Home » » Latihan Sabar

Latihan Sabar

Puasa itu melatih kesabaran. Memang betul adanya, apapun keadaan dan kondisi kita tetap sabar tak peduli siang hari saat puasa, tak peduli malam hari saat sudah buka puasa. Namanya juga masih dalam bulan Romadhon, siang malam tetap sabar.

Lagi seneng-senengnya menerima gaji (alhamdulillah) karena gajiannya tanggal 1. Pas pulangnya (tetep naik sepor) malah di ajak latihan sabar. Sepor yang saya gunakan sebagai sarana transportasi utama, mengalami trobel gensetnya di stasiun yang jauh dari jangkauan jalan raya, jauh dari tukang ojek, jauh dari rute angkot. Tau tidak itu lho stasiun Kedinding, stasiun yang kiri kanannya itu berupa sawah. Top sekali kan...

KMP3 Mogok

Sepor Mogok

Sehabis melaksanakan hajat buka puasa dengan segelas minum air standart (bukan air racing ) ya betul hanya segelas, suwer segelass ditemani satu ekor jajan pasar. Cukuplah pikir saya untuk mengganjal perut sampai rumah.

Skenario berjalan lain, sepor nya trobel joooon......Ya itu tadi di stsaiun kedinding tadi. Jauh sana-sini, klenga-klengo.

Latihan sabarnya tetap berjalan mulus walaupun menahan haus dan lapar mulai dari jam 18.25 WIB sampai dengan 20.00 WIB.
Sing sabar yo joooon........

11 komentar:

  1. nah loh kok bisa mogok kretanya... harus sabar bgt tuh, yg seharusnya udh bisa menyantap makanan lezat, karena baru gajian,,eh malah harus menunggu keretanya yg trouble...

    ReplyDelete
  2. beneran sabar, puasanya ektra bonus :)

    ReplyDelete
  3. katanya shahrukh khan, kabhi khushi kabhi ghum.. kadang sedih (kereta trobel) kadang seneng (gajian).. lengkap sudah..

    ReplyDelete
  4. Wahaha lama nda mampir kemari. Mas Agus tetap konsisten dengan tema Kereta. Two thumbs

    ReplyDelete
  5. Masih mending sepurnya mogok di tengah sawah, masih bisa duduk manis sambil pesbukan.
    Nek kaya aku tengah malem sendirian hujan hujan pecah ban di tengah hutan. Boro-boro sinyal, ga ditemenin kuntilanak juga udah untung :D

    ReplyDelete
  6. PAMIT

    Menjalani hidup dengan mengalir itu sangat indah. Mengekspresikan buah pikiran dalam setiap kegiatan, seperti bertualang, bermusik, melukis, dan menulis adalah sebagian dari keindahan itu. Itu pula yang saya jalani dengan segenap keriangan dan keasyikan selama ini.

    Berekspresi dalam berkata-kata dalam blog, pun sedemikian indahnya. Saya mendapatkan kebahagiaan, kebanggaan, dan teman-teman.

    Tapi saya harus menunduk dan mengaku, bahwa kebanggaan yang saya rasakan itu kerap bergeser pada rasa ujub dan riya’. Hati saya mengakui itu. Sebuah sikap mental yang nista, yang belum bisa sepenuhnya saya hindarkan saat berkata-kata. Ada sekeping rasa bersalah dan tidak nyaman menyelinap di dada saya. Sebenarnya, sedikit saja. Sangat sedikit. Tapi Tuhan telah berfirman, sekecil apapun kesombongan, maka tidak berhak baginya surga. Saya takut kehilangan momentum untuk berubah.

    Dan saya, dalam komitmen pada usia saya sekarang (saya sudah 40 sekarang), memutuskan untuk mengambil sikap. Adalah tentang keinginan untuk mulai menepi dari segenap kebanggaan, untuk sekedar menunduk, lalu memantapkan diri dalam menjalani sisa hidup.

    Saya memutuskan, untuk mundur dari dunia blog.

    Teman-teman, terima kasih atas segalanya. Kalian telah menjadi bagian yang sangat indah dari perjalanan hidup saya. Saya meminta maaf jika selama ini saya banyak berucap yang tidak semestinya, dan bergurau yang tidak pada tempatnya, Benar, saya tidak pernah bermaksud melukai hati teman-teman semua. Tidak ada secuil pun rasa benci, iri hati, dan dengki yang pernah saya rasakan dalam berkiprah di blog. Saya menyayangi teman-teman semua. Saya bangga pada teman-teman semua.

    Tulisan ini saya tujukan kepada teman-teman semua, meski saya tidak bisa mengetuk blog teman-teman satu persatu. Titip salam buat semuanya.

    Saya berdoa, semoga Allah selalu memberikan kasih sayang-Nya kepada teman-teman, kepada kita semua (kita selalu dalam komitmen saling mendukung dan saling mendoakan kan?)

    ---------------------
    Saya tetap di sini.
    Silakan, welcome setiap saat jika hendak bertandang kemari.
    Alamat saya di Jalan Jambudipa No 9 RT 1 RW 7 Cilebut – Kabupaten Bogor.
    Alamat kantor saya di Biro Hukum Kementerian Keuangan, Gedung Juanda I lantai 14, Jalan Wahidin Nomor 1, Jakarta Pusat. Silakan hubungi saya di ponsel 081316716844, atau di nomor kantor 3449230 Pesawat 6382, juga di email zachroni@gmail.com atau zachronisampurno@depkeu.go.id.

    Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wa barakatuh
    Zachroni Sampurno
    (dulu pemilik blog zachflazz)

    ReplyDelete
  7. kesabaran itu susah untuk dipraktekan, kadang kita sabar kalau ada maunya. betul apa nggakyah..he..he...

    ReplyDelete
  8. Assallammualaikum Bang Agus..Minal Aidin wal faidzin ya bang,memang Puasa melatih kita untuk sabar dan semoga bukan hanya dalam ramadhan saja kita harus sabar ya kan Bang Agus..hee

    ReplyDelete