Shalat Di Dalam Kereta
Shalat di dalam kereta merupakan hal biasa yang sering saya jumpai bahkan saya sendiri pernah mengerjakannya. Shalat wajib lima waktu harus terpenuhi walau apapun keadaannya jika kita masih bernyawa, maka wajib bagi kita untuk shalat. Lain halnya jika sudah tidak bernyawa baru kita di shalat i (secara berjamaah). Untuk dasar atau dalilnya shalat bisa mencari sendiri di mesin pencari google, karena saya sendiri kurang berkompeten dalam men-dalil (ilmu saya masih rendahan). Yang penting kita sama-sama tahu dan mengerti (lebih ke melaksanakan) akan perintah wajibnya shalat, jadi tidak usah ada dalil disini pun saya anggap semua sudah paham dan mengerti.
Perjalanan dengan kereta api selepas pulang kerja menggunakan kereta api cepat rapih dhoho (Surabaya Blitar lewat kertosono dan kediri) berangkat dari stasiun gubeng pukul 15.45 WIB (jika tepat waktu). Dalam perjalanan pulang menuju mojokerto, jombang dan kertosono tentu sudah memasuki waktu shalat maghrib. Biasanya adzan maghrib sebagai pertanda masuknya waktu maghrib berkumandang di Stasiun Sepanjang. Di Stasiun Sepanjang, Dhoho di susul Mutiara Selatan Surabaya Bandung dan bersilang Rapih Dhoho dari Blitar. Sedangkang di Stasiun Sepanjang tidak disediakan musholla atau tidak ada musholla sebagai tempat untuk sholat (berjamaah). Ada musholla diseberang stasiun sepanjang, tapi harus meloncat pagar yang tingginya kurang lebih 2 (dua) meter.
Lain halnya dengan kereta api KRD yang berangkatnya dari Stasiun Gubeng pukul 17.40 WIB untuk saat ini masih bisa shalat (berjamaah) di musholla stasiun gubeng. Untuk bulan tertentu yang waktu awal maghribnya mundur atau jam 18.00 WIB, waktu shalat bisa di kerjakan di dalam kereta api. Mengambil air wudhu bisa di musholla stasiun bisa juga di toilet kereta api yang mengalir dengan deras airnya.
Bapak Ini Sering Saya Lihat Sholat di dalam kereta |
Jarak tempuh (waktu) perjalanan dari surabaya menuju mojokerto sekitar 1 jam 10 menit, masih bisa menjalankan shalat maghrib berjamaah di musholla stasiun mojokerto. Sedangkan orang yang turun jombang (lebih jauh dari mojokerto) tidak ngatasi waktu maghribnya, mereka melalukan shalat di dalam kerata (berjamaah). Lagi-lagi dalil atau dasarnya silakan dicari di search engine google agar lebih puas dalam mencarinya. Intinya Islam tidak mempersulit untuk melakukan shalat. Kalau tidak bisa berdiri ya dengan duduk, kalau tidak bisa duduk cukup berbaring, kalau berbaringpun tidak bisa menggerakkan anggota badan cukup dengan berkedip. Berkedip tidak bisa, dengan memakai isyarat dalam hati juga bisa. Untuk kiblat sendiri usahakan menghadap kiblat, akan tetapi jika tidak memungkinkan, shalatlah menghadap kemanapun. Intinya niat shalat , gerakan dan bacaannya sama seperti shalat dalam keadaan normal.
Tata cara sholat di dalam kereta sama halnya dengan shalat di dalam kendaraan umum lainnya. Niat dan bacaannya sama , bedanya cuma pada gerakannya saja. Duduk sambil membaca takbir, kemudian rukuknya dengan membungkuk sedikit, sujudnya membungkuk lebih dalam dari rukuk. Dilakaukan berjamaah pun akan lebih baik dengan teman sebangku dalam kereta.
Keadaan apapun, walaupun selepas pulang kerja capek tidak menjadi alasan untuk tetap melakukan shalat (berjamaah) sekalipun dianggap aneh oleh orang-orang sekitar. Demikian cerita shalat di dalam kereta, semoga bermanfaat.
mantab tuh mas
ReplyDeletejika di kawatirkan safar menyebabkan lewatnya salah satu waktu sholat.. maka di jamak aja,... tapi klo memungkinkan..
Deletejarak jombang surabaya tidak memungkinkan mas. tidak ada 90 km.
Deletekalau saya sih puas saja, lah wong dasarnya sudah jelas tidak ada perbedaan pendapat.
hehehehe
sholat itu memang ga bisa ditinggalkan gan, apapun kondisinya
ReplyDeletesaya sangat membenarkan ini mas, oke setuju
DeleteTrus kenapa aku ga pernah ya..?
Deleteah mas rawins macak gitu sih..aslinya sih sregep
Deletemasih berusaha untuk tidak meninggalkan solat , tapi berat banget
Deletesalam
semoga istiqomah dan lebih ringan menjalankannya, amiin
Deleteitu aku lakuin di kereta atau di bus dalam perjalanan jakarta - malang atau sebaliknya, kadang-kadang kangen lho suasana shalat di kendaraan, hehehe
ReplyDeletepasti yang pernah melakukan perjalanan jauh dengan kendaraan umum melaksanakan shalat di dalam kendaraan umum. asik ya mbak
Deleteini sih namanya juara banget Mas. salut.
ReplyDeletemakan-makan yuk
gimana kalau saya salim dulu dengan mas zach
Deleteyang juara ngadain makan - makan ... asiiik
Deletedi sediakan sukun rebus juga kan ?
Deletejadwal kereta terikat dengan waktu, begitu juga dgn jadwal shalat yg terikat waktu, mau gak mau harus dilakukan dikereta ya, mas..... siiippp..... smg kita senantiasa tepat waktu utk shalat.
ReplyDeleteamiin....dan semoga khusyu' ya bu
Deletebelum pernah mengalami shalat di kereta, naikpun belum pernah pak hehe :D
ReplyDeletemungkin bisa juga mengalaminya di kendaraan umum mas,
DeleteMas, kenapa gk milih yg meloncat pagar aja, kn jd ingat jaman es-em-pe dulu... :D
ReplyDeleteoh jadi yang nomer satu, sang pioner itu mas pri ya, pantesan kok pernah kenal. hehehe
Deletepernah mas melakukan ini dikereta juga mas, dihutan juga pernah tapi setelah ada waktu luang harus dikodo'kan
ReplyDeletekalau saya sih tidak saya qodlo' mas...kan tidak apa-apa dalam keadaan darurat.
Deletekalau shalat dalam kereta kan ini tiap hari melakukan perjalanan kereta, masak harus tiap hari pula shalatnya dobel, hehehe
Apapun keadaannya shalat harus tetap dijaga ya mas :)
ReplyDeletemaksudnya jangan sampai ada yang terlewat ya mas? kalau shalat di jaga, ini mirip dengan shalat khouf, hehehe
Deletesalat harus dijaga , walau dalam kondisi apapun. karena salat adalah penolong tatkala kita sedih dan penguat tatkala kita bahagia. Aku juga sering salat dalam kendaraan, jika waktu salat tiba.
ReplyDeletepak raja memang top banget, ini contoh pemuda ganteng dan rajin ibadah
Deletesaya share keseluruh pelosok artikel ini teh kang, berharap dibaca sama orang KAI, agar disetiap stasiun di sediakan mushola....itukan salah satu bentuk pelayanan.
ReplyDeletehehehe....gitu juga boleh kang..asal nama saya aman lho ya, jangan di bleklist sama KAI, hehe
Deletesetuju kang hehehehe
Deletesaya juga setuju dengan kang lembu deh
Deletesekalian titip pesen, toiletnya jangan dijagain aki aki mulu
Deletediganti spg...
kalaupun spg, yang cocok spg pembalut atau spg tisu basah. mau ?
DeleteWahhh., keren mas., tapi bener juga, saya setuju kalau di Kereta di adakan Mushola.,
ReplyDeleteKunjungan pertama mas.,
di stasiun besar sudah ada mas kevin, masalahnya waktu berhentinya kereta tidak lama, sedangkan waktu maghrib pendek, tidak nutut kalau harus nunggu turun dari kereta dulu.
Deletesalam kenal
kalau semua penumpang melakukan hal yang sama, Insya Allah kereta akan selamat...
ReplyDeletehal yang paling ringan adalah meninggalkan sholat...
peringatan bagi yang sholatnya masih suka bolong-bolong...
betul mas, hal yang paling ringan adalah meninggalkan sholat, ini persis seperti apa yang dikatakan oleh (kalau tidak salah) Imam Ghozali ya mas ?
Deletekeselamatan, jodoh, pati, rejeki, emang ada hubungannya sama ibadah..?
Deleteini pertanyaan tingkat makrifat, saya masih nakiroh mas....mas......
Deletecethek jik an ilmu ku...
saya juga pernah sholat subuh di dalam kereta mas. waktu itu perjalanan ke surabaya jam 9 malam. sudah masuk waktu subuh tetapi kami belum sampai di surabaya. tapi kami ga menghadap kiblat,hehehe
ReplyDeletealhamdulillah mbak Yulita, keren sekali.
Deletetidak menghadap kiblat pun tidak menjadi masalah , istilahnya sak madep e, hehehe
Amal yang akan dihisab pertama kali adalah sholat yya mas, jadi sebisa mungkin tidak ditinggalkan apapun alasannya, sholat dikendaraan juga bisa jika khawatir akan habis waktu dan tidak bisa di jama karena kurang syaratnya
ReplyDeletebetul sekali mas muro'i...
Deletekalau jaraknya kurang dari berapa km ya mas ? sekitar 90 km ? tidak memenuhi syarat, dan juga keadaan ini di lakukan tiap hari.
sangat bermanfaat sob untuk saya yang tidak pernah naik kereta tapi nanti suatu saat nanti kalo pas naik kereta hal ini pasti akan saya alami, hehe
ReplyDeletebukan hanya di dalam kereta api kok mas, di kendaraan umum juga bisa. kalau kendaraan pribadi kan bisa minggir dulu untuk shalat di masjid
Deletedimanapun tempat kita menjalan kan sholat yang penting niat nya, benar gak mas ?
ReplyDeletekalau keadaan darurat sih bisa di mana aja mas... kalau bisa cari tempat yang layak dan suci dong mas.
Deletemasak mas tega shalat di dalam wc. hehehe
yang penting niat juga mas. betul itu
benar-benar orang yang beriman tebal, di manapun tempatnya, aapun situasinya tetap sholat.
ReplyDeletealhamdulillah, kalau saya sih masih kurang tebal mas, cuma berusaha saja.
Deletesemoga mas zigzor lebih tebal dari saya.
Apapun makanannya yang penting bisa shalat kan om..?
ReplyDeleteMakanya ga aneh yang rajin shalat juga doyan makan apa saja sampe sapi impor pun diembat
*sampluk panci...
katanya sih abegeh juga di sikat ...sampluk wajan genten
Deletemulai kapan jadi tukang ngumpulin barang bekas..?
Delete*sampluk singal spoor...
saya tidak mau ah kalau barang bekas, kan enak ngreyen biar bisa bunyi ngik ngik gitu...
Deletesaya jangan di sampkul rel sepur ya, sampluk boogie aja deh
apapun kendaraannya shalat tetap harus dilakukan.... yang penting niat nya... Betul Tidak?
ReplyDeletebetul sekali mang..monggo di praktikkan mang, siapa tau nanti malah di sayang istri..
Deletehehehe
baru pertama mampir disini,
ReplyDeletekalo ditempat umum kayak dibus atau kereta kadang sering diliatin orang jadi agak sulit khusuk
betul mas huda, jadi agak kikuk jadi pusat perhatian orang. kalau ada temannya sih cuek2 saja.
Delete