Kekhusyukan memang ada tingkatannya sendiri-sendiri, tergantung orang dan ilmunya (ikhlasnya). Setanpun memanfaatkannyak dengan baik. Banyak jalan yang dilakukan setan untuk mengganggu kekhusyukan kita melalui jalan manapun dan cara apapun. Dan yang mengganggu kekhusyukan saya dalam beribadah sholat adalah biaya parkir di masjid agung Gresik. Biaya parkirpun bisa merusak niat dan kekusyukan ibadah sholat, lho kok bisa. Ceritanya begini, ketika saya dalam perjalanan pulang kerja dari Surabaya menuju Kota Tuban. Dari Surabaya jam 4 sore yang sedang macet-macetnya memaksa saya untuk berhati-hati dalam mengendarai sepeda motor. Perjalanan saya relatif lancar dan memasuki Kota Gresik sudah waktunya sholat maghrib. Saya memutuskan untuk sholat di masjid agung Gresik karena tempatnya luas dan airnya mengalir deras dan relatif bersih. Biasanya saya sholat di masjid dekat pom bensin terminal osowilangun berhubung saya pengen sholat di masjid agung gresik, maka niat itu aku jalankan.
Sampai di Masjid Agung Gresik saya kaget dicegat oleh petugas sekuriti dengan menulis nomor plat kendaraan saya kemudian di sodorkan ke saya. Saya juga heran mengapa kok di kasih karcis parkir, apa memang sekarang Masjid ini menarik parkir setiap pengunjungnya. Dulu tidak pernah ditarik tarif parkir kok sekarang di tarik ya pikir saya ketika menuju tempat wudhu. Selesai wudhu kemudian sholat maghrib plus isya karena dalam perjalanan jauh (musafir) maka boleh untuk menjamak dan qoshor kedua solat tersebut. Dalam sholat itu ndilalah kok ya saya kepikiran biaya parkir tersebut. Astaghfirullah. Tapi kalau di pikir-pikir ya ada benarnya ditarik biaya parkir, selain untuk keamanan juga untuk pemasukan kas masjid atau untuk menggaji sekuriti tadi. Pikiran saya berkecamuk antara setuju dan gak setuju, ikhlas dan gak ikhlas mengeluarkan uang parkir untuk masjid.
Alasan saya karena masjid adalah tempat yang suci dan bersih dari hal-hal yang bersifat materi serta keduniwian. Tidak etis kalau masjid dijadikan ajang untuk mencari duit walaupun itu dengan alasan keamanan, lebih baik menjaga area masjid tapi tidak usah mengharapkan imbalan, karena Allah akan memberi imbalan bagi hambanya yang melancarkan orang lain berkomunikasi kepada Allah (baca : sholat). Masak masjid disamakan dengan mall, tempat wisata, kampus dan pasar dalam konteks materi yang tiap kita menaruh sepeda pasti di tarik parkir walaupun biayanya tidak seberapa. Saya juga sebenarnya terlalu naif karena dengan berat hati toh akirnya saya membayar uang parkir tersebut. Lebih baik sholat di pom bensin atau masjid yang lain saja jika memang tarif parkir itu berlanjut terus. Secara tidak langsung akan mempengaruhi orang yang akan sholat di masjid agung gresik sekaligus menghambat orang ingin sholat.
Semoga tidak ada niatan komersil didalamnya.