Saya berpikir jika saya jalan kaki dari tempat kerja sampai dengan Stasiun Gubeng, akan memakan waktu 30-40 menit karena medan banjir, namun jika keadaan normal saya tempuh 15-20 menit saja. Dan jika saya jalan kaki di medan hujan yang lebat kemungkinan saya ditinggal kereta. (gimana kalau saya yang ninggal kereta, gantian, hehe). Dalam keadaan terpaksa, saya nunut (nebeng) teman sekantor yang rute nya melewati Stasiun Gubeng dan alhamdulillah ada. Sebagian besar jalan yang kami lewati tergenang air setinggi 30-40 cm, banyak motor mogok alias yang disebabkan oleh busi terendam air atau karbu kemasukan air. Alhamdulilah kami lancar sampai stasiun gubeng.
Diarea parkir Stasiun Gubeng sudah banyak bocah-bocah penjaja payung, ojek payung. Rata-rata usia mereka 8-10 tahun dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Saya langsung di sambut mereka "payung mas", saya jawab tidak mas. Yang membuat saya tertarik adalah tingkah mereka lucu-lucu dan diraut wajah mereka hanya senang dan senang dengan ditunjukan tawa yang lepas di dinginnya hujan yang lebat. Kalau saya hujan-hujan sudah masuk angin kali ya?. Jika ada mobil masuk area Stasiun Gubeng baru mereka berlari menyambut penumpang mobil tersebut berharap ada yang memakai jasa bocah tadi. Menajakan payung/ojek payung memanfaatkan hujan dan payung untuk mendapatkan uang jajan. Sepertinya mereka tidak mengejar untuk mendapatkan uang, disatu sisi mereka hujan-hujan karena senang, di lain sisi memanfaatkan payung untuk membantu orang agar tidak kehujanan tentunya untuk dapat uang jajan juga.
Perilaku mereka juga masih tergolong sopan, artinya tidak memaksa orang untuk menggunakan jasanya. Mereka menawarkan dengan santai, ada yang pakai jasanya ya diantar tidak ada yang mereka hujan-hujan, simple saja. Saya cukup lama mengamati tingkah polah mereka sebelum KA Dhoho tujuan Mojokerto datang di Jalur 1. Semoga, mereka tidak terserang demam, dan sehat selalu.
Di sini disebut NEBENG. Sekarang NEBENG sudah ada komunitasnya tersendiri. Pernah dengar komunitas NEBENGERS?
ReplyDeleteNEBENGERS di stasiun GUBENGERS..
DeletePak Aguuuuuusssss.....hallooo apa kabar Pak?
ReplyDeletekasihan juga ya Pak, melihat anak-anak seusia itu, yang seharusnya duduk di kelas untuk belajar, malah "bekerja" di tengah hujan.
* cium jauh buat dik hayyu...sekarang pasti sudah besar yaaaa....
Iya Mbak KK, dik Hayyu sudah besar dan pandai kayak Mas Agus dan Mbak Nia..
Deletedik hayu cuman beda 20 tahunan sama sayah jeh
Deleteanak-anak itu sebenarnya berjasa menyelamatkan orang-orang dari serangan air hujan dengan payung yang mereka sewakan, namun mereka sendiri tidak memperhatikan ksehatan mereka......miris juga sich
ReplyDeletekeep happy blogging always..salam dari Makassar :-)
Iya Mas Har, anak-anak itu dengan ojek payung juga berjasa bagi orang-orang yang sedang kehujanan.
Deletehiya ya mang...coba kalo ngga ada mereka...basah deh kita
Deletemengisi waktu dan kesempatan, dengan menyewakan payung mereka bisa mendapatkan recehan bahkan ribuan. hanya untuk meringankan beban orang tua, walaupun hanya untuk mereka sendiri
ReplyDeleteIya Mas Ajay, perjuangan untuk hidup..
DeleteDan sekarang ojek lebih berkembang ya Mas, tidak hanya Ojek sepeda motor, sepeda onthel, juga ojek payung
ReplyDeletebayar jasanya berapa itu ya ?
ReplyDeletenah ini, saya juga ingin tahu??
DeleteBerkunjung lagi mau pinjam payung Mas Agus
ReplyDeletepayung besar sudah tak pinjem mang boku
DeleteAnak kecil sudah pintar berbisnis ya
ReplyDeleteanak kecil pasti senang jika main hujan-hujanan ya pak, tapi dibalik kesenangan itu pastinya mendapatkan hasil ataupun uang jajan tambahan menjadikan mereka sebagai Bocah Penjaja Payung,
ReplyDeletesemoga aja ya pak,anak-anak penjaja payung selalu diberi kesehatan dan terhindar dari demam,karena walau bagaimanapun niat mereka baik bisa menolong orang lain yang membutuhkan disaat kehujanan :D
ReplyDeleteMasih cerita soal ojek payung ?
ReplyDeleteAh, ya kadang kalau liat keceriaan anak-anak usia segitu suka kayak "Oh, waktu berjalan dengan cepat. Saya dulu seperti itu. Mungkin."
ReplyDeleteKasian banget ya mas ngelihat bocah penjaga payung itu.
ReplyDeletetapi kalo melihat keceriaannya juga ikutan seneng rasanya y mas.
Pa kabar mas Agus, udah lama banget nih ga main ke lapak mas Agus.. Moga sehat sehat selalu :)
ReplyDeletePayungnya dari kemarin ditungguin ternyata masih dibawa ngider toh ? he,, he, he,
ReplyDeletepengalaman saya itu dulu waktu di jakarta.
ReplyDeletemusim hujan jadi rejeki buat aku.
tapi biasanya aku milih yg cewek doang....hihihi
ojek payungnya biasanya dikenakan tarif berapa mas?
ReplyDeleteeh tibake mas agus iki bonek toh.
ReplyDeletesalam dari kera ngalam.hihihi
Ternyata benar-benar ada jasa ojek payung. Kirain selama cuma sebatas candaan orang saja. :)
ReplyDeletesangat kreatif,
ReplyDeletekita patut malu para mereka yang begitu gigih meskipun usia masih belia
penjaja payung dan ojek payung ... sangat membantu bagi yang gak mau kehujanan hehehe
ReplyDeleteyang penting jaga kesehatan selalu adik - adik agar tetap sehat tidak sakit :)
ReplyDeleteJadi inget waktu kecil seneng banget ujan2an.. btw itu waktu nolak tawarannya emang bener gitu nolaknya gan ? "Saya Jawab Tidak Mas" mereka kan masih anak2 masa dibilang 'mas' hehe
ReplyDeleteMenggambarkan anak-anak dengan kreativitas yg bermanfaat, bermain sambil dapet uang. Semoga kesehatannya tetap diutamakan karena kondisinya tidak seperti dulu kecil bermain hujan-hujanan tidak langsung sakit, skrg kena hembusan anginnya saja si kecil sudah demam.
ReplyDeleteSalam!
kreatif juga ya mas anak2 tersebut.. kagum juga nih saya nengoknya..
ReplyDeletesalam kenal ya mas
anak kecil harusnya sekolah ya mas,. hhe salam >ricahyap
ReplyDeleteMereka saya rasa tidak seperti bekerja melainkan, bermain sambil dapat duit.
ReplyDeleteBener tu mas coba kalau cuma hujan-hujanan pasti dah dimarahi ortu..
Deletemereka rela hujan-hujanan demi rupiah
ReplyDeletebukan demi rupiahnya, tapi kegigihan mereka dalam bekerja yang paling menyentuh gan.
DeleteKang agus juga main ujan-ujanan biar seru :D :v
ReplyDeletejangan lupa bawa bola sekalian, biar kita main bola sambil mandi hujan....muantab kan?
Deleteiya namanya lebih familiar sebagai ojek payung ketimbang penjaja payung. tapi yang saya salut itu, kegigihan mereka dalam bekerja walau mereka masih kecil....
ReplyDeletetak jarang saya melihat penderitaan mereka saat ada orang sok sok jadi jagoan yang mintain duit
ReplyDeleteKasihan ya anak-anak ini, harus kehujanan demi uang
ReplyDeleteSelain bisa dapat uang jajan sekalin bisa main hujan hujanan tuh, kalau cuma hujan-hujanan pasti dimarahi orang tuanya hehe..
ReplyDeleteIni dah ditanyakan 3 orang,,, saya ke 4 ''tarifnya berapa tuh ojek payung ?''
ReplyDeletetarifnya sukarela sih mas, dikasih 5 ribu oke, 10 ribu ditampani sambil senyum
Delete