Biasanya, KRD itu identik dengan kereta api yang murah, tak terawat dan diabaikan (tidak terlalu ketat aturannya). Sehingga para penumpang yang naik dari stasiun kecil yang memang longgar secara pengawasan bebas naik tanpa tiket. Akibatnya kereta menjadi penuh sesak, bahkan yang mereka tidak sungkan-sungkan lagi untuk tidur di tempat duduk yang bukan hak mereka. Yang punya tiket malah kebagian berdiri, nasib.
KRD Hari ini, Di Stasiun Krian tunggu bersilang Pasundan Lebaran |
Keadaan seperti ini semakin parah ketika Hari Senin atau setelah libur panjang. Bisa naik kedalam kereta itu sudah untung banget. Untuk ukuran lokasi di daerah, hal ini sudah sangat aneh, berbeda dengan di wilayah Jabodetabek dengan pemandangan kereta selalu penuh sesak di "jam sibuk".
Pemandangan berbeda pada Hari Senin tanggal 4 Agustus kemarin, kereta api KRD sangat longgar, bahkan kami yang penumpang Mojokerto masih mendapat jatah tempat duduk. Suatu berkah dan keajaiban bagi kami. Saya bisa menikmati tidur mulai dari Mojokerto sampai Surabaya (Wonokromo) dengan durasi sekitar 1 Jam. Kira-kira, menurut saya pribadi, penyebab longgarnya kereta KRD karena ada pengawasan yang ketat di tiap stasiun. Masih dalam suasana Arus Balik Lebaran, dijaga oleh satpam, polisi dan tentara. Mereka yang biasa "numpang" di KRD tidak berani melakukannya seperti kebiasaan sebelumnya.
Demikian ulasan singkat mengenai keadaan KRD Kertosono pasca liburan idul fitri tahun 2014. Semoga keadaan seperti ini berlanjut seterusnya.
Sorry ye Om Tante Mba Kakak Semuanya
ReplyDeleteSaya PERTAMAX
Iyessssssssssssss
walah keduluan ;-(
DeleteMungkin adanya pengawasan dari pihak kemananan yang mencek penumpang KRD ini mewaspadai selain adanya "penumpang gelap" alias yang tidak pakai karcis, juga kalau ada yang bawa sanak sodara ke kota kali nya. Soalnya kan bisa menambah macet kota yang bersangkutan. Oh ya bang Agus waktu tempuh 1 jam kok masih bisa dibawa tidur ya. Hiheiheihee Kalau saya sih tidur 1 jam jelas kurang Lawong gebluk tidurnya hiehiehehiheiheie
ReplyDeletekereta api ini pasti milik mas Agus.. tuh buktinya ada plat nomer 'Agus Setya' di bemper depannya b-(
ReplyDeleteselamat idul fitri mas agus ... maaf lahir batin yah .,... :-)
ReplyDeletekalo dijaga ketat...penumpang takut juga naik secara sembarangan ya....apa memang harus dijaga dulu baru penumpang mau tertib.... keep happy blogging always...salam dari Makassar :-)
ReplyDeletesaya baru tau kalo KRD itu begitu, tapi saya belum tempe gimana itu ceritanya?
ReplyDeleteIni kereta sepertinya sering lewat di belakang rumah saya deh :D
ReplyDelete