Tulisan penyebab banyaknya pemilih golput (golongan putih) tidak perlu ditanggapi secara serius atau diperdebatkan kolot dan ngotot karena ini hanya tulisan ringan yang tidak berbobot. Pada pemilihan gubernur di jawa timur tahun 2013 ini saya mendapat bocoran, diajak ngobrol dengan teman kerja, teman kereta dan juga tetangga, bahwasanya yang datang ke TPS (tempat pemungutan suara) berkurang atau lebih sedikit di banding dengan pemilihan gubernur tahun 2008. Yang tidak datang ke TPS (tempat pemungutan suara) bisa di kategorikan golput walaupun bukan di sengaja atau karena keadaan. Penyebab banyaknya pemilih golput atau alasan tidak menggunakan hak pilihnya bermacam-macam. Berikut alasan pemilik suara memilih golput atau golongan putih :
Individu atau Masyarakat yang sudah putuas asa dengan keadaan yang tidak berubah, Intinya kecewa dengan pemerintah, apatis terhadap pemerintah.
Masyarakat tidak mendapati figur yang cocok untuk di pilih dan menjadi harapan memimpin pemerintahan lima tahun ke depan.
Menganggap golput sebagai sikap memprotes kepada negara atau pemerintah.
Memiliki kesibukan yang tidak bisa di tinggalkan, karena jika ditinggalkan memiliki akibat yang fatal, misal bekerja.
Pada pemilihan gubernur jatim tahun 2013 ini, saya berniat untuk menggunakan hak pilih saya, setelah tahun 2004 saya kubur dalam-dalam hak pilih saya. Tentunya alasan atau penyebab tidak menggunakan hak pilih karena tidak ada figur yang cocok dengan hati nurani saya, baik figur perorangan maupun figur partai politik. Saya sadar tidak akan ada manusia yang sempurna, tidak pernah salah dan tidak pernah berbuat ingkar kepada sesama tapi ini masalah pilihan. Pemerintah provinsi jawa timur sudah memfasilitasi para pekerja, dengan menetapkan hari libur kepada perusahaan di seluruh jawa timur. Berhubung pekerjaan saya tidak bisa ditinggalkan (operasional, untuk divisi lain libur) saya tetap masuk kerja. Mendatangi TPS terdekat yaitu di jalan Flores Surabaya dengan memberikan surat undangan memilih dari Kabupaten Mojokerto. Ternyata petugas PPS tidak memberikan ijin kepada saya untuk mencoblos. Alasannya logis dan masuk akal, harus membawa surat pernyataan tidak mencoblos dari KPPS dlanggu Mojokerto. Petugas di surabaya tidak berani memberi keputusan karena tidak ada surat pengantar dari kecamatan tempat saya tinggal. Hal ini mengantisipasi agar tidak terjadi penyalahgunaan hak pilih agar tidak terjadi penggelembungan suara.
Akhirnya saya tidak berpartisipasi lagi dalam menggunakan hak pilih atau hak politik saya, bukan karena saya apatis terhadap pemerintah. Karena saya tertarik dengan salah satu figur calon gubernur jawa timur 2013. Akhir kata saya menjadi golongan putih dalam pemiihan gubernur bukan karena kesengajaan saya, walaupun pada kenyataannya saya adalah golongan hitam (kulit saya hitam sih). Demikian tulisan ringan penyebab banyaknya pemilih golput , semoga bermanfaat.
Dulu saya Golput tepatnya pada pemilu beebrapa tahun yang lalu. Namun saya menyadari saya keliru. Saya Punya HAK. Sayang juga saya punya HAK namun tidak dapat menggunakan HAK saya memilih.
ReplyDeleteTidaK Memilih (GOLPUT) sebenarnya Hak asasi juga dan belum pernah ada UU yang memberikan sanksi penjara buat mereka yang GOLPUT. Hanya saja sayang kalau HAK memilih tidak digunakan dengan baik
Pilih satu untu kita colok ya Kang !
Deletesaya gak nyolok karena redup hehee
Deletega ikutan milih ga bisa disalahin dong, pak
Deletenamanya juga hak pilih
bukan kewajiban pilih...
aku milih terus sih, cuma ya kecewa trus...payah ya
Deletekang asep : menurut saya golput itu juga pilihan kok kang, karena tidak ada pilihan yang cocok masak harus dipaksa memilih. Kalau salah pilih nanti malah repot.
Deletepak eja : pilih satu aja pak, jangan pilih semuanya nanti tidak sah
mas pay : listik mati kali ya mas? hehe
mas rwn : nah ini cocok banget, hak pilih ya terserah yang punya hak.
mbak ay : dari pada kecewa lebih baik makan-makan, kan sudah dapat uang saku, hehhe
kecuali hak sepatu
Deleteterserah yang bikin, om...
terserah juga yang make, mau di lempar jg boleh
DeleteJadi golhit karena alasan teknis, berarti tidak berniat menjadi golput ya dari pada susah-susah datang keTPS tapi tidak ada yang dicoblos
ReplyDeletehehehe...kalau ada sangunya, malah saya tidak mau. hehehe...
Deletehak pilih saya kan mahal harganya, mas.
hehehe
Memilih atau tidak memilih dalam hal memberikan suara pemilihan itu semua aalah HAK. Yang pada akhirnya setiap orang yang masuk ke dalam ruangan pemilih jarang yang menggunakan HAK pada sepatunya. Malah yang ada orang-orang yang menggnakan sepatu yang ber HAK sebelah saja.
ReplyDeleteBila hal ini terjadi maka orang-orang tersbut jalannya akan menjadi pincang dan tidak serasi, pincang yang disebabkan oleh cacat yang tidak sempurna. Untuk menutupi dalam hal ketidak sempurnaan, maka ada hukum musyawarah yang menjadi penyempurna dari setiap kecacatan yang ada.
Dan pergunakanlah HAK colok kita, asal jangan di salah gunakan untuk mncolok mata orang ya. He,,, he,,, he,,,
Salam wisata
itu kayak iklan permen jaman dulu pak, hehe
Deletelebih enak lagi kalau laper disuapin istri saya, sambil bilang "hak..sayang" duh nikmatnyaaaa
setuju, pemimpinnya sudah sering berubah2, tapi kondisinya tetap sama saja.
ReplyDeleteSepertinya alasan-alasan di atas masuk akal juga... hadeueueh...
ReplyDeleteNamun sayang mereka yang terpilih tidak menyadarinya atau mungkin sengaja tidak menyadarkan diri... yang penting hutang sisa pemilihan terbayar kalau bisa malah mendapat lebih hehehe....
Ya...seperti inilah negara yang penuh korupsi...
betul sekali pak, mereka cuma mementingkan golongannya sendiri, bahkan golongannya juga di kibuli sama individu tersebut. Hukum rimba pak.
Deletesama mas, sewaktu pilgubsu di medan, lebih 50% masyarakat di sumut memilih untuk tidak memilih, kenapa? karena calon yang terpampang semuanya ada catatan hitam yang sangat tidak termaafkan pada jabatan yang mereka pegang sebelumnya. Jadi sama saja kita memilih setan yang paling baik.
ReplyDeleteanalogi yang masuk akal pak yadi, begitulah demokrasi menawarkan terbaik dari yang terburuk
Deletesaya golput..
ReplyDeletepasti gak dpt amplop....heheeeeeee
Deletenanti saya yang kasih amplop
Deleteamplopnya aja kan?
buat di masukkan kotak amal masjid kan ?
Deletebanyak yg golput itu dikarena serangan fajarnya (edaran amplop)kurang banyak..hehhehe
ReplyDeleteitu juga masuk akal alasannya. tapi intinya masyarakat males kalau calonnya itu itu aja, berangkatpun karena ada uangnya
Deletesaya juga golongan hitam, sama abu-abu juga sih
ReplyDeleteaku dong golongan coklat...
Deleteaku golongan apa donk?
Deletepink, sesuai warna bajuh
Deletesaya hitam pokoknya
Deletekapan ya saya bisa menggunakan hak pilih saya,,,, hehehe,,,,
ReplyDeletesiapapun yg terpilih nnti moga bisa amanah ya
amiin..memangnya mbak maya tidak di fasilitasi di taiwan sana ?mestinya ada ya mbak
Deletesejak jaman refotnasi aku ga pernah milih, om
ReplyDeleteluweh ah...
cape ngurusin orang orang mau cari makan doang
tujuan utamanya tetep perut masing-masing , kalau perut sudah kenyang urusannya di bawah perut.
Deletepantat maksudnya..?
Deleteterutama yang bohay, moy juga boleh
Deletekalau saya sih sudah masa bodoh mas... kalau mau ya nyoblos kalau males ya nggak nyoblos..
ReplyDeletemau siapapun yang menang juga nggak ngaruh buat rakyat kecil.. mereka para pejabat yang di urusin cuma daerah perkotaan dan jalan2 lintas aja..
mendingan komentar di blog mas nady aja deh , kan disuguhi cewek cantik
Deleteternyata di jatim juga banyak orang yang mulai apatis ya mas, padahal pemerintahannya cukup bagus dibandung pimprov lainnya selain jakarta,,,,,,
ReplyDeletesangat memprihatinkan memang
bagus kelihatan dari luar pak, tapi dalamnya penuh kebusukan. maklum induknya kan dari parti penguasa pemerintah. hehehe
Deletehemm, saya juga golput nih.. pilihan lurah juga kayaknya mau golput aja ...
ReplyDeletekalau lurah biasanya banyak bagi bagi uang mas
Deletenamanya saja Golput ( Golongan pencari uang tunai )
ReplyDeletehehehe..ada-ada saja mas arie ini..saya goltam lho bukan golput
DeleteGolongan tambahan mas , hehehehe
DeleteGolput memang hak kita dan tidak boleh dipaksa untuk memilih,tapi inilah sikap tanda kecewa terhadap pemerintah jika kinerjanya masih belum pro terhadap rakyat.
ReplyDeletehehehe...tapi jangan terlalu kecewa mas, kayak habis putus cinta aja , galau gitu . hehe
Deletebetul segali mas agus, bentar lagi ada pilkada di kota saya. Saya tak tahu sama sekali calon2 yg akan dipilih. Otomatis jalan lain golput wkwkwk
ReplyDeletejangan golput ah, nanti dikira apatis lho mas..mending datangi TPS aja, datang aja lho tidak usah di pilih gambarnya, hehe
Deletebagi saya...golput berarti sudah tidak lagi calon yang layak untuk dipilih,
ReplyDeletedaripada ikutan menanggung dosa karena salah memilih...mendingan tidak usah memilih sama sekali...hingga akhirnya muncul calon yang benar2 jujur, rajin beribadah dan amanah...sehingga benar2 layak untuk di pilih ....salam :-)
setuju dengan kang hari, lebih enak duduk dirumah bersama keluarga atau menikmati pekerjaan. Kalau ada pemimpin yang oke dan layak di pilih baru dengan ikhlas memilih tanpa embel embel uang
Deletenyoblos lemah terus di iseni wijine jagung, tunggu 4 bulan panen jagung, hehehe
ReplyDeletesebenarnya untuk merubah kondisi itu dari diri sendiri aja mas, tidak udah mengandalkan pemimpin, pemimpin cuma skala makro saja.
seumur umur baru kemaren PILKADES dan PILBUP sumedang saya gunakan hak pilih saya,selebihnya golput selalu.
ReplyDelete#dont try at home
hehehe...sama kang..tidak ada calon alternatif yang menarik sih
Delete