga membawa ransel, jadi depan belakang membawa ransel semua, kayak orang mau mudik. Awan yang cerah membuat saya memacu kendaraan dengan kecepatan sedang. Melibas hutan kering di Dawarblandong tembus Mantub Kabupaten Lamongan. Sesampainya di Lamongan Kota ada tanda-tanda mendung dan kayaknya sedikit lagi turun hujan. Benar saja ketika saya memacu GL Pro Series di Sumlaran turun hujan cukup deras, jarak pandang sekitar 100 meter disertai angin kencang. Ketika kutanya istri lanjut apa nggak, dan jawaban yang saya peroleh adalah lanjut, artinya sehati dengan saya. Motor tetep aku pacu dalam keadaan hujan hingga sampai di Gembong hujan mulai berkurang, berganti rintik-rintik. Sampai di Babat malah terang benderang hingga sampai tujuan baju saya sampai kering kembali. Wah hebat pikir saya. Hujan yang indah.

Besoknya saya ketika saya mau balik ke Mojokerto sore harinya, lampu depan sepeda motor tidak menyala. Setelah aku cek ternyata soket lampuya leleh dan perlu penggantian. Berhubung hari itu bertepatan dengan hari raya idul adha jadi banyak toko yang tutup. Wah mujur bener nasib saya, hehe. Aku putuskan untuk memacu Gl Pro series lagi samapai sumlaran hujan lagi. Hujannya deres disertai angin kencang pula. Para pengendara yang memakai jas hujan pun banyak yang berhenti. Melihat mendung yang rata, hujan akan reda jangka waktu yang lama. Saya berpikir kalau berteduh terus akan memakan waktu lama, lagian hujan juga belum menandakan reda. Akirnya saya beserta istri nekat menerobos hujan yang deras tadi dengan maksud mengejar waktu di Dawarblandong agar tidak kemalaman. Disamping lampu sepeda mati juga jalannya yang bergelombang sehingga membahayakan kami. Akirnya saya terobos saja, sampai lamongan kota hujan mulai mereda dan cenderung gerimis. Alhamdulillah dalam hati saya. Perjalanan saya mulai menjauh dari lamongan kota dan mulai mendekati Dawarblandong hujan pun mulai reda tapi baju saya masih basah. Rasanya dingin banget.

Sampai di Mojokerto Kota sudah memasuki waktu maghrib, alhamdulillah waktu itu masih memungkinkan untuk tidak menyalakan lampu sehingga pak polisi tidak curiga jika lampu sepeda saya mati. Sampai Rumah dengan selamat tepat pukul 18.00. Bener-bener Hujan Yang Indah.

0 komentar:

Post a Comment

Silakan Tinggalkan Komentar Sesuka Hati, Bebas
Link Hidup ? Jangan Deh