Mengajari Anak Berenang

Mengajari Anak Berenang

Apa fungsinya mengajari anak berenang ? Pertanyaan mendasar seperti itulah yang saya alami sekarang ini. Saat ini Hayyu, anak saya sedang giat-giatnya belajar berjalan sambil terjatuh dan bangun lagi, terlihat semangatnya untuk bisa. Akan lebih asik lagi jika belajar jalan ini di kombinasikan dengan pengenalan terhadap renang. Pengetahuan baru bagi anak saya tentang hamparan air yang luas, dan bagaimana reaksi Hayyu saat saya cemplungkan kedalam kolam. Ternyata senang banget sambil ngomong yang tidak jelas mengekspresikan pengalaman baru yang dia dapat.

Kami mengajari anak berenang di wisata desa mojokerto sambil rekreasi keluarga. Pertama kali melihat hamparan air yang luas, Hayyu sudah histeris seperti ingin langsung nyebur. Dan ketika saya ajak berenang sambil saya menyangga badannya, ternyata refleknya kedua tangan langsung bergerak seperti ingin mengambil sesuatu. Saat saya coba posisi tegak, kakinya mengayun-ayunkan seperti mau berjalan. Semoga ini modal bagus untuk ke depannya agar anak saya bisa berenang di usia dini, itu harapan saya. Setidaknya dengan bisa berenang menjadi bekal bagi Hayyu kedepannya. Tidak takut menghadapi medan apapun dan timbul semangat pantang menyerah dalam menyelesaikan hal apapun.

Sesi kedua adalah bersenang-senang, bagaimana mensetting agar Hayyu nyaman di dalam kolam renang tidak ada kesan di dalam air itu menakutkan. Ban atau pelampung menjadi solusi. Dengan di taruh di dalam pelampung/ban yang ditengahnya ada penyangganya, Hayyu bebas bergerak baik kaki dan tangannya. Sebenarnya ada juga pelampung model yang di taruh di leher, tapi kasihan lehernya sakit.

Renang diakhiri karena tidak baik membiarkan bayi berlama-lama di air yang suhunya normal, karena tiap hari Hayyu masih terbiasa mandi dengan air hangat. Cukup 30 menit mengenalkan dan mengajari anak berenang untuk pertama kali. Giliran bapak e yang berenang, eh ternyata boyok saya sakit karena lama sekali tidak berenang.