Numpang Nebeng

Mencari boncengan saat tidak ada angkutan umum merupakan solusi yang baik, dengan numpang nebeng bisa sampai tempat tujuan dan gratis pula. Nebeng adalah istilah yang di gunakan bagi para boncenger atau pembonceng sepeda motor, bisa juga ikut numpang kendaraan lain dengan gratis. Namanya juga nebeng, tentunya gratis.  Lain halnya jika naik kendaraan umum, namanya bukan nebeng lagi karena bayar.

Langkah untuk numpang nebeng biasanya melambaikan tangan, jika beruntung maka akan dapat tumpangan gratis ke tempat tujuan. Saya pribadi, tidak pernah memberhentikan kendaraan untuk numpang, karena saya masih kuat berjalan kecuali jika orang tersebut menarwarkan sendiri kepada saya. Dengan senang hati saya akan menerima tawaran tumpangannya. Seperti saat saya berangkat kerja dari stasiun gubeng menuju jalan sulawesi, Surabaya. Di tawari tumpangan, saya langsung mengiyakan. Intinya saya tidak mau aktif mencari tebengan.

Dalam hal memberikan tumpangan kepada orang lain, saya melihat kondisi dan keadaan terlebih dahulu. Terlebih track dan waktu yang saya alami dengan keadaan jalan yang sepi dan malam hari. Di tambah lagi, maraknya kasus perampasan kendaraan di daerah Mojokerto. Bahkan sampai saat ini masih marak dan sebagian pelaku berhasil diamankan. Akan tetapi, jika hati saya sreg dan yakin tidak terjadi apa-apa, saya akan memberi tumpangan jika searah dengan pemberhentian terakhir saya.

Malam hari selepas kerja, dulu masih naik KA KRD dan kebetulan tiba di stasiun Mojokerto terlambat. Hujan turun rintik-rintik di malam itu, saat di pertigaan menuju Dlanggu saya di mintai tumpangan oleh bapak-bapak. Karena hati saya sreg, saya angkut saja, dan saya ajak ngobrol terutama tujuannya mana. Ternyata beliau betul-betul membutuhkan tumpangan, bukan punya maksud lain. Di malam yang lainnya pun saya masih suka memberikan tumpangan jika ada yang nyegat saya. Pikiran saya cuma satu, kalau mau rampas motor GL Pro (yang jelek ini) atau C70 (juga jelek) silakan, asal jangan pakai kekerasan. Sempat juga berpikir bagaimana kalau kita jatuh bareng-bareng jika terjadi perampasan, tapi itu bukan solusi bagus.

Saat siang hari, saya sangat senang jika ada yang menumpang saya. Terutama memberi tumpangan pada anak sekolah, hal ini terkait dengan memudahkan akses orang untuk menuntut ilmu. Minggu kemarin saat saya pulang ke Tuban sendirian, ada dua orang numpang nebeng dengan berpakaian seragam sekolah. Memang daerah tersebut jarang sekali ada kendaraan umum, bahkan anak sekolah tersebut menyeberang sungai brantas terlebih dahulu untuk nyegat angkutan umum. Langsung saya angkut menuju tempat terdekat dengan sekolahannya. Seandainya tiga orangpun saya masih mau memberikan tumpangan mengingat Gl Pro motornya panjang.

Saya senang dengan hal yang dapat memudahkan orang lain dan saya berusaha memberi manfaat sebanyak-banyaknya untuk orang lain. Jika langkah yang saya gunakan adalah keliru dan butuh perbaikan, silakan di tegur dan diberikan solusi. Karena boncengan 2 atau lebih melanggar lalu lintas, apalagi tidak memakai helm.