Home » » Perjuangan Menuju Tuban

Perjuangan Menuju Tuban

Melanjutkan Perjalanan mudik dari stasiun Surabaya Kota setelah menumpang kereta api Arjuno ekspres menuju stasiun pasar turi. Stasiun Surabaya Kota merupakan awal dan akhir perjalanan kereta api jalur selatan sedangkan stasiun pasar turi adalah awal dan akhir perjalanan kereta api jalur utara. Kami melanjutkan perjalanan dari stasiun Surabaya kota menuju stasiun pasar turi dengan naik angkot lyn D yang berwarna biru kehijauan. Kurang dari 15 menit sudah sampai di Stasiun pasar turi. Istri dan anak saya carikan tempat duduk di ruang tunggu penumpang beserta barang bawaan, setelah aman, saya ikut dalam barisan antrian membeli tiket di loket 1 stasiun pasar turi. Sistem pembelian langsung di berlakukan untuk kereta api KRD Bojonegoro, tidak ada sistem pemesanan seperti pada kereta di jalur selatan. Saya masuk dalam antrian panjang yang kira-kira 15 meter itu. Ketika antrian di depan saya selisih 5 orang dari pelayanan loket ada pengumuman tiket sudah habis terjual dan dipersilakan menggunakan angkutan lain. Saya putuskan untuk naik bus saja dengan resiko penuh sesak sekalipun. Kami naik bis kota dari depan Pusat Grosir Surabaya menuju terminal bungurasih setelah sebelumnya kami makan dengan membawa bekal dari rumah. Rasanya seperti piknik di areal stasiun pasar turi, nikmat banget.


 Di Terminal Bungurasih, untuk bus surabaya semarang armadanya belum datang. Memang selalu telat dari dulu belum ada perubahan sama sekali khususnya dari dishub yang mengurusi masalah trayek. Akibatnya penumpang menumpuk menunggu kedatangan bus. Setelah 30 menit bus Sinar Mandiri Mulia pun masuk dan penumpang berebut naik untuk mendapatkan tempat duduk. Saya berjuang melindungi istri dan anak saya supaya tidak terdesak oleh penumpang lain, dan alhamdulillah kami dapat tempat duduk meskipun tidak berdampingan. Suasana di dalam bus ekonomi non ac panas sekali karena penumpang berjubel dan fentilasi udara sangat minim. Sampai disini Hayyu masih tenang.


Dalam perjalanan dengan bus sinar mandiri mulia Hayyu mulai tidak nyaman dengan keadaan didalam bus. Banyak perokok yang tidak sadar diri untuk menghargai orang lain. Satu saya ingatkan satunya lagi menyulut lagi, resiko dalam bis ekonomi pikir saya. Bus sinar mandiri mulia berjalan dengan kencang, Surabaya Tuban yang normalnya 2.5 jam ditempuh dengan dua jam perjalanan ditambah keadaan jalan raya yang padat karena musim mudik. Bus berjalan dengan zig zag dan sukses membuat Hayyu muntah setelah sebelumnya menangis terus (rewel) karena tidak bisa bermain seperti dalam kereta sekaligus udara panas. Perjalanan secara umum tanpa hambatan dan alhamdulillah selamat sampai di rumah mbah uti nya Hayyu di Tuban. Hayyu langsung disambut mbah uti nya dengan salim kepada mbah uti.

SETAN KOBER, yang saya tumpangi kemarin  HUNTER sama kencangnya

Perjuangan menuju tuban bersama istri dan anak yang menguras perasaaan, antara cuaca yang panas, penumpang lain yang tidak kondusif, anak yang tidak bebas bergerak cenderung rewel dan nangis melengkapi perjalanan saya kali ini. Hal ini menjadi pelajaran dalam hidup daya dan menjadi ujian untuk mengolah rasa, sabar.



68 komentar:

  1. ehhh, suami saya kemarin waktu di Surabaya juga naik angkot ijo itu....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sungguh...saya paling ndak tega kalau membaca kisah yang seperti ini. Bukan ndak tega sama Pak Agus atau Mbak Nia...(maaf) tapi ndak tega sama Hayyu...
      saya paling nggak bisa lihat anak kecil yang menangis...apalagi sampai muntah karena mabuk perjalanan...ya Alloh...sekarang sudah sehat to pak?

      Rasanya nggak cuma di Surabaya, di Jogja pun banyak...penunpang bus yang "ngeyel" tetap merokok di dalam bus. Padahal jelas, di dalam bus ada stiker dengan gambar rokok di coret dan tulisan "NO SMOKING"...eee lhaaa kok tetep ngudud...nggak bisa baca po ya? kan kasihan anak-anak sama orang yang sudah sepuh...inilah Indonesia Raya Kita Tercinta...

      Delete
    2. alhamdulillah sekarang sudah sehat kembali mbak, efeknya sekarang maemnya agak sulit entah karena ingat dalam perjalanan itu atau karena giginya mau tumbuh. Secara umum sehat dan klayunen mbak, nangisan kalau di tinggal bapak atau ibunya. Di tinggal ke kamar mandi aja nangis, hehe. ngalem atau memang fasenya gitu ya mbak ?

      Delete
  2. suka duka dalam perjuangan kewajiban silaturrahmi dengan orang tua, meskipun berat harus dilakukan ya mas, tak lupa saya menyampaikan minal aidin wal faizin

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul sekali mas arif, tibaknya naik bis penuh perjuangan, masih enak naik kereta api, hehe
      mohon maaf lahir batin juga ya mas.
      dan maafnya mas arif saya terima, di maafkan juga dong.

      Delete
    2. dimaafkan sebelum minta maaf bahkan mas

      Delete
  3. wah tak kirain mudik pake cb nya mas agus :D heheheh

    udah balik ke rumah to mas ?

    minal aidin wal faizin ya mas :D hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. mohon maaf lahir batin, sudah mudik ke tuban mas, hehe

      Delete
  4. waduh kasian bngt si hayyu, iya kebayang deh ya mas..
    kita aja yang udah gede gitu naek bus kaya gitu rasanya campur aduk.
    apalagy yang masih kecil ..
    tapi alhamdulilah sampai di rumah dengan selamat,
    perjuangan yang besar tapi hilang saat bertemu orang tersayang :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. biar jadi pembelajaran aja deh mbak, semua yang diraih tidak dengan mudah butuh perjuangan. hehe

      Delete
  5. gk kebayang gmn panasx dan sungguh keterlaluan pak klo sdh penuh gitu baru msh ada yg ngerokok, baikx emank ditegur aja dgn kata2 jgn ditegur dgn sendal heheh... *smile

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya berniat menegur dengan cipokan kok mas, hehe

      Delete
  6. Setan Kober" dan Hunter, sungguh menyeramkan merk bis nya ya.
    kalau bapak lan ibue sih biarinlah ngga nyaman ge'...yang kesian kan hayu...apalagi banyak perokok yang tak tau diuntung.
    semoga semua kesan mudiknya jadi kenangan terindah

    ReplyDelete
    Replies
    1. ohh kenangan terindah itu lagu ciptaan kang hadi rupanya

      Delete
    2. bukan merk-nya Pak Ci...kan udah dibilang nama busnya Sinar Mandiri Mulia...itu kata-kata motivasi dan penyemangat Pak...sekaligus menggambarkan kecepatan bus...oyeeee

      Delete
    3. cepat tepat dan selamat, itulah motonya, hehe
      kalau gak gini mana ada cerita mudik kang,
      sepertinya itu lagu ciptaan kang hadi kok mas , hehe

      Delete
  7. mas ga ada capeknya kali ya mudik terus :D wkwkw

    ReplyDelete
    Replies
    1. capek sih ada mas, cuma di nikmati aja biar tidak capek

      Delete
  8. Ngeri juga nama stiker depan busnya setan kober :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe. masih ada lagi mas, PANTURA dan MAWAR BODAS

      Delete
  9. wah ceritanya detail yah mas, saya pernah mau coba bikin cerita pengalaman saya, Traveling Ke Jawa Tengah hingga Jawa Barat bareng Istri naik Belalang Tempur (panggilan Motor kesayangan saya)
    tapi gk jadi jadi, bingun saya mas mau ngurut ceritanya.
    Salut deh buat mas Agus atas tulisannya.

    salam kenal
    DAVID RAJA
    www.DavidRaja.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. ini aja asal nulis kok mas, biar ingat dan jika saya mau mengingat kembali saya bisa baca tulisan saya ini, hehe
      salam kenal kembali mas

      Delete
    2. hahaha, sampai sekarang tulisan saya masih berupa DRAFT di blog saya mas. gk jadi jadi, bahkan sudah hampir lupa moment moment nya.

      Delete
  10. Berjuang melindungi keluarga memang kewajiban ,jadi salut nih sama Cak Gus,,,BTW Hayyu sudah sehat lagi kan Cak,,,syukurlah kalau begitu,,,,

    ReplyDelete
    Replies
    1. aaaamiiiin, kang agus setya memang sosok ayah dan suami yang sangat mumpuni.

      sehat dan bahagia selalu ya cak

      Delete
    2. ya Kang.
      Cak dan Kang yang serasi.

      Delete
    3. alhamdulillah semua sehat kembali berkat doa dari panjenengan sedanten, matur nuwun cak, nuhun kang

      Delete
  11. tapi Mas, saya yakin ini akan menguatkan fisik Hayyu. nggak cengeng dan tahan atas keadaan yang seperti ini. percayalah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. klo hayyu gak kuat juga... paling gak orang tua hayyu yg kuat...hhehe

      Delete
    2. semoga saja mas, itu juga termasuk harapan dan maksud saya, supaya tahu keadaan di luar rumah itu keras , terima kasih doanya mas zach dan mas pay, sehat senantiasa semoga untuk keluarga

      Delete
  12. Maaf Mas Agus br bisa berkujung stlh lebaran, tapi kayaknya masih dlm suasana jd tak ada salahnya saya mohonmaaf atas segala kesalahan saya selama ini..

    ReplyDelete
    Replies
    1. sama sama kang ratno, indahnya saling memaafkan.
      masih gondrong kah mas ?

      Delete
  13. semoga perjalanan menuju Tuban bisa meninggalkan kenangan yang penuh kesan,
    happy independence day for Indonesia...merdeka :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. merdeka atau terjajah...mending merdeka dong kang har, hehe
      kenangan yang sudah saya abadikan dalam blog ini

      Delete
  14. Setan Kober? Pasti lari nya kencang seperti naik setan, hahaha

    Maaf mas agus baru bisa berkunjung lagi...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya juga baru berkunjung nih, mau cari keciput..

      Delete
    2. ada yang kencenga lagi mas BLEDEK PANTURA, hehe
      ini ada Ladu mas, mau ?

      Delete
  15. wah seru juga perjalanan mudiknya yah kang,.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya seru Kang ngalah2in serunya film prabu kian santang..ciiiiiaaaaaa(((ttttt)))....!!!

      Delete
    2. ciaat..des des..iso endo mas, hehe
      ini saya tulis biar besok tidak lupa mas

      Delete
  16. Oh itulah ya yang perjalananya membawa keluarga... untung saya mudik ama balik lagi ke jakarta sendirian...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itulah nikmatnya ritual mudik mas yahya..

      Delete
    2. hehehe...dulu juga saya bilang begitu mas, begitu saya punya keluarga dan sebagai ketua rombongan jadi ya gini deh rasanya

      Delete
  17. Kayaknya setan kober itu juga kemarin saya naiki mas, waktu mampir dirumah saudara dulu di Juwono, setelah itu saya melanjutkan perjalanan ke surabaya dg Patas Jaya Utama, benar2 parah ya Mas kalau naik kendaraan umum yang didalamnya banyak perokok.., kayak kita diasapi ya Mas...

    ReplyDelete
    Replies
    1. kayak di oven deh mas, sudah panas dan keluar asap pula. hehe
      kalau naik patas lebih asik mas, nyaman

      Delete
  18. wah di dalam bus kok merokok sih mas.. emang nggak ada larangan dari sopir atau kondekturnya ya..? kalau seperti itu ya sangat mengganggu penumpang yang lain donk.. terutama penumpang anak-anak..

    hmmm.. saya juga perokok mas. tapi saya tau tempat di mana saya harus merokok.. hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. mas nady memang perokok yang sadar diri, saya salut deh...
      iya mas sini orangnya ngawur ngawur kok, maksudnya tidak sadar ada yang terganggu asap rokoknya

      Delete
  19. nama bus nya serem banget, udah kaya nama kuburan aja "setan kober".

    ReplyDelete
    Replies
    1. ada juga yang di tulisi romantis, tapi ya tetep ngebut habis, hehe

      Delete
  20. Paling tidak suka kalo di buss ada yang merokok..?? rasanya langsung puyeng. tapi seunya lihat pemandangan ,sesekali jeprat-jepret foto di luar.. hehee

    ReplyDelete
    Replies
    1. lumayan jepretanya buat bahan ngeblog lho mbak, hehehe
      ide datang dari jepretan

      Delete
  21. anak nangis karena bahagia
    karena memiliki ayah mas Agus Setya
    yang sabar dan menjaga keluarga

    buat bojonegoro dan tuban salam ya
    karena diantara kedua kota
    ada saudara saya

    hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. alhamdulillah puisi yang menyegarkan hati,
      kalau untuk keluarga saya perjuangkan mbak, hehe

      Delete
  22. Pasti nya cape bgt ya mas.
    Mohon maaf lahir&batin

    ReplyDelete
    Replies
    1. maaf diterima dan di maafken, maaf lahir batin juga ya mas
      capek mas tapi enak, hehe

      Delete
  23. mungkin suatu hari nanti saya bisa ke semarang maupun sumedang :)

    ReplyDelete
  24. saya pernah bawa anak2 jalan2 di pulau jawa, awalnya saya carter mobil, tapi karena anak2 blum pernah naik bus, trus coba naik kereta api, andong, becak.. semua transportasi di coba, tapi untuk perjalanan jauh saya mending carter mobil.. kasian anak2... tapi mas agus hebat ya bisa bolak-balik gitu.. gak ribet mas...

    ReplyDelete
    Replies
    1. carter itu lebih baik mas, berhubung kemarin hari raya idul fitri, pertimbangannya jelas harga karena sopirnya akan menaikkan tarif berhubung hari raya.
      sebenarnya tidak ribet kok mas karena anak baru satu, coba kalau anak sudah 3 atau lebih pasti ribet. hehe

      Delete
  25. penumpang yang ndak tau diri ya mas.. masa di bus merokok kan kasihan anak kecil... saya sebagai perokok juga ndak pernah merokok di bus, meskipun di bus non AC ya itu tadi, kasihan ke anak kecil dan penumpang lainnya... dan di rumah yang saya juga suka keluar rumah kalau mau merokok kalau didalam rumah kayaknya kasihan ke yang lainnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. mang yono seperti mas nady tadi, perokok yang bertanggung jawab, hehe
      kalau merokok di luar rumah itu di warung sebelah ya mang ? hehe sambil makan pisang goreng dong

      Delete
  26. Tapi perjalananya serukan pak? Bukan mudik namanya kalo ngga macet dan penuh sesak dalam angkutan umum. hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. seru dan tidak kapok mas, hehe
      kalau masalah macet sih tidak cuma perokok dan panas dalam bis

      Delete
  27. Minal Aidin walfaizin mohon maaf lahir dan batin bang, mohon maaf segalah kehilafan dan kesalahan, baik disengaja ataupun tdk sngja.

    ReplyDelete
    Replies
    1. dimaafkan dengan sepenuh hati, begitu jg sebaliknya ya mas, saya salim dulu sama mas fian, maaf lahir batin

      Delete
  28. gak kebayang bagaimana ramainya, semoga selamat sampai tujuan mas Agus :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. panas dan menyesakkan dada mas, amiin....terima kasih doanya ams heqris

      Delete

Silakan Tinggalkan Komentar Sesuka Hati, Bebas
Link Hidup ? Jangan Deh