Mengikuti berita di suarasurabaya.net situs radio yang mengabarkan kondisi terkini lalu lintas di surabaya dan di jawa timur. Info yang disajikan secara live dan diupdate tiap detik jika ada perubahan, selian info lalulintas, juga ada sharing info tentang kondisi kota, keluhan pelanggan terhadap pelayanan instansi dan perusahaan tertentu. Kemarin malah ada info waspadai peredaran uang palsu yang melibatkan sebuah bank. Di Atm atau anjungan tunai mandiri ada seorang yang mengambil uang melalui atm dan terdapat selembar uang palsu pecahan seratus ribu rupiah. Kejadian ini dilaporkan sebanyak tiga kali dengan bank yang berbeda dan orang yang berbeda. Sedangkan pihak bank sendiri menolah ganti rugi karena pihak bank melalui pihak ke tiga untuk urusan pengisian uang di atm. Nasabah sendiri merasa yang berhubungan dengan bank bukan pihak ketiga ada yang tidak terima dengan perlakuan lepas tanggung jawab seperti ini, akhirnya pihak radio mengudarakan permasalahan dan mengkonfrontasi langsung pada pihak bank akhirnya ada solusinya, entah apa solusinya.
Dari sebuah forum di facebook E100 radio suara surabaya, ada seorang pengikut di fanspage tersebut yang bercerita tentang peredaran uang palsu. Beliau bekerja sebagai seorang sales keliling, entah sales apa yang jelas banyak memegang uang. Sudah tiga kali mendapat uang palsu pecahan seratus ribu rupiah dan masih di simpan di dalam dompet beliau. Dan beliau tidak berniat untuk membelanjakannya, karena mengandung resiko yang sangat tinggi. Suatu hari beliau pernah mengobrol dengan seorang nenek yang sudah tua dengan penglihatan yang sudah kabur dan menarik pelajaran dari pembicaraan itu. Nenek ini berjualan dengan rombong kecil dan sering kali mendapat uang palsu, beliau tahu dengan rabaan dan terasa berbeda tentunya. Tapi nenek ini malah menyimpannya tidak bermaksud di gunakan untuk alat tukar untuk membeli, beliau berrinsip bahwa itulah cara Allah subhanahu wata'ala mensucikan rejekinya. Sungguh muliah hati nenek ini walau dengan keterbatasannya.
Musim menjelang pemilu sangat perlu mewaspadai peredaran uang palsu, hanya berpositif thinking saja, bisa jadi uang tersebut memang di setting untuk kebutuhan parpol tertentu dengan restu dari pihak keamanan. Jika sudah waspada tapi masih saja dapat uang palsu atau katutan uang palsu, anggap saja itu cara Allah Subhananhu Wata'ata mensucikan penghasilan anda. Semoga bermanfaat.
Dari sebuah forum di facebook E100 radio suara surabaya, ada seorang pengikut di fanspage tersebut yang bercerita tentang peredaran uang palsu. Beliau bekerja sebagai seorang sales keliling, entah sales apa yang jelas banyak memegang uang. Sudah tiga kali mendapat uang palsu pecahan seratus ribu rupiah dan masih di simpan di dalam dompet beliau. Dan beliau tidak berniat untuk membelanjakannya, karena mengandung resiko yang sangat tinggi. Suatu hari beliau pernah mengobrol dengan seorang nenek yang sudah tua dengan penglihatan yang sudah kabur dan menarik pelajaran dari pembicaraan itu. Nenek ini berjualan dengan rombong kecil dan sering kali mendapat uang palsu, beliau tahu dengan rabaan dan terasa berbeda tentunya. Tapi nenek ini malah menyimpannya tidak bermaksud di gunakan untuk alat tukar untuk membeli, beliau berrinsip bahwa itulah cara Allah subhanahu wata'ala mensucikan rejekinya. Sungguh muliah hati nenek ini walau dengan keterbatasannya.
Musim menjelang pemilu sangat perlu mewaspadai peredaran uang palsu, hanya berpositif thinking saja, bisa jadi uang tersebut memang di setting untuk kebutuhan parpol tertentu dengan restu dari pihak keamanan. Jika sudah waspada tapi masih saja dapat uang palsu atau katutan uang palsu, anggap saja itu cara Allah Subhananhu Wata'ata mensucikan penghasilan anda. Semoga bermanfaat.