Alhamdulillah Banjirnya Surut

Cerita tentang banjir di Rengel beberapa hari lalu saya lanjutkan untuk sementara endingnya banjir sudah surut. Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah. Banjir yang melanda kecamatan Rengel beberapa hari termasuk merendam rumah ibu selama empat hari sudah surut. Mulai hari senin tanggal 16 Desember sampai 19 Desember malam atau tanggal 20 dinihari air berangsur surut. Saat itu ibu, kakak dan adik saya bekerja bahu membahu meletakkan buku-buku, baju dan barang lain ke tempat yang lebih tinggi. Dengan menggunakan kursi, meja dan bayang dari bambu. Saat itu pikiran kakak dan ibu sangat kacau, bahkan makan pun terasa tidak enak, kepikiran bagaimana jika banjirnya tambah tinggi.

Banjir dengan ketinggian 20 cm merendam rumah disertai dengan lumpur berwarna kuning kecoklatan. Debit airnya pun juga deras, hal ini dikarenakan banjir berasal dari air pegunungan setelah hujan turun dalam waktu lama. Saat ada tanda-tanda banjir surut, kakak dan ibu saya membersihkan seluruh lantai rumah. Jangan sampai terlambat airnya surut karena akan menambah pekerjaan, yaitu mengangkat air untuk membersihkan lantai. Kalau mengikuti surutnya air, kerjanya cuma menghanyutkan lumpur bersama air banjir. Pekerjaan ini dilalukan hingga selesai pada pukul 01.30 dini hari. Pekerjaan yang menguras tenaga dan pikiran. Dan pada tanggal 20 Desember itulah air sudah surut. Penyebab surutnya banjir kemungkinan besar adanya tanggul atau tangkis yang jebol di daerah hilir bengawan solo, sehingga air tersedot dengan cepat. Kalau sudah begini banjirnya jadi pindah ke tanggul yang jebol tadi.


Saat saya pulang ke Tuban tanggal 21 Desember air banjir masih mengintai. Giliran saya memberikan tenaga dengan membersihkan kamar mandi yang penuh dengan lumpur dan air bekas banjir. Lumayan memberikan bantuan nafas bagi ibu, kakak dan adik saya. Melihat keadaan banjir di area persawahan yang terendam banjir, membuat saya kasihan dengan pemilik sawah tersebut. Padi yang siap dipanen beberapa hari kedepan harus terendam banjir. Ada juga yang masih bisa diselamatkan, namun harga gabah akan turun drastik di pasaran.

Setelah memastikan mental ibu kuat kembali dan memastikan kesehatan beliau saya bisa pulang ke mojokerto kembali dengan perasaan lega.