Dengan ludruk juga, beliau membangkitkan semangat juang pemuda surabaya sekaligus mengkritik pemerintahan kolonial Belanda. Belanda menjajah Indonesia (kolonial) sekitar 3,5 abad disambung dengan di jajah jepang 3,5 tahun. Akan tetapi lebih sengsara di jajah jepang dari pada di jajah belanda. Saat pementasan ludruk (1942) peralihan jaman belanda ke jepang beliau mengkritisi dengan nembang ludruk : Pagupon Omahe Doro, Melok Nippon Tambah Soro. Artinya Pagupon rumahnya burung dara, ikut nippon (jepang) tambah sengsara. Beliau langsung di amankan oleh pihak jepang dan dipenjara. Di dalam penjara, Cak Durasim di siksa hingga meninggal di dalam penjara.
Realita Sekarang
Untuk cerita sejarah tentang Cak Durasim ini saya hanya tahu sedikit hal tentang sepak terjang beliau. Tapi karya seni yang dihasilkan masih sangat relevan dengan keadaan sekarang. Sudah 68 tahun Indonesia merdeka dan berdaulat penuh mengatur pemerintahannya. Realita pagupon omahe doro itu kini sangat nampak sekali.
Coba kalau lagi ada waktu, tengoklah sawah-sawah yang di jadikan perumahan oleh para pengembang. Perumahan bertipe minimalis, persis seperti rumahnya burung dara. Juga di kost kostan yang berlabel "rumah tangga" artinya kost untuk rumah tangga, betapa mereka seperti burung dara, yang datang dan pergi kemudian kembali lagi ke sarangnya "pagupon". Jauh dari kata merdeka bukan?.
Cak Durasim dan Pagupon Omahe doro, melok nippon tambah soro memang kenyataan sejarah. Dimana nama cak durasim sendiri dijadikan nama gedung kesenian "cak durasim" di jalan Genteng kali belakangnya Siola sebagai bentuk pengahargaan kepada beliau.
ooo...negaramu umur merdekanya udah 68 tahun ya.....udah punya cucu dong.
ReplyDeleteseniman yang juga telah turut berjuang dibidangnya pada jamannya...PAST anak keturunannya ngga pernah diperhatikan oleh dinas dan instansi terkait...(minimal sebagai balas jasa, manusia jaman sekarang terhadap pendahuluny dibidang seni...gituh).
semoga saja ada yang mempehatikan keturunananya, minimal di kasih bea siswa sampai s3. amiin.
Deletenegaraku negaramu juga kan kang ?
negara kita tepatnya....hahaha
Deleteremuk,ora tambah sumringah malah tambah bubrah ra genah
sopo seng ra genah bang? yang paling atas itu ya..wkwkwk
Deletemesem dalam keheningan dan kebubrahan...
Deleteiseh enak jamanku to le?
itu rajanya ra genah mas...hahaha
Deletelahirnya seh hiyah....tapi bathin saya menolaknya kang....maaf ya
DeleteIya, sudah sy maafkan
Deletesaya belum memaafkan lho
Deletesaya memaafkan deh, soalnya ada ubi cilembu satu karungnya sih
Deletepahlawan sejati kan ga pernah mikirin balas jasa mang
Deletekecuali pejuang paha lawan itu mah jasa mulu yang dipikirin...
kalau paha lawan itu memang jasa yang di cari...
Deletesebenarnya ini siklus sejarah yang berulang...atau dari dulu memang belum berputar dan masih jumud tetap sama seperti dulu ga ada kemajuan ya mas ??
ReplyDeletetoh masih gitu2 juga kan hampir sama, pas dijajah ataupun setelah merdeka
di jajah, merdeka kemudian penjajah kembali lagi dengan cara yang berbeda.
Deletekira kira begitu mas ws.
betul mas
Deleteha iyaaa, saya lama nggak denger lagi gaung Cak Durasim dan kesenian ludruk pada umumnya. kangeen banget, nggak pernah muncul lagi di tivi. coba kalo orang2 KPK pada bikin ludruk, pasti laku ya Mas..
ReplyDeleteKalau Cak Budi Sinichi kemana lagi ya mas ? tidak nongol lagi. hehehe.
Deletemasih ada tapi sudah mau hilang lagi, ludruk kartolo, mas. hehehe
saya yang nabuh gong nya aja deh mas. hehehehe
KPK yg mana stu mas zac?
Deleteyang jelas KPK kita lah.. KPK kita kan keren...hehehe
Deletesaya bagian tarik selambu Mas.
KPK gitu lhoooh...hehehe
Deletehebat ya kita?
DeleteHebat.....maem klepon tiap hari
Deletetiap hari bisa kloloten mbak
Deletekloloten klepon tiap hari ? waaaw...
Deleteludruknya lik zach bikin bludrek gak?
Deleteludruknya mas zach bikin yang komentar semakin banyak, tuh si petruk belum tampil lagi
Deletesaatnya mengkritisi pemerintah Indonesia yang sekarang, contoh eyang Cak Durasim :)
ReplyDeletesaat nya kita beraksi menurut kemampuan kita masing-masing.
Deletehisup mas joker.
hidup kalii...
Deletekali kepiting ya mas?
DeleteAda beberapa catatan dari tulisan mas Agus ini:
ReplyDeleteBetapa ketika jaman penjajahan dulu kebebasan berekspresi sangat dikekang, sehingga seniman yang hanya menyindir sedikit pemerintah haris dipenjara, disiksa dan mati didalamnya. Untuk saat ini kita sudah merdeka dalam berekspresi selama masih dalam koridor yang dibenarkan dan sesuai dengan etika...
Kedua adalah bukti nyata semangat perjuangan cak durasim, ia bukan seorang militer, namun ia mau berbuat apa saja untuk menentang penjajahan waktu itu, sesuai dengan kemampuannya sebagai seorang senimiman. Pun kita saat ini, hendaknya bisa mewarisi semangat Cak Durasim ini apapun baju yang kita pake saat ini, mau pake seargam loreng ke, seragam polisi ke,seragam PNS ke atau yang lainnya...baju boleh beda namun semangat berkorban untuk orang lain tanpa pamrih itulah yang harus ditanamkan...
Semoga semangat Cak Durasim masih bisa kita warisi, seperti kokohnya gedung kesenian yang masih diwarisi...
Benar sekali mas, pada jaman dahulu tak jarang seorang seniman yang harus berada dibalik jeruji hanya karena menyalurkan inspirasi dan kritikan mereka melalui sebuah hasil karya
Deletesaat ini kita sudah bebas berekspresi mari kita gunakan untuk hal yang dapat memberi manfaat pada sesama.
Deletesayangnya kita belum sepenuhnya mampu menerima kebebasan itu
Deletekebanyakan dari kita lebih sudah pinter bersuara namun belum pinter dalam mendengar suara orang lain. bersebrangan sedikit dianggap musuh bukannya penambah wawasan dan wacana.
yang sudah pinter bersuara pun masih banyak yang terpaku pada tatanan baik dan buruk secara konsep. belum banyak yang mau bicara apa adanya menyesuaikan realita. pencitraan diri dianggap lebih penting daripada bicara jujur
dan dipercaya atau tidak,inilah kenyataannya...
betul sekali mas rawins, mungkin saya juga pernah mengalami hal demikian, terjebak pada baik dan buruk. bukan malah menambah wawasan saya.
Deletejadi saya harus tetep introspeksi diri.
di jawa tengah kesenian semacam ludruk itu namanya ketoprak
ReplyDeleteketoprak di jakarta malah semacam makanan
Deleteyuk kita makan ketoprak...
Deletesiapa yang korah korah piringnya mas ?
Deletemang yono aja, saya bagian terima uangnya
Deletesaya bagian apanya dong mas ?
DeleteDo'aku untuk Indonesia:
ReplyDelete"Indonesia, Indonesia... merdekalah!"
jayalah indonesia ku
Deleteudah lewat kang....pas nya tgl 17 agustus
Deletetp nyatanya utk bbrapa hal kita masih belum merdeka, kang, h-heee...
Deletebiarpun sudah lewat saya masih suka teriak merdeka, apalagi pas habis beol.
Deletebelum merdeka masalah perekonomian kayaknya.
kesenian ludruk sekarang jarang sekali nongol ya Mas. seperti mati suri.
ReplyDeletedulu di jember, kesenian ludruk sangat kental sekali dengan masyarakat. kalau ada hajatan pasti hiburanya ludruk, kalau nggak ludruk ya wayang. tapi sekarang kalah saing sama Orkes Melayu dan kendang kempul..hohoho
maaf nggak ngomentari cak durasim, malah bahas ludruk...xixixi
hehe...saya juga menyayangkan kesenian ludruk ini akan hilang, generasi terakhir adalah grup KAARTOLO yang sampai sekarang banyak fansnya, termasuk bapak mertua saya. hehehe
Deletemmg ludruk konvensional udh gak jamannya lagi, psti akan kalah saing dg hiburan2 masa kini...
Deleteperlu adanya anak2 muda kreatif yg mampu memberi "template" modern, sehingga kesenian2 tsb bisa dinikmati oleh semua usia.
saya pernah berkunjung ke gedung THR surabaya belakang mall hitech, mengenaskan sekali keadaannya mas, kudu nangis.
Deletehelooooooooooooooooooo mas aguuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuusss apa kabarnya ?
ReplyDeletewah masih exist yah . hehhhe ,.
hmm aduh aku payah nih berarti, cz sebelumnya belum prnah kenal tokoh cak durasim :(
Cak Agus adanya, Mbak
Deletealhamdulillah kami semua sehat wal'afiat berkat doa dari rekan rekan juga,
Deletecak agus pacing tepatnya mas, hehehehe
hebat yah cak durasim...
ReplyDeletekalau kesenian ludruk yang bagai mana yah mas?
kalau kesenian ludruk ya sama seperti ketoprak, cuma ada saat jula juli, nngidung, mbanyol dan lakon utama
Deleteternyata mas agus ahli sejarah juga yah... sebagai bonusnya sayah klik deh iklannya.... mantab deh mas agus...
ReplyDeletesaya tidak ahli sejarah mang, itu cuma ngawur saja kok.
Deleteterima kasih mang, jangan sering sering ya.
hehehehe
wkwkwk postingannya ada ada aja ya
ReplyDeleteada ada aja postingannya
Deletejadi jalur ceritanya eta teh kumaha nya kang, saya masih pabaliut.. he...he..., yang penting hadir deh.
ReplyDeleteaya aya wae kang zigzoor , nyong ra ngerteh basane kuwe
Deletekarena menyampaikan pendapat akhirnya cak durasim meninggal dalam siksaan di penjara...sepertinya hal ini juga dilakukan oleh pemerintah kita....mencoba membungkam suara-suara yang tidak sependapat dengan pemerintah....
ReplyDeletebtw-jangan lupa ikutan GA ku ya... di http://hariyantowijoyo.blogspot.com/2013/10/masuk-neraka-siapa-takut.html salam :-)
terima kasih atas undangannya kang har, saya tidak ikut GA nya kang, lagi males nulis nih. hehehe
Deletewih temanya kali ini berat nih mas.. bawa bawa pemerintah dan para pengembang perusahaan.. hehehe...
ReplyDeletehahaha bener mas.. kost-kostan memang kayak omah doro.. datang dan pergi penghuninya.. apalagi kalau kostan anak sekolah.. hmm bebas kluar masuk deh... hehehehe
hayo mas nady ngekos yang campuran ya, ada cowok ceweknya
Deletehaaayooo
Seniman yang patut di ancungin jempol. Jarang sekali kita menemukan seniman yang kritis seperti beliau. Sekarang lebih banyak seniman yang kritis karena belum dapat jatah kursi empuk, jika sudah kebagian lupa deh dengan sikap kritisnya.
ReplyDeletemasih ada satu lagi, tidak terkenal seperti cak durasim, namanya cak markeso.
DeleteDulu memang ekspresi perjuangan bukan hanya memegang senjata, memberikan semangat juaang dan mengkritik pemerintahan penjajah adalah termasuk bentuk perjuangan seseorang yang cinta tanah air
ReplyDeletesekarang macam macam bentuk menghargai perjuangan beliau, termasuk melestarikan kebudayaannya.
DeletePagupon Omahe doro, melok nippon tambah soro suatu kata yang mengandung makna yg sangat dalam pak, memang realitanya sekarang memang begitu.
ReplyDeletehehehe...pagupon itu sempit ya mbak, hidup cuma bisa bergerak mirin ke kiri dan kenanan. hehehe
Deletesempit