Jalan semakin menanjak mendekati Gunung Gumitir dan didepanku ada sebuah Truck Gandeng yang kelihatannya kelebihan muatan, sehingga jalannya pelan2 dengan asap yang ngebul. Aku lirik arah berlawanan bermaksud menyalip, tapi aku urungkan karena ada kendaraan dari arah berlawanan. Tiba-tiba di sampingku ada motor FIZ-R dengan gaya Road Race nya begitu juga dengan suara yang agak keras di telinga berusaha menyalip truck gandeng.
Akirnya aku berhasil menyalip duluan truck gandeng tersebut begitu juga FIZ-R dengan suara khas tarikan "ngaget" motor 4 tak - Blar..Blar..Blar- aku pacu si GL Pro dengan kencang nya hingga melewati tikungan pertama di Gunung Gumitir. Dengan enteng nya FIZ-R menyalip tanpa ngoyo sedikitpun, bahkan dengan RPM sedang. Sedangkan aku sudah menggeber gas dalam-dalam.
Aku pikir kok bisa kalah padahal cc nya lebih besar GL Pro, setelah kalah dalam sesi pertarungan pertama, FIZ-R memperlambat laju nya karena ada rel kereta api. Aku salip dan aku geber tancap gas hingga aku takut sendiri karena jalan yang belum aku kenal dan lagi-lagi FIZ-R menyalip dengan entengnya dan dengan santai nya. AKu geleng-geleng dibuat nya dan memberi acungan jempol pada pengendara FIZ-R penguasa Gunung Gumitir itu. Di berhenti di sebuah bengkel deket lapangan, sedangkan aku terus saja karena tujuan kami masih jauh.
Sesampainya di warung yang kami maksud aku bercerita pada "Black", FIZ-R gendeng black buanter e koyo ngono. Kata Black tadi kecepatan ku mencapai 110 KPJ dilihat dari spido meter sepeda motor yang dikendarai nya. Karena Black juga mengikuti kecepatan ku, tapi tidak sampai mendekati pertarungan kecepatan tadi. Setelah pesan hidangan yang kami minati, sambil menyantap sambalnya yang pedas dan disajikan dalam cobek besar. Kami makan dengan puas dengan sambal yang mantafff...
0 komentar:
Post a Comment
Silakan Tinggalkan Komentar Sesuka Hati, Bebas
Link Hidup ? Jangan Deh