Preview sebelumnya, mudik dengan kendaraan umum yakni Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) saat hari raya sangat padat, kita tidak bisa memilih bis yang kita kehendaki khususnya memilih yang mendapat tempat duduk. Apalagi kedatangan bis sering terlambat karena keterbatasan kendaraannya yang tidak sebanding dengan penumpang. Telat dan molor menjadi konsekuensi, belum lagi masalah pada anak saya yang mabuk naik bis.
Mudik dengan kereta api itu enak. Kereta api ekonomi yang paling murah sekalipun sekarang sudah tertib baik dari segi tempat duduk, asongan dan tidak berjubel. Semua sesuai dengan kapasitas angkutnya, di tambah kereta api ekonomi sekarang berpendingin udara. Pokoknya, naik kereta api itu nyaman. Tetapi jadwal yang tidak sesuai dengan keinginan kami. Dari Mojokerto, Surabaya, sampai Tuban sudah OK jadwalnya. Tetapi yang dari Tuban, Surabaya, Mojokerto yang tidak bersahabat, sampai mojokerto terlalu "malam" bagi anggota/tim saya.
Terakhir saya mencoba naik sepeda motor, Gl Pro lah yang menjadi primadona saya. Saat itu saya berangkat hari Rabu tanggal 30 Juli 2014 pukul 08.05 dari Mojokerto. Perjalanan saya perkirakan ditempuh 3-4 Jam karena membawa istri dan anak, kalau sendirian bisa 2-2.5 Jam perjalanan. Mengingat kondisi jalan yang bergelombang dan ramai, kecepatan saya batasi senyaman mungkin. Kalau perlu tiap kami capek wajib berhenti untuk istirahat. Kami istirahat dua kali, pertama di pinggir kali Brantas daerah Keboan, Ngusikan, Jombang. Kedua di Pom Bensin Ngimbang, Lamongan. Setelah itu bablas langsung menuju Tuban, tiba pada pukul 11.30 WIB.
Kondisi perjalanan di daerah Keboan, Jombang |
Istirahat di Pom Bensin Ngimbang Lamongan |
Alhamdulillah kami enjoy dalam perjalanan dan sampai Tuban dengan selamat bertemu dengan Ibu saya, mbahnya Hayyu Anak saya. Baliknya pada hari Sabtu tanggal 02 Agustus 2014 pukul 07.00 dari Tuban menuju Mojokerto. Kami berhenti di Pom Bensin Ngimbang dan Masjid daerah perbatasan Mojokerto- Jombang. Semua lancar, aman, terkendali.
Alhamdulillah mas lancar dan selamat, kalau saya mudik bersama keluarga dari rumah saya ke rumah mertua dan nenek cukup berjalan kaki aja mas gak pakai istirahat di perjalanan, 2 menit sudah sampai :d
ReplyDeletesama donk, mang. rumah mertua hanya selisih 5 rumah saja hahahaha
DeleteSorry ya Om Tante Kakak Mba Semuanya
ReplyDeleteSaya PERTAMAX
Iyessssssssssss
Waaaaaaaaaaaaaa ternyata GAGAL PERTAMAX
DeleteSudah diborong sama Mang Yono
Bang AGus, selamat ya Mudiknya Lancar dan tidak ada kendala sama Sekali. Kalau di Pontianak, yang namanya kendaraan roda dua alias motor sangat banyak peminatnya. Untuk BIS juga banyak peminatnya. Namun pengguna kendaraan roda dua jauh lebih banyak. Soalnya motor bisa :nyelit nyelit" atau menerobos di sisi yang sempit. dan memudahkan untuk berjalan dan bebas dari kemacetan
ReplyDeletemudik dengan motor juga mengasikan kok mas ,,,, :)
ReplyDeleteWah.. kayaknya seru juga ya mudik pake motor, pengen nyoba sih... tapi istriku belum berani, katanya lebih aman naik angkutan umum...padahal jarak nya hanya lebih kurang 100 km.
ReplyDelete