Menulis Sejarah
Orang bilang menulis walau satu kata, maka dia telah menulis sejarah. Sejarah atas dirinya sendiri atau sejarah hidupnya. Sejarah atau dalam bahasa arab (ilmu yang saya pahami saat SMA) sajaroh yang artinya pohon. Pohon itu ada bagian cabang, ranting dan daun yang dalam praktiknya dinamakan silsilah. Dalam sejarah hidup, kita pasti memiliki silsilah dari kita, bapak, mbah, buyut, canggah, wareng, udeg-udeg dan gantung siwur.
Menulis sejarah berkaitan dengan penyampaian kenyataan masa lalu disampaikan dalam bentuk tulisan. Menulis sejarah itu sendiri subyektif berdasarkan apa yang dilakukan pada masa silam. Celakanya ada yang mempolitisi kenyataan sejarah itu sendiri. Ada fakta yang berusaha ditutupi agar kelak bisa merubah pandangan seseorang tentang sejarah masa lalu.
Saya sendiri melalui sarana blog ini berusaha menuliskan secara ala kadarnya, apa yang telah saya lakukan di masa silam. Tentunya dengan maksud agar saya tidak lupa dengan apa yang pernah saya lakukan di masa lampau. Kelak saya akan membuka halaman demi halaman sejarah yang telah saya tuliskan di dalam blog ini. Mungkin anak dan cucu saya juga bisa membaca pikiran bapak dan embahnya yang agak konslet ini.
Berkenaan dengan penulisan sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah (kolonial belanda dan jepang), ada yang tidak saya dapati pada teks teks sejarah. Baik di buku sejarah SD, SMP dan SMA. Ada kenyataan tentang jiwa nasionlisme seorang santri dalam pesantren dan juga sang pengampu pesantren (baca : kyai). Tidak pernah ada yang menulis perjuangan mereka dalam membela negara dari kolonial.
Saya pernah di ceritani guru ngaji, bahwa dulu beliau bahu membahu mengusir penjajah di desa kami, tak kenal lelah dalam ikut bela negara. Bahkan orang dulu itu sakti karena pandangan mereka terjaga, belum ada sinetron dan belum pernah melihat hot pants. Dulu saat kepepet, guru ngaji saya tidak terlihat oleh musuh saat menyerang. Dan cerita demikian banyak saya baca di blog-blog yang mengkisahkan perjuangan nenek moyangnya. Alasan para pejuang dari kalangan santri atau pesantren adalah tidak bisa menulis, berbeda dengan institusi militer yang di back up oleh negara dalam menuliskan sejarah.
Negara bisa menyortir serpihan cerita sejarah kemudian menyajikan berdasarkan versi penguasa saat itu, walaupun ada fakta yang ditutupi. Biarlah lembaran sejarah yang terjadi pada masa silam menjadi cerita anak cucu para pejuang kemerdekaan, yang terpenting beliau ikhlas dan tujuannya hanya satu, bela negara melalui jiwa nasionalisme yang tebal tanpa embel embel besok anak cucunya dapat imbalan apa dari negara.
Akhir kata, terima kasih para pejuang yang telah membela tanah air sampai titik darah penghabisan, doa saya sebagai penerusmu semoga engkau bahagia dan tidak menyesal telah mengorbankan jiwa ragamu.
pandangan masih terjaga karena belum ada sinetron dan hot pants.. hehe ini menarik
ReplyDeleteHehehe jadi ingat sama pelajaran Sejarah waktu SMP dahulu hieiehiehiee. Ingat sama guru Sejarahnya yang keceh hihihihi
Deletepasti kan, yang di baca itu doang, emang menarik ?
Deletetuh kan...Pak Asep ingatnya sama gurunya...bukan pelajarannya...
Deletekang asep kan pernah jadi guru pasti ingat muridnya dong, ini juga bagian dari sejarah.
Deletehehehe
setuju, guru ngaji jaman dahulu gak ada yg mau pk hotpants... wakakaka...
Deletemaunya pake sarung tanpa hot pants
Delete@khusna khairunnisa : Biasalah Laki Laki memang begitu. Hiehiehiee. kalau laki laki di KPK Troops baik semuwah. Tida ada yang mata keranjang. Beneran deh. Alim semuaaa
Delete@Agus Setya : Biar nda pake Hot Pants kalau dari sononya udah sekseh
Ya Sekseh aja hiehiehiehiehiehee
alhamdulillah apalagi kang asep, baik banget deh..saya aja di contekin PR nya, hehehehehe
Deletesekali sekseh tetap sekseh
Emang Gue Pikirin!
DeleteHidup sekseh.
Deletetapi hidup tanpa melihat hotpants kayaknya lebih ga menarik lagi...
DeleteSekseh apaan ya mas.. terus hotpants apaan ya.? Saya nggak ngerti lo... hehe
DeleteLihat hotpant bisa menarik? Kemarin ada mobil nyungsep sampai undang mobil derek klo tahu gituh mending undang yang pake hotpant sajah
Deletekarena hotpant bisa bisa ingat yang diucapka si pemakainya heheh
Deleteingat rasanya lupa bentuknya
Deletebentar lagi daerah jatim rame ya Mas.
ReplyDeletesejarah Kyai ditulis di cerita mak lampir mas saat melawan benlanda...hehe
mak lampir memang hebat.
DeleteMak Lampir lawannya Sembara kah hiehiehiehee.
DeleteMisteri Dari Gunung MErapi. Bener kah hiheiheiheiee
punya anak namanya grandong kan ?
Deletepadahal lampiran itu attachment lho...lha kalau mak lampir apa hayo?
Deletemother attachement dong mbak ?
Deletemother attach from mountain of fire... #halah
Deletepake fire keong apa fire daun mas ?
Deletewah nanti jadi ring of fire nih?
Deletekayak orang bakar ban bekas aja mbak membentuk ring of fire..
Deletehalah.
huahahahahahahaha
Deleteyuk kita main bola lagi
Deleteayam bakar gurih kan pak ?pake sambel terasi juga enak
DeleteYang masak saya yah. Pake Gas Elpiziiiiiiiiiiii
DeleteWah kang asep ada ada saja nih. Bakar ayam kok pake elpizi... hahahaha
DeleteGas elpizi lebih asik di bikin petasan aja, kan program pemerintah...
Deleteprogram yang pro rakyat
Deletesepertinya sejarah ini masih menjadi polemik ya pak, banyak kontroversi bila bercerita tentang sejarah, khususnya Indonesia
ReplyDeleteIya pernah terjadi BUKU Sejarah harus ditarik karena ada data baru hmmmm.
Deleteitu haknya pakar sejarah dan haknya pemerintah...hehehehehe
Deletekasihan para murid, yang sudah capek-capek manghafal..jebul yang dihafal sejarah yang salah
Deletekasihan juga orang tuanya sudah membelikan buku sejarah yang harus di revisi
Deletebakul rosokan juga senang
Deletesejarah tanpa manipulasi bikin buku sejarah tak lagi asyik buat dibaca...
Deletekarena ada gejolak untuk di ikuti
Deletesaya mengaminkan.
ReplyDeletesemoga generasi mereka kayak kita semua ya Mas, cieee...
bukan kayak Pak Akil yang suka mbak-mbak dangdut.
Hahahah Pak Akil pesakitan sekarang. Nah tinggal siapa nih yang udah Akil Balik
Deletehayooo siapaaa
amiin..sejuk pagi ini...
Deleteakil akil memang bukan orang muda lagi, kalau abegeh itu baru muda
akil itu bukannya yang enak disambel goreng itu kan Pak Agus?
Deleteakil itu yang bikin keri ing sikil mbak
Deleteiru CAKIL kan. Oo pinter sekali sayah
Deletekayak buto cakil dong
Deletesiapa coba yang hampir pengen mirip Akil?
Deleteaiknya akil dong kang
Deleteberarti tidak salah ya mas kalau WS menulis blog tentang sumedang juga karena ingin menjadi bagian dari sejarah sumedang hehe
ReplyDeletetidak ada yang salah, yang salah dan bikin salah itu subyektivitas
Deletenggak ada yang salah kok Kang Ws, biasanya kalau salah tu bakal disilang sama Bu Guru...
Deletekalau salah 1 dapat 90 kok mas, apalagi bu gurunya baik hati dikasih bonus jadi 91 deh nilainya
Deleteuntung bukan saya gurunya, sebab kalau saya mah...udah tak kecup sebasah basahnya kang WS teh geura.
Deletesegera ambil kresek hitam sebagai tameng
Deletewaaaa kabuuuurrr, disana kecup disini kecup, jadi takuuuut....mending mengunci diri di kamar ah. Kalau bu gurunya nyari WS ada perlu bilang saja WS ada di kulkas, deket kresek item yang ada kentangnya ya mas agus
Deletehehehehe...tenang aja nanti saya kasih kode rahasia dengan bersiul siul
Deletepadahal aku selalu jadi subyek merangkap obyek pelengkap penderita di jurnal
Deleteberarti itu salah apa enggak, om..?
itu betul mas, subyek sekaligus obyek dan juga pelengkap. top banget tuh jarang jarang ada orang seperti mas rawins
Deletemengenai sejarah jaman dulu, embah saya pernah bercerita banyak tentang jaman sekolah...yang katanya beliau harus menghafal setiap apa yang ditulis di batu sabak, karena setelah pulang sekolah, tentu tulisan itu akan terhapus, kalau ndak dihafalkan ya akan hilang begitu saja...
ReplyDeleteenaknya anak sekolah jaman sekarang, nggak memperhatikan guru disekolah pun masih bisa belajar dengan buku panduan atau buku paket dari dana BOS...kalau masih malas nyari di buku, bisa langsung cari di google...
efek sampingnya manusia menjadi tidak pintar karena di buai oleh kemudahan teknologi. yang pintar itu teknologinya bukan orangnya, hehehe.
Deletesama hal nya dengan belajar motor, belajar motor manual dan matic itu beda rasanya dan beda pula kemampuannya.
makane aku bikin anak anak tetap pake manual wae, om
Deletega metik metikan dah tar malah jadi bego, kupiye jal..?
Ada benernya juga mas Agus...Memang keberadaan teknologi internet sangat membantu dan ada manfaatnya. Tapi disatu sisi banyak juga efek negatif dari kehadiran teknologi ini. Salah satu dampaknya mempengaruhi daya ingat seseorang, coba saja perhatikan anak sekolah zaman sekarang ditanya tentang sejarah pasti banyak yang ga tau, karena jarangnya membaca buku pelajaran. karena jarang baca jadinya gak hafal dengan apa yg telah diajarkan oleh guru tersebut. Zaman sekarang kalau pun dikasih PR sama gurunya udah barang pasti minta bantuannya sama mbah gugel hehehe :D
Deletekalau ganti olie jelas enak yang metic mas, tinggal diem sudah main sendiri, piye jal ?
Deleteyang pinter ini anaknya apa teknologinya? jadi bingung deh ah.
kebenaran, ditutupi seperti apapun pd akhirnya akan muncul ke permukaan.
ReplyDeletekayak anak saya saat mainan bola di bak mandi nya , di lhep lhep no tetep muncul ke permukaan juga.
Deletedalam rangka memperingati 10 nopember ini teh ya...? kan baru tanggal 6 ini mah...coba?
ReplyDeletedalam rangka bulan november ah..kan tidak terikat tanggal , yang penting bulan november.
Deletesaya pesan jahe anget saja
sejarah berubah berdasarkan versi penguasa, wakakakak sangat menarik tu mas
ReplyDeletebuktinya memang seperti itu mas
Deletengetepel pesawat juga bisa meledak pak, dengar cerita sih gitu
ReplyDeletesejarah bisa dimanipulasi, itu yang sedih mas, gimana nanti anak cucu kita....yuk kita sama-sama mencari sejarah sesuai dengan fakta yang ada....salah satunya bisa bertanya kepada saksi hidup kayanya mas, seperti guru ngajinya mas Agus tadi...
ReplyDeleteboleh juga mas, kendalanya pada penerbitan naskah sejarah, mentok pada getok tular saling menceritakan pada anak cucu kita nantinya.
DeleteTapi itu kayanya yang valid ya mas, susah sih kayanya
Deleteperjuangan yang berat mas, beraaat sekali, belum lagi kalau bukunya di bredel pemerintah
Deleteitu fungsi citizen jurnalistik blogger yang semestinya jadi penyeimbang berita dari media komersial dan corong pemerintah. sayangnya masih banyak blogger yang wegah mengangkat cerita keseharian, kritik sosial dan sejenisnya
Deletelebih suka nulis ulang berita gosip tips trik nyomot dari media hanya karena takut dibilang blogger goblok yang tak tau kemajuan jaman. atau isi kepalanya terlalu komersial sampe lupa keseimbangan informasi. asal bau duit, apa pedulinya dengan pelurusan sejarah..?
tak akan pernah ada sejarah yang valid. namun dengan adanya orang yang mau menuliskan kontroversi, keseimbangan sejarah bisa sedikit terjaga walau terseok-seok.
saya ini salah satunya , blogger ndeso dan penyandang koplak tingkat akut...
Deletehalah.....
hehehehe
kelamaan kalo sampe jaman belanda
ReplyDeletekemaren tuh pas kerusuhan tasikmalaya, santri santri cipasung motongin rante dan gembok cukup pake jari. masih ada yang mampu tuh padahal udah musim abg bertengtop...
*sayange kok njarah toko cino :(
sejarah itu hanya pilih penguasah, mereka yang berhak menentukan alur ceritanya. yang tidak sesuai dengan keinginan mereka dianggap pemberontak atau musuh yang wajib dibunuh. Santri tidak ditulis dan tidak bisa menjadi militer karena tidak punya ijazah sekolah SR. Kalau kita mau mengakui peranan santri dan ulama waktu dulu sungguh luar biasa, lebih berani mati.
ReplyDeletekalaupun bukunya terbit pasti akan di beredel dulu om Dj, penguasah memang sadis
Deletewah sebentar mas, saya mau bertanya nih masalah silsilah.... "canggah, wareng, udeg-udeg dan
ReplyDeletegantung siwur". itu beneran urutan silsilah ya mas... kok lucu ya mas namanya.. udeg-udeg gantung siwur... hehehe itu ada artinya ya mas....??
itu beneran mas..dalam pelajaran pepak basa jawa coba lihat lak urutannya seperti itu.
Deleteitu tidak ada artinya mas, sama seperti kata bapak, ibu.
Sejarah merupakan pelajaran pavorite saya dari mulai SD ampe SMA hehehe...tanya kenapa? karena pelajaran sejarah nilai rapor saya lebih gede ketimbang pelajaran lainnya hehehe :D
ReplyDeleteIngat Bung Karno berkata "JASMERAH" Jangan sekali-kali melupakan sejarah....
mungkin guru sejarahnya cantik seperti bidadari kali ya
DeleteKarena mereka jugalah kita bisa menikmati indah& nikmat nya kemerdekaan ini
ReplyDeleteoleh karena itu mari kita berperan layaknya pahlawan
Deletesering sekali dl keseharian ahli sejarah .... selalu ingat banget pada waktu kejafian yg menyenangkan dan menyakiti .....hehehe....nggak nyambung ya, mas ^_^
ReplyDeletekalau gitu di jadikan buku diary saja bu, bukan diare lho ya
DeleteMantep gan, memang yang namanya sejarah tidak begitu saja dapat di hilangkan dari suatu agama, bangsa ataupun negara, penuh banyak makna di balik kata sejarah tersebut.
ReplyDeletesemoga bermanfaat
Deletemantebb mas... yang ditulis oleh penulis berarti sejarah ya. kalau tukang nulis sejarawan... sejara wan itu buat laki - laki atau perempuan tukang nulis ya mas?
ReplyDeletekalau tukang nulis sejarah wanita berarti sejaratun mang...
Deleteitulah revolusi santri kebablasan mas, namanya juga orang itu dinamis, beda dengan orang jaman dulu. mungkin karena hot pants tadi ya
ReplyDeleteartikel yang sangat menarik mas, untung saya ga ketinggalan,,,
ReplyDeleteuntuk kontribusi pesantren pada berdirinya bangsa ini, saya pikir semua orang sudah pada mengetahui, tapi memang anehnya dalam sejarah resmi,, sama sekali tidak ada penyebutan dengan jelas..
misalnya seperti film sang kiai ini diterbitkan untuk mebuka lembran sejarah yang tertutuo atau sengaja di tutuo dengan debu,,walau tokoh tokoh sudah dijadika nama jalan,, tapi cerita histori yang mekingkupinya tidak pernah jelas gabarannya,, artikel menarik mas,,, ayo tulis membongkar yang tertutup, asal bukan aib, hehe
kalau saya terima bongkar mesin tidak terima pasang pak wi,
Deletekekekekekeke
Kebetulan sekali mas saya Amat Suka Ama sejarah Sejarahan Apalagi Sejarah NKRI Yang Dijajah Ame Belanda Dan Komplotan Nya Hmmm .. Seru Bangett Pokoknya Jadi Ingett Ama Buu Ani Nihh hihi
ReplyDeletebu ani itu guru sejarahnay mas ainnul ya, pasti kece kan guru nya
Delete